Banyak kabar yang beredar mengenai dampak keseringan onani bagi kesehatan. Salah satu yang mungkin sudah tidak asing di telinga Anda adalah mengenai bahaya onani pada pria yang katanya bisa memperkecil ukuran penis.
Onani atau masturbasi dituding dapat mengurangi kadar testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Semakin sering onani, kadar hormon tersebut akan semakin rendah. Pada akhirnya, ukuran penis pun akan menjadi lebih kecil.
Jika dipandang sekilas, dampak onani yang diduga memengaruhi kadar hormon testosteron hingga akhirnya memperkecil ukuran penis terasa masuk di akal. Namun, apakah pandangan ini sejalan dengan fakta medis yang sebenarnya?
Benarkah Onani Bisa Memperkecil Ukuran Penis?
Apa benar terlalu sering onani dapat menjadi penyebab penis kecil? Berdasarkan penjelasan dr. Devia Irine Putri, hal tersebut hanya mitos belaka. Artinya, onani tidak terbukti dapat memperkecil ataupun memperbesar ukuran penis.
“Ukuran penis kecil tidak bergantung dengan seringnya onani atau masturbasi,” ujar dr. Devia.
“Testosteron memang merupakan hormon seksual pria yang memengaruhi sistem reproduksi. Kadarnya bisa naik saat masturbasi dan akan menurun setelah ejakulasi. Namun kemudian, kadar hormon tersebut bisa segera kembali normal lagi,” tambah dr. Devia.
Senada dengan itu, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti juga mengatakan anggapan sering onani bisa membuat penis mengecil hanyalah sebuah kekeliruan alias tidak benar.
“Meski testosteron bisa menurun setelah ejakulasi, hal ini hanya berlangsung sementara sehingga tidak memengaruhi kadarnya dalam jangka panjang,” tutur dr. Astrid.
Artikel Lainnya: Dampak Terlalu Sering Onani pada Kesehatan
Apa Penyebab Penis Kecil yang Sebenarnya?
Onani atau masturbasi ternyata tidak terbukti dapat menyebabkan penis kecil. Kalau begitu, apa yang sebenarnya bisa menyebabkan terjadinya kondisi tersebut?
Merujuk pada penjelasan dr. Devia dan dr. Astrid, berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab penis kecil:
1. Genetik
Genetik memegang pengaruh yang besar pada kondisi seseorang. Jika Anda lahir dari keluarga dengan moyang yang memiliki penis kecil, risiko untuk mengalami kondisi tersebut bisa meningkat berkali-kali lipat.
“Ras juga memengaruhi ukuran penis seseorang. Rata-rata ukuran penis untuk orang Asia berbeda dengan orang Afrika,” ungkap dr. Astrid.
2. Kelainan Bawaan Lahir
Terdapat kelainan bawaan lahir yang bisa menyebabkan terjadinya penis kecil, yaitu mikropenis.
“Mikropenis dipengaruhi oleh sekresi hormon testosteron yang terlalu sedikit (hipogonadotropik hipogonadisme) sehingga pertumbuhan penis bisa terganggu,” jelas dr. Devia.
3. Obesitas
Obesitas atau berat badan di atas normal dapat secara subjektif membuat ukuran penis terlihat lebih kecil.
“Obesitas membuat penis secara relatif terlihat lebih kecil. Ini karena terdapat bagian dari organ tersebut yang tertimbun lemak inguinal,” ungkap dr. Astrid.
4. Penuaan
Semakin tua usia seseorang, fungsi di dalam tubuhnya juga akan menurun. Seorang pria yang telah lanjut usia bisa mengalami deposit lemak yang menutupi aliran darah. Hal ini membuat ukuran testis dan penis akan tampak lebih kecil.
5. Penyakit Peyronie
Penyakit peyronie terjadi akibat adanya jaringan ikat di batang penis. Kondisi ini membuat penis bengkok atau menekuk, sehingga ukurannya juga terlihat lebih kecil.
Akibat penyakit ini, seorang pria juga akan kesulitan untuk mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) dan sering merasakan nyeri pada penis.
Artikel Lainnya: 10 Keunggulan Penis Kecil yang Harus Anda Tahu
Adakah Cara untuk Mengatasi Penis Kecil?
Apakah terdapat cara medis untuk membantu mengatasi penis kecil? Menanggapi ini, dr. Devia berujar tindakan operasi, vakum, traksi penis bisa menjadi pilihan.
“Namun, tindakan tersebut ada risiko alias efek sampingnya. Misalnya, infeksi dan bengkak setelah tindakan. Kalau menggunakan obat atau losion herbal, itu belum terbukti dan malah bisa menyebabkan iritasi ataupun alergi,” tegas dr. Devia.
Di luar cara-cara tersebut, beberapa upaya lain yang juga bisa Anda lakukan untuk membuat penampilan penis terlihat lebih besar adalah berikut ini.
- Lakukan olahraga teratur, khususnya jika Anda obesitas. Dengan demikian, deposit lemak akan berkurang sehingga aliran darah ke penis menjadi lebih lancar.
- Cukur bulu pubis secara rutin. Ini akan membuat penis tampak lebih besar, karena tidak ada lagi bulu-bulu yang menutupi.
- Hindari alkohol, merokok, dan stres berlebih.
- Konsumsi makanan yang sehat secara seimbang. Beberapa makanan yang bisa dijadikan pilihan, yaitu bayam, semangka, dan pomegranate.
Bahaya onani yang katanya bisa menjadi penyebab penis kecil ternyata hanya mitos belaka. Meski demikian, bukan berarti Anda boleh melakukan onani dengan seenak hati.
Ingat, segala sesuatu yang dilakukan berlebihan pasti akan membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Masih punya pertanyaan seputar dampak onani? Atau, Anda ingin tahu lebih dalam mengenai kondisi medis lainnya? Tanyakan saja pada dokter melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(AYU/ARM)