Seks

Sperma Keluar di Luar Vagina, Apakah Tetap Bisa Hamil?

Siapa sangka, ejakulasi di luar vagina ternyata tetap berpotensi menyebabkan kehamilan. Apa yang jadi alasannya? Bukannya sperma akan mati jika berada di luar vagina?

Sperma Keluar di Luar Vagina, Apakah Tetap Bisa Hamil?

Alat kontrasepsi merupakan benda andalan bagi pasangan suami-istri yang tak ingin segera memiliki momongan. Efektivitas benda tersebut untuk mencegah kehamilan terbilang tinggi.

Sayangnya, tidak setiap pasangan suami-istri nyaman dan betah mengandalkan alat kontrasepsi. Beberapa orang menyiasatinya dengan ejakulasi di luar vagina. Tak sedikit yang kemudian bertanya-tanya, jika ejakulasi di luar apakah bisa hamil?

Ejakulasi di luar vagina memang dapat memperkecil peluang hamil. Namun, tindakan tersebut tetap bisa membuat wanita mendapatkan hasil test pack berupa garis dua, lho! Artinya, sekalipun Kamu ejakulasi di luar vagina, hubungan seks yang dilakukan tetap berpotensi membuahkan kehamilan.

Mengenal Proses Terjadinya Kehamilan

Proses terjadinya kehamilan pada wanita diawali dari fase ovulasi. Apa itu? Ovulasi adalah proses lepasnya sel telur dari kantung kecil berisi cairan yang disebut folikel. Ovulasi sering disebut masa subur wanita, yang umumnya terjadi di dua minggu sebelum haid berikutnya datang.

Sel telur yang lepas dari folikel akan terus bergerak menuju tuba falopi. Setibanya di bagian ini, telur akan berdiam dan menunggu untuk dibuahi oleh sel sperma. Kesempatan terjadinya kehamilan akan lebih besar jika terjadi penetrasi penis ke dalam vagina.

Sel sperma yang dilepaskan di dalam vagina bisa bertahan selama empat hingga lima hari di dalam tubuh wanita, hingga akhirnya bertemu dengan sel telur dan terjadi pembuahan. 

Artikel lainnya: Bisakah Hamil Karena Ada yang Ejakulasi di Kolam Renang?

Bisa Hamil Meski Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina

Ilustrasi Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina

Jika kamu selama ini bertanya-tanya, jika berhubungan intim tapi sperma dikeluarkan di luar apakah bisa hamil? Jawabannya adalah ya. Berbagai faktornya adalah sebagai berikut:

1. Penetrasi penis ke dalam vagina

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya kehamilan adalah penetrasi penis ke dalam vagina.

Saat penetrasi penis ke dalam vagina, pria bisa saja mengeluarkan cairan pre-ejakulasi. Ini bukan hanya sekadar cairan atau pelumas alami, tapi juga mengandung sperma.

Jadi, jika secara tidak sadar pria telah mengeluarkan cairan pre-ejakulasi di dalam vagina ketika melakukan penetrasi, peluang terjadinya kehamilan masih tetap ada.

2. Cairan ejakulasi masuk tepat sebelum masa ovulasi 

Peluang terjadinya kehamilan bisa meningkat berkali lipat apabila wanita sedang berada di dalam rentang masa suburnya.

3. Jumlah air mani sangat banyak 

Hanya diperlukan satu sel sperma yang masuk untuk menjadi hamil. Apabila cairan mani yang keluar sangat banyak, maka akan meningkatkan terjadinya kehamilan.

Karena itu, sekalipun sperma keluar di luar, kemungkinan hamil masih tetap ada akibat keluarnya cairan pre-ejakulasi saat penetrasi penis ke dalam vagina.

4. Keterampilan dan waktu penarikan

Efektivitas metode ini sangat bergantung pada keterampilan dan waktu penarikan penis dari vagina. Penarikan yang terlambat atau kurang sempurna dapat meningkatkan risiko kehamilan.

Cara agar Cairan Ejakulasi Tidak Masuk ke Dalam Vagina

Tips Berhubungan Seks untuk Pasangan dengan Penyakit Menular Seksual

Bagi pasangan suami-istri yang hendak menunda kehamilan, cara paling baik yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan alat kontrasepsi. Ada banyak alat kontrasepsi yang bisa dijadikan pilihan sesuai kebutuhan. Misalnya, kondom, pil KB, suntik KB, atau pasang IUD.

Artikel lainnya: 7 Ciri Sperma yang Sehat untuk Mempercepat Kehamilan

Di antara berbagai alat kontrasepsi yang tersedia, satu-satunya yang dapat membantu menurunkan risiko penularan penyakit menular seksual adalah kondom. Pasalnya, kondom memberikan lapisan pelindung pada penis sehingga tidak terjadi gesekan antara kulit secara langsung.

Nah, bagi pasangan suami-istri yang ingin mengetahui jenis kontrasepsi yang paling tepat dengan kondisi masing-masing, tak perlu sungkan untuk mengonsultasikan masalah ini kepada dokter.

Dengan demikian, keinginanmu dan pasangan untuk menunda kehamilan setelah menikah dapat sepenuhnya diwujudkan.

Masih penasaran mengenai topik ini? Konsultasikan secara langsung kepada dokter menggunakan layanan Tanya Dokter atau Temu Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu.

Jangan lupa untuk selalu rutin cek kesehatan Kamu dengan pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore.

Seks