Seks

Ganja untuk Disfungsi Ereksi, Mengobati atau Bikin Makin Parah?

Ayu Maharani, 27 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pengobatan disfungsi ereksi menggunakan ganja masih menuai pro kontra. Agar tak dimanfaatkan sembarangan, ini penjelasan lebih lanjut tentang ganja dan disfungsi ereksi.

Ganja untuk Disfungsi Ereksi, Mengobati atau Bikin Makin Parah?

Stres berat bisa menjadi pemicu timbulnya disfungsi ereksi alias ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi.

Beberapa orang akhirnya ada yang mengambil jalan pintas untuk mengatasi perasaan negatif tersebut dengan cara nge-ganja.

Ya, ada kepercayaan bahwa ketika seseorang menghisap ganja, stresnya langsung lenyap, begitu pula dengan masalah disfungsi ereksinya. Lantas, benarkah ganja bisa mengatasi disfungsi ereksi?

 

1 dari 2

Membedah Zat yang Terkandung di Dalam Ganja

Karena ganja dipercaya bisa menjadi obat dari suatu penyakit, tentu ada beberapa zat di dalam tanaman itu yang bekerja untuk mewujudkan kesembuhan.

Dilansir dari Healthline, dari 120 komponen yang terkandung di dalam ganja, hanya dua yang terdeteksi bisa membantu mengatasi penyakit, yaitu:

  • CBD

Komponen ini adalah cannabinoid psikoaktif. Sifatnya tidak memabukkan dan tidak menimbulkan euforia.

Malahan, CBD memiliki sifat antiperadangan dan antinyeri. Dalam beberapa kondisi yang memang dibutuhkan, ahli medis menggunakan cannabinoid sebagai pereda mual, migrain, kejang, serta gangguan kecemasan.

  • THC

THC merupakan senyawa psikoaktif utama dalam ganja. Berbeda dengan cannabinoid, THC justru menjadi senyawa yang bikin penggunanya menjadi “high”.

Di luar negeri, ganja yang legal harus mengandung THC sebanyak 0,3 persen atau lebih kecil.

Untuk merasakan sensasi THC, ganja dibakar lalu diisap seperti rokok. Sedangkan CBD, biasanya dijual dalam bentuk gel, minyak, dan ekstrak.

Artikel Lainnya: Ketahui Manfaat dan Bahaya Produk Turunan Ganja

2 dari 2

Jadi, Benarkah Manfaat Ganja Bisa untuk Pengobatan Disfungsi Ereksi?

Untuk menanggapi pertanyaan tersebut, begini penjelasan dr. Atika. “Jika dilihat dari banyaknya literatur ilmiah yang membahas hubungan antara ganja dan disfungsi ereksi, lebih banyak studi yang mengaitkan disfungsi ereksi sebagai efek samping dari ganja. Jadi, ganja ini justru tidak menyembuhkan,” kata dr. Atika.

Dirinya menambahkan, “Karena itulah, cara mengatasi disfungsi ereksi dengan ganja perlu ditinjau lebih lanjut. Apalagi untuk di Indonesia sendiri, penggunaan ganja belum dilegalkan karena menimbang-nimbang konsekuensi yang bisa dialami penggunanya.”

Salah satu studi yang membahas hubungan ganja dan disfungsi ereksi telah dipublikasikan dalam The Journal of Sexual Medicine pada tahun 2019.

Penelitian yang berjudul Relationship Between Cannabis Use and Erectile Dysfunction: A Systematic Review and Meta-Analysis itu melaporkan, mengisap ganja menimbulkan manfaat yang kontras untuk kondisi disfungsi ereksi.

Peneliti menjelaskan bahwa merokok ganja sebanyak satu kali dalam seminggu saja sudah dapat mengganggu fungsi testis.

Menurut laporan hasil penelitian, penggunaan ganja sering dikaitkan dengan aktivitas seksual yang lebih dini dan frekuensi yang lebih sering.

Selain itu, pengguna ganja biasanya memiliki banyak pasangan seksual, penggunaan kontrasepsi yang tidak konsisten, serta didiagnosis dengan infeksi menular seksual.

Artikel Lainnya: 5 Kondisi yang Bikin Kualitas Sperma Menurun

Saat legalisasi ganja dilakukan, ternyata ada kenaikan kasus disfungsi ereksi yang dialami oleh kaum adam.

Disfungsi ereksi itu sendiri merupakan salah satu gangguan seksual pria yang paling umum di seluruh dunia dan diprediksi akan memengaruhi 322 juta pria di tahun 2025 nanti.

Tak hanya itu, penelitian lain yang berjudul Impact of Cannabis Use on Male Sexual Health dan dipublikasikan oleh The Journal of Sexual Medicine juga melaporkan:

“Tampaknya ganja memiliki efek antagonis perifer kepada fungsi ereksi dengan merangsang reseptor spesifik di jaringan kavernosa.”

Jaringan kavernosa itu sendiri merupakan jaringan ereksi. Ketika jaringan tersebut mendapat pengaruh buruk dari ganja, maka penis akan lebih susah untuk tegang.

Masih banyak cara mengatasi stres untuk mencegah impotensi. Mulai dari relaksasi/meditasi, olahraga, melakukan hobi yang disukai, istirahat, makan makanan enak dan menyehatkan, hingga menemui psikolog apabila tekanannya sudah mengganggu kehidupan. Semua hal tersebut bisa dilakukan untuk mengatasi stres.

Jadi, mulai sekarang buang jauh-jauh pikiran untuk menggunakan ganja. Lebih baik langsung temui dokter untuk mendapatkan pengobatan disfungsi ereksi. 

Ingin tahu tentang kesehatan reproduksi lebih lanjut? Konsultasikan hal itu pada dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(OVI/AYU)

Disfungsi Ereksi