Seks

Sebelum Makin Parah, Kenali Gejala Klamidia pada Wanita dan Pria

dr. Gia Pratama, 07 Agu 2024

Ditinjau oleh Tim Medis KlikDokter

Jika terlambat ditangani, klamidia jadi penyakit yang cukup berat. Untuk itu, mari kenali apa saja gejala klamidia di sini.

Sebelum Makin Parah, Kenali Gejala Klamidia pada Wanita dan Pria

Klamidia menjadi salah satu penyakit yang namanya jarang didengar masyarakat awam. Padahal komplikasi dari terlambatnya penanganan penyakit ini cukup berat, baik dari segi medis maupun beban biaya pengobatan.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang klamidia. Klamidia adalah penyakit menular seksual yang umumnya disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis.

Penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seks vaginal, anal, oral tanpa kondom, serta cairan seksual yang keluar dari alat kelamin penderita walaupun tanpa orgasme, ejakulasi, atau penetrasi.

Klamidia juga bisa ditularkan dari ibu ke anak pada masa kehamilan atau persalinan. Bahkan, sex toys yang tidak dicuci bersih atau tidak dilapisi kondom baru bisa menjadi media penularan klamidia.

Untuk mengetahui penyakit yang satu ini, Kamu bisa mengenali gejala klamidia dan seperti apa faktor risikonya.

Klamidia dan Faktor Risikonya

Klamidia dan Faktor Risikonya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, lebih dari satu juta orang di dunia didiagnosis penyakit menular seksual setiap harinya. Hampir sepertiga dari penyakit menular seksual itu adalah klamidia.

Tahun 2016, berdasarkan data WHO yang dihimpun dari seluruh dunia, terdapat 127 juta kasus klamidia pada wanita dan pria berusia 15-49 tahun. Dengan jumlah penderita yang cukup banyak, maka risiko percepatan penyebarannya juga akan meningkat.

Perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang melakukan kontak seksual akan terkena klamidia. Ada faktor-faktor lain yang meningkatkan resikonya, seperti:

  • Berganti-ganti pasangan atau memiliki lebih dari satu pasangan dalam waktu berdekatan.
  • Berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom.
  • Pernah menderita penyakit menular seksual yang lain.

Seperti penyakit menular seksual lainnya, klamidia tidak akan segera menimbulkan gejala setelah terjadi kontak seksual. Dibutuhkan waktu rata-rata 1-3 minggu sampai pasien merasakan beberapa gejala.

Gejala yang timbul pun berbeda pada wanita dan pria. Namun, secara umum memiliki gejala awal yang sama, yaitu nyeri saat buang air kecil.

Perbedaan ini terjadi karena pria memiliki saluran kemih dan saluran reproduksi yang sama, sedangkan pada wanita saluran kemih dan reproduksi terpisah.

Artikel lainnya: Daftar Infeksi Menular Seksual yang Sangat Berbahaya

Gejala Klamidia pada Pria

Sebanyak 50 persen penderita klamidia pria tidak menimbulkan gejala, tapi tetap bisa menularkan klamidia. Sementara itu, 50 persen lainnya akan mengalami gejala bertahap sesuai peningkatan komplikasi yang terjadi.

Berikut ciri-ciri klamidia pada pria:

1. Nyeri saat berkemih

Saat awal buang air kecil, nyeri yang dirasakan seperti terbakar atau teriris. Rasa nyeri juga sering disertai demam dan meriang.

2. Kemerahan pada kepala penis

Perubahan warna pada kepala penis menjadi kemerahan juga sering disertai rasa tebal seperti habis terbentur.

3. Keluar cairan bening keputihan dari uretra

Cairan biasanya muncul pada pagi hari dan sering menimbulkan bercak pada celana dalam, terkadang menimbulkan bau.

4. Nyeri dan bengkak pada buah zakar

Jika tidak ditangani segera, klamidia dapat menyebabkan infeksi di testis. Rasa sakit dan bengkak bisa terjadi pada salah satu atau kedua testis. Rasa nyeri sering kali menjalar ke daerah anus.

5. Radang sendi

Gejala ini merupakan komplikasi lanjutan jika klamidia tidak ditangani. Artritis reaktif yang terjadi bersamaan dengan radang pada saluran kemih dan selaput mata dikenal sebagai sindrom Reiter.

6. Rasa gatal atau iritasi di ujung penis

Gejala ini muncul jika infeksi terjadi akibat kontak seksual anal. Rasa gatal biasanya di ujung penis atau di dalam uretra. Rasa gatal ini bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga cukup mengganggu.

Klamidia juga dapat menimbulkan komplikasi yang cukup berat untuk reproduksi pria sehingga menyebabkan infertilitas.

Artikel lainnya: Tak Terduga, Inilah Penyebab Nyeri Saat Hubungan Seks

Gejala Klamidia pada Wanita

Sebanyak 70 persen penderita wanita tidak bergejala, tapi tetap dapat menularkan kepada laki-laki. Kemudian, 30 persen lainnya mengalami gejala yang bervariasi tergantung dengan tingkat keparahan infeksi.

Berikut gejala klamidia pada wanita:

1. Keputihan

Tanda klamidia pada wanita yang mesti diwaspadai adalah keputihan berwarna keabuan dan sangat berbau.

2. Nyeri saat berkemih

Kamu juga mungkin akan merasakan nyeri seperti teriris-iris saat buang air kecil.

3. Nyeri saat berhubungan seksual

Seseorang yang terkena klamidia bisa merasakan nyeri saat berhubungan seksual. Rasa nyeri terkadang disertai bercak pendarahan.

4. Pendarahan pada vagina

Tanda klamidia lainnya adalah mengalami pendarahan saat tidak menstruasi. Bahkan, jika terjadi saat menstruasi, pendarahan terasa lebih berat dari biasanya.

5. Nyeri pada perut bagian bawah

Biasanya, gejala ini muncul jika sudah terjadi komplikasi radang panggul, yaitu kondisi di mana ovarium dan tuba fallopi mengalami infeksi.

6. Pendarahan setelah berhubungan seksual

Pendarahan setelah berhubungan seksual yang terkait dengan klamidia pada wanita bisa bervariasi dalam intensitas dan durasi. Intensitas ringan, perdarahan berupa bercak darah ringan yang muncul di pakaian dalam.

Jika darah berwarna merah muda hingga terang, tergantung pada seberapa cepat darah keluar dari tubuh dan kapan terjadinya pendarahan.

Kondisi ini biasanya disertai munculnya benjolan pembesaran kelenjar getah bening di daerah lipat paha. Komplikasi klamidia yang berat pada wanita bisa dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik atau pertumbuhan janin di luar rahim serta keguguran.

Klamidia memang bukan penyakit mengancam nyawa, tapi komplikasinya tidak dapat dipandang sebelah mata. Oleh karena #JagaSehatmu dengan memperhatikan faktor-faktor risikonya agar tidak terkena penyakit ini.

Jangan lewatkan informasi terbaru seputar gaya hidup dan tips kesehatan lainnya di aplikasi KlikDokter dan Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.

  • CDC. Diakses 2022. Detailed STD Facts – Chlamydia. 
  • WHO. Diakses 2022. Sexually transmitted infections (STIs). 
  • UK Health Protection Agency. Diakses 2022. Chlamydia.