Hubungan seks merupakan hal yang dianggap wajar dilakukan oleh orang dewasa. Bahkan, hubungan seks merupakan salah satu cara untuk menjaga keharmonisan pasangan suami istri.
Sayangnya, ada juga anak yang tertarik melakukan hubungan intim di usia dini. Padahal, hal ini dapat berisiko terhadap kesehatan.
Apa saja akibatnya jika seseorang berhubungan intim pada usia dini? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Hubungan Seksual Berisiko
Pada usia dini, mungkin seseorang belum paham cara melakukan hubungan intim secara sehat.
Selain itu, terdapat kemungkinan memiliki banyak pasangan seksual sepanjang hidupnya jika hubungan intim dilakukan sejak usia dini.
Lebih lanjut, individu ini mungkin belum paham perlunya memakai perlindungan, seperti kondom, saat melakukan hubungan seksual berisiko. Jika sudah paham pun, anak mungkin merasa malu atau sungkan untuk membelinya.
Artikel Lainnya: Anak Bertanya tentang Seks, Ini Cara Tepat Menjawabnya
2. Risiko Hamil di Luar Keinginan
Jika pengetahuan akan risiko berhubungan minim, ditambah penggunaan pengaman semasa berhubungan tidak dilakukan, maka besar risiko terjadi kehamilan di luar keinginan.
Hubungan intim di usia dini yang berakibat pada kehamilan dapat memberikan banyak dampak ke depannya. Mulai praktik aborsi yang tidak aman, risiko komplikasi kehamilan, risiko putus sekolah, dll.
Risiko komplikasi kehamilan di kemudian hari sangat mungkin membahayakan ibu atau janin, misalnya anemia (kurang darah), perdarahan saat persalinan, bahkan kelahiran prematur.
Hal tersebut terjadi karena di usia dini, alat reproduksi yang dimiliki belum sepenuhnya siap untuk menjalani proses kehamilan.
3. Dampak Psikologis
Akibat seks usia dini tidak berhenti di situ. Faktanya, tindakan tersebut ternyata juga bisa memberikan dampak psikologis bagi sang anak. Apalagi jika hubungan seksual ini dilakukan di bawah paksaan.
Anak yang dipaksa untuk melakukan seks usia dini bisa saja berujung pada terjadinya trauma berkepanjangan.
Selain itu, anak juga bisa menjadi sosok yang rendah diri atau merasa tidak berharga karena dia sulit mengungkapkan hal yang dirasakannya akibat tertekan oleh paksaan.
Anak juga jadi tidak gampang percaya dengan orang lain, terutama sosok lawan jenisnya. Selain itu, bisa muncul perasaan bersalah atau malu karena pernah mengalami kondisi berhubungan seksual yang dipaksakan.
Artikel Lainnya: Cara Terbaik Kenalkan Kontrasepsi pada Remaja
4. Risiko Infeksi Seksual
Tadi sudah sempat dibahas bahwa risiko hubungan intim usia dini adalah perilaku seksual yang berisiko. Salah satu akibatnya adalah tertular infeksi seksual. Jika ditangani secara cepat, infeksi ini dapat disembuhkan.
Namun, bagaimana jika individu tidak paham tanda infeksi menular seksual, malu, atau merasa bingung sehingga tidak mencari pertolongan? Bisa saja timbul efek jangka panjang seperti gangguan kesuburan.
5. Risiko Kanker
Infeksi HPV adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Infeksi ini dapat menulari pria dan wanita, sehingga kedua jenis kelamin berisiko terkena kanker tertentu.
Jenis kanker yang dapat dipicu infeksi HPV, di antaranya kanker tenggorokan (orofaring), kanker anus, kanker mulut rahim (serviks), kanker vagina, dan kanker penis.
Seks di usia dini ternyata dapat membawa banyak kerugian. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memberikan pengawasan dan bimbingan yang tepat kepada anak agar mereka terhindar dari kerugian tersebut.
Peran orang tua sangat besar dalam hal ini. Kalau bisa, berikan pendidikan seksual sedini mungkin dengan bahasa dan materi yang mudah dimengerti.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai akibat berhubungan intim di usia dini? Atau Anda punya pertanyaan mengenai masalah kesehatan lainnya? Gunakan fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter.
[WA]