Seks

Jarang Berhubungan Badan, Benarkah Bisa Bikin Lebih Cepat Menopause?

Krisna Octavianus Dwiputra, 24 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Seks secara rutin diketahui berdampak baik bagi kesehatan. Di sisi lain, jika jarang berhubungan badan, studi menyebut wanita bisa mengalami menopause dini.

Jarang Berhubungan Badan, Benarkah Bisa Bikin Lebih Cepat Menopause?

Entah apa pun alasannya seorang wanita jarang bercinta, ada hasil studi yang temuannya cukup bikin waswas. Katanya, wanita yang jarang berhubungan badan bisa mengalami menopause dini.

Menopause adalah fase berhentinya produksi hormon reproduksi estrogen sehingga wanita tidak mengalami haid lagi. Umumnya, wanita mulai menopause pada usia 45-55 tahun. Namun, jika dialami sebelum usia 40 tahun, itulah menopause dini.

Akibat Jarang Berhubungan Badan: Menopause Dini?

Ada tim peneliti yang menemukan bahwa wanita yang rutin berhubungan badan seminggu sekali kemungkinannya lebih kecil 28 persen untuk mengalami menopause, dibandingkan dengan wanita yang berhubungan seks kurang dari sekali dalam sebulan.

Begitu juga dengan wanita yang berhubungan seks sebulan sekali, risikonya 19 persen lebih rendah untuk mengalami menopause—dengan definisi 12 bulan tanpa haid—dibandingkan dengan wanita yang berhubungan seks kurang dari sekali dalam sebulan.

Meski penelitian yang dilakukan tidak melihat hubungan dari jarang berhubungan badan dan menopause dini, tetapi para peneliti mengatakan bahwa seks dapat mengisyaratkan ke tubuh bahwa ada kemungkinan kehamilan terjadi.

Artikel lainnya: 6 Alasan Wanita Perlu Gembira Menyambut Menopause

Namun, pada wanita paruh baya yang tidak berhubungan seks secara rutin, mengalami menopause yang lebih dini mungkin lebih masuk akal secara biologis.

“Bila Anda tidak bereproduksi, tak ada gunanya berovulasi, lebih baik menggunakan energi tersebut untuk hal lainnya,” kata Megan Arnot, pemimpin studi dari Universitas College London, Inggris, seperti dikutip di CNN.

Ia juga menjelaskan bahwa selama ovulasi, wanita rentan terkena penyakit karena imun tubuh yang terganggu. Bila kehamilan tidak terjadi karena frekuensi seks yang jarang, artinya tubuh sia-sia mengalokasikan energinya untuk proses ovulasi.

Kata Megan lagi, temuannya itu mendukung Grandmother Hypothesis, sebuah teori yang mengungkap bahwa menopause pada dasarnya terjadi untuk mengurangi “konflik reproduksi” antara generasi wanita yang berbeda dan memastikan cucu mereka bertahan hidup dan berkembang.

Sebagai catatan, aktivitas seksual yang dimaksud tidak hanya seks, tetapi juga masturbasi, sentuhan erotis, seks oral, dan sebagainya.

Ini merupakan kali pertama sebuah studi menunjukkan hubungan antara frekuensi seks dan gejala awal (onset) menopause. Meski begitu, studi lebih lanjut diperlukan untuk benar-benar membuktikan hubungan antara keduanya.

Artikel lainnya: 7 Makanan yang Tepat untuk Wanita Menopause

1 dari 1

Penyebab Menopause Dini

Dari KlikDokter, dr. Seruni Mentari Putri mengatakan bahwa penyebab pasti menopause dini belum pasti. Namun, ada beberapa faktor yang berkontribusi, meliputi:

1. Genetik

Mencari tahu usia ibu Anda mulai menopause bisa memberi petunjuk tentang waktu menopause. Bila ibu Anda mengalami menopause dini, maka kita pun cenderung akan mengalami hal yang sama. Meski begitu, genetik bukanlah faktor utama.

2. Faktor Gaya Hidup

Merokok bisa berdampak pada kesuburan wanita.

“Merokok diketahui memiliki efek anti estrogen yang dapat berkontribusi pada menopause dini. Sebuah analisis dari beberapa penelitian menunjukkan, perokok jangka panjang cenderung mengalami menopause lebih cepat. Perokok wanita mungkin mulai menopause 1-2 tahun lebih cepat, dibandingkan yang tidak merokok,” jelas dr. Seruni.

Selain itu, indeks massa tubuh juga bisa menjadi pencetus menopause dini.

“Estrogen disimpan dalam jaringan lemak. Wanita yang sangat kurus memiliki lebih sedikit simpanan estrogen, yang dapat dihabiskan lebih cepat,” kata dr. Seruni lagi.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa diet vegetarian, kurang olahraga, dan kurang paparan sinar matahari dapat menyebabkan menopause dini.

3. Penyakit Autoimun

Menopause dini dapat merupakan gejala penyakit autoimun, contohnya adalah penyakit tiroid dan reumatoid artritis. Peradangan yang disebabkan oleh penyakit ini bisa memengaruhi ovarium. Menopause pun dimulai ketika ovarium berhenti bekerja.

4. Epilepsi

Epilepsi adalah gangguan sistem persarafan sentral ketika aktivitas dari otak menjadi abnormal. Dikatakan oleh dr. Seruni, wanita dengan penyakit ini diketahui lebih cenderung mengalami kegagalan ovarium prematur yang menyebabkan menopause.

Meski ada studi yang menyebut akibat jarang berhubungan badan bikin wanita menopause lebih cepat, tetapi studi tersebut perlu diteliti lebih lanjut. Secara medis, menopause dini bisa disebabkan oleh empat faktor di atas. Untuk mencegahnya, Anda disarankan untuk menjalani pola makan sehat, berhenti merokok, kurangi konsumsi alkohol, dan rutin olahraga.

Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.

(RN/AYU)

Seks
Hari Menopause Sedunia
Menopause