Mendengar sifilis di mulut mungkin bikin kamu mengernyitkan dahi. Pasalnya, sifilis merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang umumnya menyerang area kelamin.
Namun, sifilis juga bisa menyerang bagian tubuh lain, khususnya yang ikut melakukan aktivitas seksual seperti mulut.
Dilansir dari Healthline, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan ada lebih dari 115.000 kasus baru sifilis. Penyakit ini biasanya disebarkan melalui kontak orang ke orang, terutama lewat aktivitas seksual.
Dalam hal ini, hubungan seks vaginal, anal, serta oral. Itu sebabnya, jangan heran apabila ada orang yang terkena sifilis pada mulut.
Penyebab Sifilis di Mulut
Penyakit sifilis pada mulut bisa terjadi akibat seks oral yang dilakukan, misalnya pada orang yang sudah memiliki penyakit tersebut.
Kendati demikian, seks oral tak serta-merta menyebabkan sifilis. Dibutuhkan luka atau celah di lapisan bibir atau mulut agar bakteri bisa masuk dan menginfeksi tubuh.
Adapun bakteri yang menginfeksi adalah Treponema pallidum. Sifilis mulut bisa menular. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terdapat pada vagina, penis, anus, atau mulut.
Nah, ada kemungkinan bakteri yang pada awalnya berada di area alat kelamin berpindah ke mulut akibat aktivitas seks oral dan berciuman.
Walaupun penyakit sifilis mulut bisa menyebar lewat interaksi tersebut, namun tidak menyebar melalui alat-alat makan.
Artikel Lainnya: Mengenal Jenis dan Prosedur Pemeriksaan Sifilis
Bagaimana Gejala Sifilis di Mulut?
Sifilis mulut cukup sulit untuk dikenali. Menurut Head and Neck Pathology, penyakit ini disebut sebagai “Peniru yang Hebat” karena gejalanya bisa menyerupai suatu infeksi atau keganasan.
Namun, tentu saja gejala seperti itu tidak berlangsung lama, namun akan berubah dan lama-lama terlihat semakin parah, baik di dalam mulut, bibir, maupun lidah.
Kemudian, gejala selanjutnya (gejala sekunder) yang muncul setelah timbul jerawat dan peradangan (gejala primer), antara lain:
- Ada ruam pada telapak tangan, kaki bagian bawah, dan beberapa bagian tubuh lainnya.
- Kelenjar getah bening membengkak.
- Demam.
- Luka besar pada selaput lendir, di lidah atau gusi.
- Sakit tenggorokan.
- Sakit kepala.
- Berat badan terus menurun.
Apabila gejala-gejala di atas terus dibiarkan, bukan tak mungkin kegagalan organ bisa terjadi.
Artikel Lainnya: Mengenal Tes TPHA, Skrining Penyakit Sifilis
Bagaimana Cara Mengatasi Sifilis di Mulut?
Sebelum tahu cara mengatasi sifilis di mulut, tentu dokter harus melakukan diagnosis terlebih dulu agar perawatan yang diberikan tepat sasaran. Dikutip dari Healthline, kurang lebih, seperti ini cara mendiagnosisnya.
- Dokter akan mengambil sampel darah atau cairan dari area yang sakit.
- Biopsi jaringan atau cairan kadang-kadang digunakan untuk mendiagnosis sifilis oral.
- Dokter akan melihat bakteri di bawah mikroskop.
Pemeriksaan untuk sifilis di laboratorium terdapat dua macam, yaitu sebagai berikut ini.
- Venereal Disease Research Laboratories (VDRL) dan Rapid Plasma Reagin (RPR) ini merupakan tahapan skrining.
- Fluorescent Treponemal Antibody Absorption Test dan Treponema Pallidum Particle Agglutination Assay. Di tahapan ini, diagnosis akan ditentukan.
Sifilis mulut akan sangat mudah diobati pada tahap awal. Untuk menanganinya harus menggunakan pengobatan standar untuk sifilis, yakni antibiotik benzathine penicillin G. Untuk dosis dan jenis antibiotiknya, ditentukan oleh dokter.
Hal-Hal yang Mesti Diperhatikan Saat Kena Sifilis di Mulut
Luka sariawan akibat sifilis di mulut memang bisa sembuh dengan sendirinya sekitar 3-6 minggu, namun sebenarnya penyakit tersebut tidak sepenuhnya hilang. Artinya, jika kamu tidak melakukan pengobatan, maka penyakit sifilis di tubuh masih ada.
Oleh karena itu, kamu harus melakukan pengobatan antibiotik untuk menyembuhkan sifilis dan mencegahnya berkembang ke tahap selanjutnya (yang kemungkinan bisa lebih berat).
Perlu diketahui juga bahwa sifilis yang tidak diobati dengan benar dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada organ-organ dalam, seperti jantung dan otak. Pada akhirnya, kerusakan ini bisa berakibat fatal.
Hindari melakukan kontak seksual dengan pasangan sampai luka dan penyakit benar-benar sembuh. Untuk memastikan kesembuhan, dokter akan memeriksa dan memintamu kembali untuk tes darah setiap 6 bulan selama satu tahun.
Sifilis di mulut mirip infeksi seperti jerawat atau sariawan. Karena itu, jangan abaikan dan segera periksakan ke dokter bila gejala seperti itu muncul pasca melakukan
hubungan seks.
Apabila kamu ingin tanya lebih lanjut seputar topik ini, konsultasikan lewat Tanya Dokter. Dapatkan info penyakit dan penanganannya hanya di aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!
[RS]