Aktif secara seksual dapat berisiko untuk terkena penyakit menular seksual (PMS). Salah satu jenis PMS yang bisa menyerang adalah trikomoniasis. Meski penyakit ini lebih banyak diderita wanita, pria juga masih mungkin untuk terkena trikomoniasis.
Penyebab trikomoniasis ini bukanlah virus ataupun bakteri, melainkan parasit. Yuk, kenali penyebab dan faktor risikonya trikomoniasis berikut ini!
Apa Penyebab Penyakit Trikomoniasis?
Parasit penyebab trikomoniasis adalah Trichomonas vaginalis. Patogen ini dapat menular dari orang ke orang melalui hubungan seksual, baik seks vagina, anal, dan oral.
“Beberapa penyebab trikomoniasis, diantaranya hubungan seks tidak aman dan penggunaan sex toys yang digunakan bergantian dengan orang lain” tutur dr. Devia Irine Putri.
Pada sebagian besar kasus, penyakit menular seksual ini tidak menimbulkan gejala sehingga seseorang bisa jadi tidak sadar telah menularkan trikomoniasis kepada orang lain.
Berdasarkan penjelasan dari buku yang berjudul Trichomoniasis, parasit penyebab trikomoniasis atau trichomonas vaginalis memiliki ukuran sebesar sel darah putih. Parasit ini bertahan hidup dengan cara tinggal di organ reproduksi manusia.
Pada wanita, parasit penyebab trikomoniasis ini tinggal di area luar genital (vulva), vagina, leher rahim, dan uretra. Sementara pada pria, parasit ini banyak menginfeksi area dalam penis atau uretra.
Parasit penyebab trikomoniasis ini juga bisa bertahan hidup di luar tubuh atau lingkungan yang lembap selama beberapa jam. Akan tetapi, tidak ada bukti yang cukup bahwa parasit ini bisa menular melalui:
- Berbagi kamar mandi, toilet, ataupun handuk
- Ciuman atau berpelukan
- Berbagi alat makan, seperti gelas, piring, atau sendok
Artikel Lainnya: Daftar Infeksi Menular Seksual yang Sangat Berbahaya
Faktor Risiko Trikomoniasis
Meski parasit penyebab trikomoniasis dapat menular melalui seks anal dan oral, parasit ini diketahui jarang menginfeksi bagian tubuh seperti, tangan, mulut, atau anus.
Disampaikan oleh dr. Devia bahwa terdapat beberapa orang yang lebih rentan untuk mengalami penyakit menular seksual, seperti pekerja seks, melakukan seks tidak aman, sering berganti pasangan, dan memiliki imunitas rendah, misalnya pengidap penyakit HIV/AIDS.
Selain itu, beberapa faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko trikomoniasis, yaitu:
1. Usia
Penyakit trikomoniasis dipercaya akan lebih berisiko pada wanita yang berusia lebih tua.
Berdasarkan studi yang dimuat dalam jurnal Sexually Transmitted Diseases, wanita dengan usia 35 ke atas cenderung memiliki peluang tiga kali lebih besar untuk positif trikomoniasis dibandingkan wanita berusia 25 tahun ke bawah.
2. Tidak Menggunakan Kondom
Orang yang aktif secara seksual dapat terserang penyakit ini akibat melakukan hubungan seks dengan pasangan yang positif trikomoniasis tanpa pengaman, seperti kondom.
Saat melakukan seks, parasit penyebab trikomoniasis dapat menyebar dari penis ke vagina atau sebaliknya. Selain itu, penyakit ini juga bisa menular dari vagina ke vagina lain.
Artikel Lainnya: Mengenal Kondom Wanita dan Cara Penggunaannya
3. Memiliki Pasangan Seks Lebih dari Satu
Setia pada satu pasangan seks dapat menurunkan risiko untuk tertular penyakit ini. Pasalnya, trikomoniasis lebih sering tidak menimbulkan gejala, sehingga bila kamu memiliki pasangan seks lebih dari satu akan sulit mengetahui sumber penyakit ini.
Di samping itu, kamu juga berisiko untuk menularkan penyakit ini pada pasangan seks yang lain.
4. Menggunakan Narkoba
Menyuntikkan obat-obatan terlarang, seperti narkoba disebut dapat meningkatkan risiko kamu untuk mengidap penyakit trikomoniasis.
Berdasarkan studi yang sama dengan sebelumnya, wanita yang menyuntikan narkoba selama 12 bulan terakhir, berisiko tujuh kali lebih besar untuk mendapatkan hasil tes trikomoniasis positif dibandingkan wanita yang tidak menggunakannya.
5. Memiliki Riwayat Trikomoniasis
Dilansir dari Cleveland Clinic, 1 dari 5 penderita trikomoniasis terinfeksi kembali dalam tiga bulan, bahkan setelah pengobatan selesai.
Hal ini bisa saja disebabkan oleh pasangan yang tidak mengikuti pengobatan secara bersamaan sehingga parasit penyebab trikomoniasis kembali menular ke pasangan yang baru pulih.
Artikel Lainnya: Lakukan Hal Ini untuk Cegah Infeksi Menular Seksual
Yuk, #JagaSehatmu dengan sebisa mungkin menghindari faktor penyebab penyakit trikomoniasis yang bisa kamu kontrol, seperti melakukan seks yang aman, setia pada satu pasangan seks, dan tidak menggunakan narkoba.
Apabila kamu memiliki pertanyaan terkait PMS atau masalah kesehatan lainnya, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin. Jika ingin lebih mudah, kamu bisa menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(APR/NM)
- Schumann JA, Plasner S. Diakses pada 2022. Trichomoniasis. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.
- Abraham, E., Fairley, C. K., Denham, I., Bradshaw, C. S., Farquharson, R. M., Vodstrcil, L. A., Plummer, E. L., Ong, J. J., Chen, M. Y., Phillips, T. R., & Chow, E. P. F. (2022). Positivity and Risk Factors for Trichomonas Vaginalis Among Women Attending a Sexual Health Clinic in Melbourne, 2006 to 2019. Sexually Transmitted Diseases, 49(11), 762–768.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.
- National Health Service UK. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.
- Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.
- Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Diakses pada 2022. Trichomoniasis.