Rasanya anggapan tentang efek masturbasi menjadi penyebab dengkul kopong sering terdengar di masyarakat. Apa benar begitu?
Masturbasi adalah tindakan stimulasi atau merangsang bagian alat kelamin sendiri tanpa hubungan seksual, hingga terjadi ejakulasi. Efek masturbasi memang membuat relaks dan bahagia. Inilah yang bisa memicu onani berkali-kali.
Di sisi lain, keburukan sering masturbasi dipercaya dapat menjadi penyebab kenapa lutut kopong. Agar tak salah paham, yuk, kita bahas fakta medisnya!
Mitos Dengkul Kopong Akibat Masturbasi
Mitos dengkul kopong sebagai efek sering masturbasi berasal dari sensasi lutut yang lemas ketika sudah mencapai ejakulasi saat onani. Beberapa orang juga merasa dengkulnya kaku dan mengeluarkan bunyi “krek” setelah masturbasi.
Berbagai hal itu yang kemudian membuat orang-orang berpikir bahwa onani mengakibatkan lutut kopong. Apalagi, setelah itu lututnya diketuk dan terdengar seperti bunyi di ruang kosong.
Artikel Lainnya: Katanya Masturbasi Bisa Buat Wajah Jadi Jerawatan, Benarkah?
Faktanya, keluhan tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan masturbasi dan ejakulasi.
Ejakulasi atau klimaks melibatkan otak, testis (buah zakar), dan otot di sekitar kelamin. Lutut yang terasa lemas usai onani bisa saja terjadi karena orang yang melakukannya relaks dan lega.
Lantas, dari mana asal suara kopong tersebut? Ternyata, di bagian belakang lutut (patela), ada rongga yang berisi cairan pelumas. Nah, cairan tersebut berguna untuk pergerakan kaki. Itulah kenapa terdengar bunyi seperti kopong ketika lutut diketuk.
Tak hanya itu, posisi lutut yang biasanya tidak berubah selama masturbasi juga bisa menjadi salah satu faktor munculnya bunyi “krek”. Posisi itu bikin lutut kaku.
Ketika digerakkan, balon udara yang ada di dalam rongga lutut pecah. Itulah sumber bunyi “krek” yang mungkin didengar.
Artikel Lainnya: Ini Penyebab Anda Sakit Kepala Setelah Orgasme
Tetap Hindari Masturbasi Berlebihan
Jadi, lutut kopong sebagai efek sering masturbasi hanyalah mitos! Hingga saat ini juga belum ada penelitian medis soal onani dan dengkul kopong.
Walaupun begitu, bukan berarti kamu bisa sering-sering masturbasi. Efek sering onani juga punya dampak yang buruk terhadap kondisi mental.
Keburukan sering masturbasi yang dikhawatirkan adalah ketagihan, gelisah, gangguan kecemasan, dan terganggunya aktivitas sehari-hari.
Pada kasus yang ekstrem, keseringan onani bisa menyebabkan ejakulasi dini. Hal ini tentunya dapat mengurangi kepuasan hubungan seks dengan pasangan.
Terlalu sering masturbasi dalam jangka waktu singkat juga dapat menyebabkan bengkak di kelamin. Namun, ini biasanya bisa reda dengan sendirinya.
Gesekan yang tercipta saat masturbasi juga dapat melukai kelamin. Hal ini bisa dicegah dengan menghindari gerakan agresif dan penggunaan pelumas.
Asal dilakukan dengan benar, efek masturbasi bisa bermanfaat. Bahkan, ada penelitian yang mengatakan bahwa onani (dalam batas tertentu) menurunkan risiko kanker prostat.
Meski demikian, masturbasi harus dilakukan dengan bijak agar tak sampai bikin ketagihan dan mengganggu kondisi psikis.
#JagaSehatmu baik fisik maupun mental dengan tidak melakukan aktivitas seksual berisiko. Konsultasi dokter online gratis kalau kamu khawatir dengan keluhan kesehatan yang dialami.
Mau tahu info lengkap dan akurat seputar seks dan reproduksi? Download aplikasi KlikDokter!
(FR/NM)