Normalnya, sistem daya tahan tubuh berperan sebagai pelindung dari berbagai macam kuman, virus, dan bakteri pada diri seseorang. Namun, lain halnya bagi mereka yang menderita autoimun.
Sistem daya tahan pada penderita autoimun justru menyerang sel-sel sehat yang ada di dalam tubuh. Pada kondisi tersebut, sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan antara sel asing dengan sel tubuh sendiri.
Oleh sebab itu, penderita autoimun gampang kena penyakit dan merasa lelah. Hal ini tentu dapat berpengaruh pada aktivitas sehari-hari, tak terkecuali saat berhubungan seks.
Mengapa Gairah Seks Penderita Autoimun Menurun?
Akibat daya tahan tubuh yang kurang baik, penderita autoimun dapat mengalami penurunan gairah seks. Bagaimana gejala autoimun dapat memengaruhi gairah dan aktivitas seksual?
Penderita autoimun umumnya akan merasakan berbagai gejala, seperti kelelahan, nyeri otot, serta pembengkakan dan kemerahan pada bagian tubuh. Hal inilah yang akhirnya berpengaruh pada kemampuan dan kekuatan penderita autoimun dalam berhubungan seks.
Ia akan merasa cepat lelah saat berhubungan. Pada akhirnya, kelelahan dan gejala lainnya bisa saja mengurangi keinginan atau gairah penderita autoimun dalam berhubungan seks.
Artikel Lainnya: Hubungan Psoriasis dengan Disfungsi Ereksi
Dokter Sara Elise Wijono, MRes, pun berpendapat demikian. Faktor yang membuat gairah seks penderita autoimun menurun adalah gejala yang dirasakan penderitanya, yaitu nyeri atau kelelahan.
Jadi, secara garis besar, kondisi autoimun pada seseorang memang tidak secara langsung dapat menurunkan gairah seks. Hanya saja, kondisi-kondisi tertentu yang dialami penderita dapat menurunkan gairah seks.
Tips Bangkitkan Gairah Seks Penderita Autoimun
Untuk membangkitkan gairah seks penderita autoimun, kata dr. Sara, perlu lebih dulu diketahui penyebab penurunannya.
Ia mencontohkan, pada penderita autoimun seperti lupus. Ada beberapa faktor yang memengaruhi penurunan gairah seks penderitanya. Hal yang paling utama adalah faktor psikologis.
“Faktor psikologisnya bisa karena depresi dan self-image yang menurun karena punya kondisi kronis tersebut. Jadi, solusinya adalah dengan menangani masalah-masalah yang ada,” kata dr. Sara.
“Selanjutnya yaitu faktor fisik, misalnya karena pergerakan sendi terbatas sehingga lebih sulit berhubungan. Solusinya, cari posisi yang nyaman, atau bila area vagina kurang lubrikasi maka bisa pakai pelumas buatan,” lanjutnya.
Artikel lainnya: Jarang Berhubungan Badan, Benarkah Bisa Bikin Lebih Cepat Menopause?
Dia mengatakan, sebenarnya tidak ada tips spesifik untuk menaikkan gairah seks penderita autoimun. Di bawah ini dijabarkan beberapa faktor yang bisa diperhatikan demi meningkatkan gairah seksual dengan pasangan:
-
Cari Tahu Penyebab Masalah Seksual Anda
Dilansir dari WebMD, jika penyakit autoimun seperti lupus memengaruhi kehidupan seks, cari tahu apa penyebabnya sehingga Anda dapat mengatasi gejala tersebut.
Misalnya, beberapa obat lupus dapat menyebabkan vagina kering atau libido menurun. Jika ini masalahnya, maka diskusikan dengan dokter kemungkinan obat pengganti. Atau, mungkin dokter menyarankan untuk menggunakan pelumas sebelum melakukan aktivitas seksual.
Lalu, jika faktor yang membuat gairah seks menurun adalah rasa sakit, kelelahan, atau depresi, maka bicarakan dengan pasangan.
“Kalau ada masalah gairah yang menurun, coba lebih terbuka sama pasangan sehingga pasangan juga mengerti situasi yang dihadapi. Selain itu, bisa dengan cara membuat seks senyaman mungkin, misalnya berhubungan saat tidak kelelahan dan cari posisi paling nyaman,” kata dr. Sara.
Artikel lainnya: Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum Sering Menyerang
-
Atur Mood Sebelum Melakukan Seks
Merasa relaks dan cukup istirahat sebelum berhubungan seks dapat membantu Anda meningkatkan mood.
Temukan cara untuk dapat menaikkan mood agar gairah seksual meningkat. Anda bisa mencoba untuk bersantai bersama pasangan dan melakukan kegiatan bersama, seperti lakukan pijatan lembut secara bergiliran sebelum melakukan seks.
Selain itu, sebelum melakukan aktivitas seksual, Anda bisa mandi atau berendam dengan air hangat. Cara ini bisa mengurangi rasa nyeri sendi yang sering dialami penderita autoimun.
Lalu, mengatur mood untuk berhubungan seksual juga bisa dilakukan dengan menata kamar senyaman mungkin. Nyalakan lilin aromaterapi, putar musik yang disukai, dan buat cahaya kamar lebih redup agar suasana semakin nyaman.
-
Coba Gaya Baru dengan Pasangan
Anda bisa mengeksplorasi gaya dalam melakukan aktivitas seksual dengan pasangan. Bila gejala autoimun dapat membuat nyeri saat berhubungan, komunikasikan dengan pasangan agar dapat mengubah posisi yang nyaman.
Gunakan bantal atau penyangga lain yang diperlukan untuk membantu mengurangi tekanan pada persendian yang nyeri. Jangan takut mencoba gaya baru dengan pasangan agar mendapat posisi yang nyaman saat berhubungan.
Artikel Lainnya: Benarkah Penyakit Autoimun Bisa Dikendalikan dengan Pola Makan?
-
Pilih Waktu yang Tepat untuk Berhubungan
Beberapa orang mungkin lebih suka berhubungan seks secara spontan. Namun, bagi penderita autoimun, menentukan waktu yang tepat sangatlah penting.
Karena kelelahan merupakan gejala umum autoimun, sebaiknya jadwalkan seks dengan tepat bersama pasangan. Contohnya, Anda bisa melakukan hubungan seks setelah tidur siang atau waktu istirahat lainnya.
-
Jaga Keharmonisan Hubungan
Hal yang paling penting dalam hubungan adalah keharmonisan yang terjaga. Penting bagi Anda dan pasangan untuk melakukan aktivitas yang disukai bersama.
Dengan menjaga keharmonisan hubungan, rasa saling mencintai dan menghargai akan tercipta. Hubungan seksual pun dapat berjalan dengan baik.
Itu dia hal-hal yang perlu diperhatikan oleh penderita autoimun untuk meningkatkan gairah seksual. Bila ingin konsultasi ke dokter seputar hubungan seksual dalam kondisi tertentu, gunakan Live Chat di KlikDokter.
(FR/JKT)