“When you kiss me more, kiss me more!” sepenggal lirik lagu Doja Cat tentang berciuman ini menjadi inspirasi tim redaksi KlikDokter kali ini.
Ya, berciuman adalah salah satu bentuk ekspresi cinta dan kasih sayang yang sangat umum dalam hubungan antar manusia. Meskipun tampaknya romantis dan tidak berbahaya, aktivitas ini dapat menjadi sarana penularan berbagai penyakit.
Beberapa penyakit dapat menyebar melalui air liur, kontak langsung, atau melalui luka kecil yang tidak terlihat di mulut. Dalam artikel ini, akan membahas 15 penyakit umum yang bisa menular saat berciuman dan bagaimana cara mencegahnya.
Artikel lainnya: 13 Manfaat Ciuman untuk Kesehatan yang Tak Disangka-sangka
1. Cytomegalovirus (CMV)
Cytomegalovirus menyebar melalui cairan ludah, darah, urine, semen, dan ASI. Penyakit ini jarang menimbulkan gejala, sehingga sebagian besar penderitanya tidak menyadari dirinya terinfeksi.
Virus CMV yang sudah masuk ke tubuh akan selamanya menetap dengan kondisi yang tidak aktif. Virus akan aktif bila penderita mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Meski virus CMV dapat menginfeksi siapa saja, tetapi lebih sering menginfeksi pasien dengan kondisi imunokompromi atau kekebalan menurun.
Gejala yang timbul dapat berupa demam,lemah lesu, dan nyeri otot. Pada kasus yang lebih serius, bisa menyebabkan pneumonia, radang selaput otak, kejang, serta gangguan penglihatan.
Artikel lainnya: Benarkah Ciuman Bisa Mencegah Gigi Berlubang?
2. Herpes Labialis
Herpes labialis merupakan infeksi pada daerah mulut, bibir, dan gusi akibat virus herpes simpleks. Penyakit ini dapat menular bila Kamu berciuman dengan penderita atau virus masuk melalui luka di kulit sekitar mulut.
Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak langsung membran mukosa atau kulit yang mengalami luka atau air liur. Gejala yang dapat timbul berupa kumpulan lenting dengan dasar kulit yang merah di tepi bibir, hingga hidung, pipi, atau dagu.
3. Gondongan
Efek berciuman lainnya yang dapat terjadi adalah gondongan. Ini merupakan penyakit yang dapat menyebar melalui inhalasi udara atau dari cairan tenggorokan penderita.
Gondongan disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang kelenjar air liur, dan memicu terjadinya pembengkakan. Pencegahannya bisa melalui tindakan vaksinasi.
4. Campak
Penyakit campak disebabkan oleh virus yang tersebar melalui inhalasi udara saat penderita bersin atau batuk. Cairan tubuh penderita, seperti liur, juga bisa mengandung virus ini sehingga ciuman kerap menjadi media pertukaran penyakit campak.
Gejala yang dapat timbul, yaitu demam, batuk, pilek, dan ruam kulit.Jika tidak ditangani, maka bisa menyebabkan komplikasi seperti infeksi telinga, pneumonia, serta peradangan pada otak.
Artikel lainnya: Orangtua Cium Anak di Bibir, Bolehkah?
5. Influenza
Influenza dapat menular melalui berciuman atau inhalasi udara saat penderita bersin. Influenza merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan.
Gejala penyakit ini menyerupai penyakit saluran pernapasan lainnya, seperti pilek, batuk, demam, batuk, nyeri di kepala, sakit tenggorokan, dan pegal-pegal. Untuk mencegah penyakit ini, jalanilah pola hidup bersih dan sehat serta selalu memelihara daya tahan tubuh.
6. Hand, Foot, and Mouth Disease (HMFD)
Penyakit HMFD disebabkan oleh virus coxsackie. Virus ini dapat menyebar melalui luka terbuka di daerah mulut saat berciuman atau melalui fekal oral (feses ke mulut), misalnya akibat mengganti popok anak.
Dalam kebanyakan kasus, penyakit ini bersifat ringan dan self limiting. Umumnya HMFD lebih sering terjadi pada bayi, anak-anak, juga orang dewasa dengan kondisi imunokompromi.
Karakteristiknya berupa demam disertai luka pada mukosa mulut serta ruam pada telapak tangan dan telapak kaki.
Artikel lainnya: Apakah Periodontitis Bisa Menular Melalui Ciuman?
7. Periodontitis
Penderita periodontitis dengan gejala gusi berdarah dapat menularkan bakteri kepada orang lain lewat berciuman. Untuk mencegah penyakit ini, jagalah higienitas mulut dengan baik. Jangan lupa juga untuk memeriksakan gigi secara teratur ke dokter gigi.
8. Sifilis
Sifilis adalah salah satu efek dari ciuman yang perlu diwaspadai. Karena pada umumnya, penyakit ini lebih sering ditularkan melalui seks oral, anal, atau genital. Perlu Kamu ketahui, sifilis dapat menyebabkan luka di mulut yang dapat menularkan bakteri ke orang lain.
Gejala sifilis berupa pembengkakan kelenjar getah bening dan luka kecil yang semakin lama semakin besar tanpa rasa nyeri. Apabila Kamu merasa mempunyai gejala yang mirip, sebaiknya segera ke dokter.
9. HPV
HPV merupakan kepanjangan dari human papillomavirus, dan menjadi salah satu bahaya dari ciuman bibir. Pada kasus yang jarang, HPV dapat menular lewat berciuman. Meskipun paling banyak penularan tentunya dari kontak seksual.
HPV pada mulut dapat menyebabkan kanker pada area rongga mulut dan tenggorokan. Bahkan, terdapat penelitian yang menemukan bahwa kasus kanker orofaring di Amerika paling banyak disebabkan oleh HPV.
10. Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi hati yang biasanya disebarkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Gejalanya termasuk jaundice, mual, dan kelelahan.
Meskipun lebih sering menular melalui makanan atau air, hepatitis A juga bisa menular melalui kontak oral-fekal, yang bisa terjadi saat berciuman dengan orang yang terinfeksi. Vaksinasi adalah cara pencegahan utama.
11. Mononukleosis (Mono)
Mononukleosis, sering disebut sebagai "penyakit ciuman," disebabkan oleh Epstein-Barr Virus (EBV). Gejala mono termasuk demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan.
Mono dapat menyebar melalui air liur, sehingga berciuman adalah cara umum penularannya. Tidak ada vaksin untuk mono, jadi pencegahan utama adalah menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
12. Faringitis (Radang Tenggorokan)
Radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes ditandai dengan sakit tenggorokan, demam, dan pembengkakan amandel. Ini bisa menjadi infeksi serius jika tidak diobati.
Bakteri ini dapat menyebar melalui air liur, menjadikan berciuman sebagai salah satu cara penularan. Pencegahan meliputi mencuci tangan dan menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
13. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi hati akibat virus Hepatitis B yang bisa menjadi kronis dan menyebabkan komplikasi serius seperti sirosis atau kanker hati. Gejalanya termasuk jaundice (kulit dan mata menguning), sakit perut, dan kelelahan.
Hepatitis B dapat menular melalui darah dan cairan tubuh termasuk air liur. Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah hepatitis B.
14. Gonore
Gonore adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejalanya bisa berupa nyeri saat buang air kecil, keputihan yang tidak biasa, dan nyeri di daerah genital.
Meskipun jarang, gonore bisa menyebar melalui ciuman jika ada infeksi di tenggorokan. Menggunakan kondom dan menghindari kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi adalah cara pencegahan yang disarankan.
15. Human T-cell Lymphotropic Virus (HTLV)
HTLV merupakan virus yang bisa menyebabkan infeksi kronis dan berhubungan dengan beberapa penyakit serius seperti leukimia/limfoma sel T dewasa dan paraparesis spastik tropis.
Yuk download aplikasi KlikDoktersekarang juga di Google Play dan App Strore. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.