“Mumpung Lebaran!” Mungkin itulah yang Anda katakan saat menyendok makanan ke piring. Opor ayam, gulai, rendang, sayur lodeh, atau sajian lainnya yang berlemak dan tinggi kalori tak ragu disantap. Padahal, ibu hamil harus menjaga pola makannya sebaik mungkin agar kesehatannya dan janin tetap optimal. Ada beberapa akibat yang bisa terjadi jika ibu hamil kalap menyantap hidangan Lebaran.
Menikmati aneka makanan Lebaran tidak dilarang saat hamil. Namun, konsumsinya tak boleh berlebihan. Ibu hamil sebisa mungkin harus tetap menjaga asupan makanannya bergizi dan seimbang, tak terkecuali saat masa libur Lebaran.
Beberapa jenis makanan Lebaran yang konsumsinya harus dibatasi adalah makanan yang bisa sebabkan kadar gula darah atau zat gizi lainnya tak terkontrol, mengganggu pencernaan, hingga memengaruhi hidrasi ibu hamil. Itu semua bisa berpengaruh pada kehamilan.
Jika ibu hamil kalap menyantap hidangan Lebaran, inilah akibatnya pada kesehatan tubuhnya serta janin dalam kandungan.
1. Obesitas
Tak sedikit orang, tak terkecuali ibu hamil, menjadi obesitas setelah Lebaran. Padahal, obesitas selama masa kehamilan bisa membuat anak yang lahir nanti berisiko tinggi terkena diabetes dan masalah kesehatan lainnya.
Ibu hamil yang mengalami obesitas lebih mungkin memiliki berat badan berlebihan selama kehamilan. Mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami depresi pascapersalinan (postpartum depression), kesulitan saat persalinan, bobot bayi tak normal, hipertensi, hingga harus menjalani persalinan Caesar. Selain itu, ibu hamil dengan obesitas juga berisiko tinggi mengalami diabetes, keguguran, dan kelahiran prematur.
2. Gula darah tinggi
Kue cokelat, biskuit kalengan, atau aneka kue Lebaran lainnya yang manis bisa akibatkan meningkatnya gula darah jika konsumsinya berlebihan.
3. Kolesterol tinggi
Ini bisa terjadi jika ibu hamil tak bosan-bosannya melahap sajian Lebaran yang bersantan dan berlemak.
4. Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi tingginya tekanan darah melebihi batas normal, yaitu di atas 120/80 mmHg. Pemicunya kemungkinan besar adalah tingginya kadar garam yang dikonsumsi selama libur Lebaran.
5. Diare
Sebagian besar sistem dalam tubuh ibu hamil, apalagi jika ikut berpuasa selama sebulan penuh dan setelahnya langsung mengonsumsi makanan pedas. Ini bisa sebabkan iritasi pada pencernaan, sehingga diare bisa timbul.
Berhati-hatilah, diare pada ibu hamil akan menyebabkan berkurangnya asupan gizi dalam tubuh ibu, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi pada ibu hamil.
Pola makan sehat ibu hamil yang disarankan
Secara umum, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan dari lima kelompok makanan ini:
- Karbohidrat, misalnya dari biji-bijian seperti oat, roti gandum, sereal, nasi merah, kentang, dan sebagainya. Karbohidrat penting sebagai sumber energi, sumber serat, juga zat besi dan vitamin B. Semasa kehamilan (utamanya trimester 2 dan 3), ibu hamil butuh tambahan energi 200-300 kalori tiap harinya.
- Sumber protein, yang bisa didapatkan dari daging, unggas, makanan laut, telur, hingga kacang-kacangan. Memenuhi kebutuhan protein penting untuk membantu perkembangan janin.
- Buah, bisa berupa buah segar, buah beku, buah kaleng, jus buah atau smoothies tanpa tambahan pemanis, dan sebagainya. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi banyak jenis buah agar mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang bervariasi.
- Sayur, yang mana konsumsinya penting untuk kehamilan. Seperti buah, sayur juga rendah kalori dan kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
- Susu dan produk olahannya seperti keju, yoghurt, es krim, dan lain-lain. Untuk susu, ibu hamil disarankan untuk minum susu khusus kehamilan. Pilihlah susu hamil yang dilengkapi asam folat, mikroenkapsulasi zat besi,
Selain itu semua, ibu hamil juga harus minum banyak air putih dan batasi minuman manis, apalagi yang bersoda. Selain cek kesehatan rutin, jangan lupa juga untuk memeriksakan kadar gula darah dan kolesterol setelah Lebaran, apalagi jika terdapat riwayat kolesterol tinggi atau diabetes.
Jika Lebaran kemarin Anda banyak makan makanan tinggi kalori dan lemak, segera cek kadar gula darah, kolesterol, serta darah tinggi di luar dari cek kehamilan rutin agar kesehatan tetap terlindungi. Sebab, akibatnya pada kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung tak main-main.
Apabila kamu masih memiliki pertanyaan mengenai topik lainnya, jangan ragu untuk menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(RN/ RH)