Operasi caesar banyak dipilih oleh sebagian ibu hamil untuk melahirkan. Beberapa keunggulan operasi caesar yang membuatnya menjadi favorit adalah karena prosesnya yang cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Tak heran bila angka operasi caesar di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, angka operasi caesar di Indonesia naik sebanyak 15.3%. Namun, meskipun operasi caesar tergolong cepat dan tidak menimbulkan sakit, jika tidak sesuai indikasi tetap saja dapat berisiko bagi ibu maupun bayi.
Berikut adalah enam fakta seputar operasi caesar:
1. Operasi caesar harus dilakukan sesuai dengan indikasi
Indikasi tersebut disesuaikan dengan kondisi ibu maupun anak, seperti berikut :
- Indikasi dilakukan operasi caesar dari sisi ibu adalah adanya kondisi panggul sempit, usia ibu di atas usia 40 tahun, kontraksi rahim lemah, ketuban pecah dini, ibu mengalami riwayat diabetes dan hipertensi, ibu memiliki penyakit menular seksual.
- Indikasi dilakukan operasi caesar dari sisi anak adalah perkiraan berat bayi 4.000 gram, letak bayi sungsang, letak bayi melintang, terjadi gawat janin dengan kondisi denyut jantung janin abnormal, letak plasenta rendah sehingga menutup jalan lahir, bayi terlilit tali pusar.
- Sama seperti operasi besar lainnya, operasi caesar berisiko menyebabkan kematian. Sebanyak 2 dari 100.000 operasi caesar berakhir dengan kematian.
Artikel Lainnya : Tips Memilih Tensimeter atau Alat Tensi Darah yang Tepat
2. Persiapan sebelum operasi caesar
- Sebelum operasi caesar berlangsung, pasien akan berpuasa selama 8 jam. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi feses ke area pembedahan, sehingga risiko infeksi pascapembedahan tidak akan terjadi.Pencukuran rambut pubis.
- Pencukuran rambut pubis dilakukan untuk menghindarinya terjadinya infeksi pada daerah yang dilakukan pembedahan.
- Sebelum operasi caesar, pasien diwajibkan untuk mandi menggunakan sabun antiseptik. Hal ini dilakukan untuk menghindari paparan kuman pada saat operasi dilakukan.
3. Saat operasi caesar
Operasi caesar didahului dengan tindakan anestesi. Ada tiga jenis anestesi pada operasi caesar, yaitu:
- Anestesi spinal : jenis anestesi ini umum dilakukan saat operasi caesar. Anestesi spinal akan memblokir rasa sakit dari dada sampai ke bagian tubuh bawah. Anda tetap akan terjaga dan mampu bernapas normal.
- Anestesi epidural : Tindakan anestesi epidural dilakukan jika pasien sebelumnya sudah menjalani persalinan normal dengan anestesi epidural.
- Anestesi umum : Anestesi umum dilakukan jika terjadi keadaan darurat, misalnya bayi harus segera dikeluarkan.
- Saat tindakan caesar berlangsung, ibu dapat mengalami gangguan mual dan muntah. Hal ini berkaitan dengan pengaruh anestesi dan tindakan pembedahan di area abdomen.
4. Setelah operasi caesar
- Setelah operasi caesar, pasien akan dipantau selama 24 jam. Selain itu, pasien akan diminta untuk menggerakkan kakinya dengan berjalan ringan dalam waktu 24 jam setelah operasi caesar selesai.
- Waktu pemulihan operasi caesar adalah minimal 4-6 minggu setelah tindakan operasi. Nyeri di daerah operasi akan hilang timbul selama 1 tahun setelah operasi.
- Meskipun menjalani operasi caesar, namun Anda tetap akan mengalami masa nifas sama seperti persalinan normal. Pada masa nifas, akan terjadi perdarahan melalui vagina yang dinamakan perdarahan postpartum dan terjadi kurang lebih selama 6 minggu.
Setiap tindakan persalinan pasti memiliki risiko. Diskusikan dengan dokter kandungan Anda mengenai jenis persalinan yang Anda pilih serta apa yang akan dijalani saat persalinan nanti.
Apabila kamu masih memiliki pertanyaan mengenai topik lainnya, jangan ragu untuk menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.