Setiap ibu hamil tentu berharap kehamilannya berjalan lancar hingga persalinan dan melahirkan bayi yang sehat. Namun, tak semua ibu dapat melahirkan bayinya sesuai waktunya. Ada pula kondisi bayi lahir prematur, yakni ibu melahirkan bayinya sebelum usia kehamilan cukup atau yang dikenal dengan kelahiran prematur. Beberapa penyebab bayi lahir prematur perlu Anda kenali.
Dampak kelahiran prematur
Kelahiran prematur adalah kondisi di mana bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu atau tiga minggu sebelum usia yang seharusnya. Hal ini menimbulkan risiko pada bayi, yakni organ tubuh yang belum matang, sehingga akan kesulitan hidup di luar rahim.
Bayi yang lahir prematur pun rentan mengalami gangguan pernapasan, gangguan jantung, masalah penglihatan, mudah terkena infeksi, dan dapat mengalami gangguan perkembangan saat ia besar.
Artikel Lainnya: Bayi Prematur, Adakah Dampaknya Saat Dewasa?
Penyebab bayi lahir prematur
Persalinan prematur umumnya terjadi tanpa direncanakan. Sejauh ini pun belum jelas apa yang menyebabkan kelahiran prematur. Tetapi, ada sejumlah faktor risiko yang menyebabkan seorang ibu hamil rentan mengalami persalinan prematur, yaitu:
1. Ada Riwayat Kelahiran Prematur Sebelumnya
Ibu yang pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya akan lebih tinggi risikonya untuk melahirkan prematur kembali di kehamilan berikutnya.
2. Kehamilan Kembar
Kehamilan kembar (kehamilan multipel) membuat seorang ibu rentan mengalami persalinan prematur. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 50 persen dari ibu hamil kembar akan melahirkan sebelum usia 37 minggu.
3. Kelainan Organ Reproduksi
Ibu yang memiliki kelainan organ reproduksi seperti leher rahim yang pendek atau lebih lunak (inkompetensi serviks) akan berisiko mengalami kelahiran prematur, bila dibandingkan dengan ibu yang organ reproduksinya normal.
4. Adanya Penyakit Sistemik
Penyakit sistemik seperti diabetes mellitus pada kehamilan (diabetes gestasional) atau gangguan pembekuan darah dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
Artikel Lainnya: Peluang Hidup Bayi Prematur, Seberapa Besar?
5. Komplikasi Kehamilan
Kehamilan dapat disertai dengan sejumlah komplikasi seperti tekanan darah tinggi, pre-eklampsia (keracunan kehamilan), infeksi dalam rahim (korioamnionitis), lepasnya plasenta dari dinding rahim, dan sebagainya. Bila komplikasi tersebut terjadi di trimester kedua, ibu hamil akan berisiko mengalami persalinan prematur.
6. Usia Ibu
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa faktor usia juga memengaruhi kondisi kehamilan dan waktu persalinan. Ibu yang berusia muda (di bawah 18 tahun) serta usia tua (di atas 35 tahun) berisiko melahirkan bayi prematur. Hal ini disebabkan ibu pada usia tersebut rentan mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes yang merupakan cikal bakal terjadinya kelahiran prematur.
7. Gaya Hidup
Faktor terakhir merupakan faktor eksternal seperti kebiasaan alkohol dan merokok. Konsumsi keduanya dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah dalam tubuh, termasuk pembuluh darah di rahim, sehingga mempermudah terjadinya kelahiran prematur.
Selain itu, faktor stres secara psikologis juga menyebabkan ibu hamil berisiko mengalami persalinan prematur. Bila ibu hamil mengalami stres berat atau trauma psikologis yang mayor – seperti ditinggalkan oleh pasangan atau orang terdekat dan musibah lainnya – tubuh akan mengeluarkan katekolamin. Senyawa ini akan membuat otot polos rahim lebih mudah mengalami kontraksi dan berakhir dengan kelahiran prematur bila terjadi di trimester dua kehamilan.
Pada dasarnya, setiap ibu hamil memiliki risiko untuk melahirkan bayi prematur. Meski demikian, faktor-faktor di atas bisa menambah risiko tersebut. Karena itu, bila Anda memiliki salah satu risiko di atas, lakukan kontrol kehamilan dengan rutin. Pastikan kondisi kehamilan dan janin Anda tetap sehat.
Kini Anda sudah mengetahui apa saja penyebab bayi lahir prematur. Tanyakan pada dokter mengenai kondisi kehamilan Anda secara lengkap serta kenali tanda persalinan agar Anda dapat segera berkonsultasi bila terjadi ancaman kelahiran prematur. Dengan demikian, kondisi bayi lahir prematur bisa diantisipasi.
[NP/ RVS]