Alasan Penting Anda Harus Rutin Cek Kandungan saat Hamil

Selama masa kehamilan, bumil pasti ingin kandungannya berada dalam kondisi yang sehat. Karenanya, ibu hamil harus rutin melakukan pengecekan ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan tetap terjaga. 

Meski begitu, mungkin ada saja ibu hamil yang justru malas untuk mengecek kandungan dengan berbagai macam alasan. 

Padahal, dengan mengecek kondisi kehamilan secara rutin, ibu jadi tahu kondisi perkembangan janin dan dapat memonitor kesehatan diri. 

Selama masa mengandung, ibu hamil harus mendapatkan perawatan secara maksimal dengan tujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan calon bayi. 

Dokter Devia Irine Putri mengatakan, “Pemeriksaan selama kehamilan bisa membantu ibu mengetahui perkembangan janin dan memantau kesehatan ibu selama sembilan bulan mengandung. Ibu hamil juga bisa terhindar dari komplikasi yang mungkin bisa terjadi.” 

Lantas, manfaat apa saja yang bisa didapatkan ibu hamil bila rutin melakukan pengecekan? Dijelaskan oleh dr. Devia, berikut ulasannya: 

1. Bantu Mencegah Komplikasi 

“Karena kondisi fisik yang cukup rentan mengalami komplikasi, ibu hamil harus rutin melakukan pengecekan. Komplikasi yang rentan dialami adalah hipertensi dan diabetes gestasional.”

Dengan melakukan pemeriksaan, ibu bisa mengetahui seberapa besar kemungkinan mengalami komplikasi tersebut.

2. Tahu Perkembangan Janin 

Selain mengetahui kesehatan ibu, rutin melakukan pengecekan ke dokter kandungan juga bermanfaat untuk mengetahui kondisi tumbuh kembang janin. 

Mulai dari bagian tubuh mana saja yang sudah muncul, sampai kemungkinan-kemungkinan penyakit yang ada pada janin. 

“Biasanya dokter akan mengecek irama jantung, memeriksa ukuran dan posisi bayi, sampai melakukan berbagai macam tes kelainan,” kata dr. Devia. 

Artikel Lainnya: 6 Tips Memilih Dokter Kandungan yang Cocok untuk Calon Bumil

3. Bantu Ibu Mempersiapkan Kelahiran 

Selain memberikan informasi terkait kesehatan ibu dan calon bayi, rutin melakukan pemeriksaan ke dokter juga bisa menambah wawasan mengenai persalinan dan kesiapan ibu menjelang hari-H. 

Biasanya, ibu akan diberikan asupan pengetahuan baru tentang kehamilan setiap sesi konsultasi. 

Karena penting untuk dilakukan, dr. Devia menyarankan agar ibu melakukan delapan kali pemeriksaan kehamilan. Delapan kali pertemuan ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 

• Trimester 1: 1 kali (sebelum usia 12 minggu)
• Trimester 2: 2 kali
• Trimester 3: 5 kali (di usia 30, 34, 36, 38, dan 40 minggu)

Artikel Lainnya: Hamil saat Pandemi Virus Corona, Ini Cara Lakukan Pemeriksaan Kehamilan

“Pada awal kehamilan, dokter akan melakukan cek lengkap. Lalu, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan kandungan (USG) yang dilakukan setiap kali pertemuan. Terutama di minggu 11-14, biasanya dilakukan pemeriksaan NT (nuchal translucency) untuk skrining kelainan down syndrome atau tidak,” jelas dr. Devia.

“Jika memang ada kelainan, maka biasanya dilanjutkan dengan pemeriksaan lebih lanjut seperti cek genetik atau USG 4D yang lebih jelas,” sambungnya.

Tidak hanya itu, dr. Devia juga menjelaskan, setiap kali kontrol kehamilan ibu akan melakukan pemeriksaan fisik (antropometri ibu, tinggi badan, BB ibu, BMI, tekanan darah), dan pemeriksaan kandungan (palpasi perut dan USG kandungan). 

Selain itu, ada pula pemeriksaan laboratorium. Cek darah lengkap termasuk skrining penyakit menular seperti TORCH, hepatitis B, HIV, infeksi dalam tubuh, dan sebagainya.

“Setiap ibu penting melakukan cek kehamilan. Terlebih bila ibu hamil memiliki risiko tinggi yaitu berusia di atas 35 tahun atau sebelumnya memiliki kondisi khusus. Misalnya punya sakit tertentu, diabetes, riwayat perdarahan, riwayat lahir bayi cacat, dan sebagainya,” ujar dr. Devia. 

Untuk itu, ibu hamil diharapkan rajin untuk melakukan konsultasi dengan dokter, agar masa kehamilannya tetap berlangsung dengan aman dan lancar. Mau konsultasi lebih praktis? Yuk, pakai Tanya Dokter di aplikasi Klikdokter.

(FR/AYU)