Ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi tertular COVID-19 karena sistem imun tubuh yang menurun selama mengandung. Kelompok ini juga berisiko lebih tinggi terkena gejala berat akibat COVID-19 jika dibandingkan dengan orang yang tidak hamil.
Gejala berat itu termasuk menyebabkan ibu masuk perawatan intensif, membutuhkan bantuan ventilator, dan bahkan risiko kematian. Ibu hamil dengan COVID-19 juga berisiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur.
Oleh sebab itu, para peneliti menilai ibu hamil perlu dijadikan prioritas dalam penerimaan vaksin COVID-19. Rekomendasi terbaru dari CDC menyatakan dua jenis vaksin COVID untuk ibu hamil aman digunakan. Apa saja jenis vaksin tersebut?
Vaksin Pfizer dan Moderna Dianggap Cocok untuk Ibu Hamil
Dijelaskan dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, menurut rekomendasi dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention), vaksin COVID-19 dari Pfizer dan Moderna sementara ini dianggap aman untuk ibu hamil.
Keamanan dua jenis vaksin ini dinilai dari pengamatan terhadap sejumlah wanita hamil yang telah mendapatkan vaksin Moderna dan Pfizer. Mereka dilaporkan hanya mengalami sedikit efek samping.
“Efek samping yang terjadi hanya seputar sakit kepala, nyeri otot, ataupun kelelahan. Belum ada laporan tambahan risiko lain atau kejadian pasca-vaksin yang lebih berisiko atau berbahaya,” ucap dr. Iqbal.
Melansir dari CNBC, penelitian keamanan vaksin Pfizer dan Moderna terhadap wanita hamil telah diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine. Studi itu melibatkan 35.691 wanita hamil berusia 16-54 tahun.
Dilaporkan tidak ada masalah keamanan khusus yang teridentifikasi terkait kehamilan. Studi tersebut juga mengamati tingkat keguguran pada ibu hamil yang sudah divaksinasi.
Ternyata, persentase keguguran pada 827 partisipan vaksinasi yang telah melahirkan sama dengan persentase sebelum pandemi.
Artikel lainnya: Medfact: Benarkah Vaksin COVID-19 Sinovac Bikin Gangguan Ereksi?
Namun, temuan ini masih berada di tahap awal. Pengamatan juga hanya dilakukan pada periode 11 minggu pertama peluncuran vaksinasi di Amerika Serikat, yaitu 14 Desember-28 Februari.
Direktur CDC, dr. Rochelle Walensky, mengatakan sampai saat ini tidak ada masalah keamanan pada ibu hamil yang divaksinasi di usia kandungan trimester ketiga. Vaksinasi juga tidak mengancam kondisi bayi mereka.
Mary Ramsay, kepala imunisasi di Public Health England, juga mengutarakan hal serupa. Menurutnya, berdasarkan data, vaksin Pfizer dan Moderna aman diberikan kepada bumil.
Vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech adalah vaksin mRNA yang tidak mengandung virus hidup penyebab COVID-19. Oleh karena itu, vaksin tidak dapat menyebabkan seseorang terkena virus corona.
Selain itu, vaksin mRNA tidak berinteraksi dengan DNA pada tubuh seseorang atau menyebabkan perubahan genetik. Hal tersebut karena mRNA tidak memasuki inti sel yang merupakan tempat penyimpanan DNA manusia.
Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Vaksinasi COVID untuk Ibu Hamil?
Persiapan yang perlu diperhatikan ibu hamil bila ingin divaksinasi COVID-19 masih dalam tahap penelitian dan pembahasan. Namun, kemungkinan hasilnya tidak terlalu jauh berbeda dengan orang normal pada umumnya.
Artikel lainnya: Tempat Penyimpanan Vaksin COVID-19 Harus Sangat Dingin, Ini Alasannya
“Jadi hal yang harus diperhatikan sebelum vaksin pada ibu hamil mungkin terkait dengan penyakit bawaan, tingkat keparahan dari penyakit bawaan tersebut. Atau mungkin bisa diperhatikan juga apakah ada alergi atau tidak dengan komponen vaksin,” jelas dr. Iqbal.
Beberapa orang mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin virus corona. Oleh sebab itu, bicarakan dengan vaksinator jika Anda memiliki riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen dalam vaksin atau terapi suntik.
Sebelum vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil dilakukan, Anda disarankan untuk mendiskusikan soal risiko dan manfaatnya dengan dokter kandungan.
Yuk, konsultasikan masalah kesehatan terkait vaksinasi ibu hamil melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]