In vitro fertilization (IVF) atau dikenal dengan program bayi tabung menjadi salah satu alternatif pasutri untuk mendapatkan buah hati. Meski bukan metode baru, masih banyak pertanyaan menggelayut seputar bayi tabung.
Salah satunya, bolehkah berhubungan intim saat bayi tabung? Supaya tidak keliru lagi, kita cek jawaban dokter.
Hamil Bayi Tabung Tidak Boleh Berhubungan?
Banyak dokter yang merekomendasikan pasangan untuk tidak berhubungan seksual sebelum, selama, atau setelah program bayi tabung berlangsung. Dikhawatirkan, hal tersebut malah menyebabkan kehamilan kembar.
Namun, tutur dr. Sara Elise Wijono, M. Res, “Secara umum tidak masalah untuk berhubungan saat sedang program bayi tabung.”
Memang ada beberapa kasus kehamilan kembar, tapi menurut dr. Sara Elise, kasusnya bisa dibilang jarang.
Artikel Lainnya: Hal yang Tak Boleh Dilakukan Usai Berhubungan Seks
Melansir BBC News, kasus hamil kembar saat sedang menjalani program bayi pernah dialami sepasang suami istri asal California.
Wanita tersebut berhasil hamil melalui program bayi tabung sekaligus proses pembuahan alami.
Dalam berita tersebut, pasutri itu mendapatkan kehamilan pertamanya dari hubungan intim 5 hari sebelum proses pengambilan sel telur untuk program bayi tabung. Program bayi tabung juga berhasil dilakukan dan embrio sukses menempel di dinding rahim.
Pada embrio yang terbentuk dari hubungan intim sebelum proses bayi tabung, sudah membelah menjadi dua. Embrio tersebut pun menjadi calon janin kembar identik.
“Dalam kasus tersebut, pasutri berhubungan saat sedang tahap stimulasi sel telur. Ternyata terjadi kehamilan, terus IVF-nya juga berhasil. Jadi, ada kehamilan alami sekaligus IVF,” jelasnya.
Dia menambahkan, “Prosedur bayi tabung berawal dari stimulasi sel telur. Kemudian, sel telur serta sel sperma diambil, lalu dibuahi di luar tubuh. Tunggu dan lihat berkembang atau tidak. Embrio yang berkembang lalu ditanam lagi ke rahim.”
“Sampai sebelum tahapan transfer embrio, kalau mau berhubungan intim harus pakai kondom untuk mencegah kehamilan alami,” dia menjelaskan.
Hal senada diungkap dr. Cassandra Roeca, dokter di Shady Grove Fertility. Dia mengatakan sebenarnya aman melakukan hubungan seksual selama proses stimulasi ovarium.
“Namun, banyak wanita yang menggunakan obat suntik untuk IUI atau IVF dan akan mengalami pembesaran ovarium. Hal tersebut bisa membuat mereka tidak nyaman saat berhubungan seksual,” ujarnya.
Menurut dr. Roeca, berhubungan seks selama proses IVF memungkinkan adanya risiko torsi ovarium (pecahnya kista yang ada di ovarium) serta kasus kehamilan ektopik.
Dia menambahkan, pada pria, ejakulasi memang tidak dianjurkan saat proses bayi tabung untuk meningkatkan peluang keberhasilan program.
“Dalam prosesnya, sampel air mani pria dikumpulkan karena dua alasan, untuk menguji kualitas air mani atau disiapkan untuk proses IVF dan IUI,” katanya.
Artikel Lainnya: Sirup Digunakan Sebagai Pelumas Seks, Apakah Aman?
Saat pria diminta untuk menghasilkan sampel untuk analisis air mani, dr. Roeca akan merekomendasikan pria menahan diri dari segala bentuk ejakulasi selama 2-5 hari sebelum memastikan sampel baik dan bisa digunakan.
Namun demikian, kasus setiap pasangan bisa berbeda. Anda bisa mengonsultasikan hal ini lebih lanjut kepada dokter kandungan yang menangani.
Tips Aman Berhubungan Intim saat Program Bayi Tabung
Menurut dr. Sara, “Saat tahapan stimulasi sel telur sampai embrio ditanam ke rahim, jika ingin berhubungan boleh asalkan gunakan kondom untuk mencegah kehamilan kembar.”
“Kadang-kadang berhubungan menjadi tidak nyaman untuk wanita saat tahap stimulasi sel telur. Jadi, boleh saja ditunda dulu hubungan seksnya,” dia menambahkan.
“Setelah tanam embrio, coba tunggu terlebih dahulu sebelum berhubungan intim. Ada yang disarankan seminggu setelahnya boleh berhubungan, ada yang hingga 3 minggu. Untuk lebih pasti, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan masing-masing,” dia menyarankan.
Jadi, pada dasarnya, berhubungan saat bayi tabung dilakukan aman. Namun, ada hal-hal tertentu yang membuat bercinta kurang nyaman dan berisiko dilakukan. Diskusikan semuanya dengan dokter yang merawat.
Hal tersebut penting untuk memperbesar peluang kehamilan yang Anda inginkan. Cari-cari informasi seputar kehamilan lainnya, bisa diakses di aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)