Kopi diketahui memiliki banyak manfaat. Namun, bagaimana efeknya pada ibu hamil? Berfaedah atau malah membahayakan?
Kopi mengandung kafein yang memiliki sifat stimulan dan diuretik. Karena itu, kopi dapat menjadi biang keladi meningkatnya tekanan darah dan frekuensi nadi. Bila Anda sedang hamil dan gemar minum kopi, sebaiknya kurangi konsumsinya selama kehamilan.
Kafein dapat melewati sawar plasenta ke sirkulasi darah janin. Kemampuan organ janin untuk memproses konsumsi kafein jauh lebih lambat, sehingga janin akan terekspos dengan efek kafein lebih lama.
Jumlah kafein yang dikonsumsi dapat memengaruhi pola tidur janin atau pola gerakan janin pada akhir kehamilan.
Banyak penelitian pada hewan yang menunjukkan bahwa kafein dapat menyebabkan keguguran, kelainan janin, persalinan prematur, serta peningkatan risiko berat lahir rendah.
Sementara itu belum ada studi yang konklusif pada manusia. Meski demikian, ibu hamil tetap harus berhati-hati dalam mengonsumsi kafein.
Berdasarkan anjuran American Journal of Obstetrics and Gynecology, ibu hamil sebaiknya membatasi asupan kafein di bawah 200 mg per hari (setara dengan 1 gelas kopi).
Selain dalam kopi, kafein juga terkandung dalam teh, soda, es krim kopi, dan cokelat. Berikut ini jumlah kafein dalam minuman dan camilan sehari-hari:
- Kopi Starbucks ukuran grande: 400 mg kafein
- Kopi Starbucks house blend: 259 mg
- Kopi instan: 100 mg
- Green tea: 40 mg
- Black tea: 45 mg
- Dark chocolate (70–85% cacao): 23 mg
- Cokelat susu: 9 mg
- Es krim kopi: 2 mg
- Biskuit cokelat: 53 mg
Bagi ibu hamil yang sedang ngidam kopi, perhatikan jumlah asupan kafein harian Anda. Mengonsumsi seminimal mungkin adalah pilihan yang lebih bijaksana bagi Anda dan janin dalam kandungan.
Bila punya pertanyaan lain seputar topik lainnya, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter.
[RS/ RH]