Bila Anda pencinta makanan dari Jepang, tentu pernah mencoba sashimi. Dalam bahasa Jepang, sashimi berarti potongan daging. Umumnya sashimi menggunakan daging mentah, seperti salmon, tuna, atau gurita. Karena identik dengan bahan ikan mentahnya, sashimi pun menjadi salah satu makanan terlarang bagi ibu hamil.
Kekhawatiran yang beralasan
Yang mengejutkan, di negara asal sushi dan sashimi, ibu hamil dianjurkan untuk makan ikan lebih dari dua porsi setiap minggu. Ikan tersebut boleh dalam bentuk ikan yang dimasak hingga matang atau ikan yang masih mentah. Dengan catatan, ikan yang dikonsumsi harus diyakini aman dari merkuri dan parasit.
Sayangnya tak semua negara dapat menjamin keamanan ikan mentahnya. Oleh karena itu, The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), bersama dengan US Food and Drug Administration, pada tahun 2017 mempertegas larangan mengonsumsi ikan mentah untuk ibu hamil, wanita yang sedang merencanakan kehamilan, dan ibu menyusui.
Larangan ini didasari atas kekhawatiran bahwa ikan mentah berisiko mengandung parasit yang membahayakan kesehatan. Parasit berupa cacing anisakis merupakan cacing yang dapat dijumpai di dalam daging ikan mentah. Jika tertelan oleh manusia, dapat terjadi penyakit anisakidosis yang ditandai dengan nyeri perut hebat, mual, muntah, dan diare.
Penyakit ini menjadi lebih berat pada ibu hamil karena memiliki daya tahan tubuh lebih rendah. Selain itu, infeksi parasit ini juga dapat menyebabkan reaksi alergi hebat yang mengancam nyawa.
Tak hanya itu, ibu hamil pun dianjurkan berhati-hati dengan kandungan merkuri di dalam ikan. Kadar merkuri yang terlalu tinggi dapat membahayakan saraf ibu dan perkembangan otak janin. Kabar baiknya, tak semua ikan memiliki merkuri tinggi. Ikan yang sebaiknya dihindari adalah hiu, makarel raja, pedang, dan tuna sirip. Sebaliknya, ikan laut yang rendah merkuri adalah tuna dan salmon.
Kiat Makan Ikan untuk Ibu Hamil
Kendati makan ikan mentah sebaiknya tidak dilakukan ibu hamil, menyantap ikan saat hamil sebenarnya adalah hal yang sangat baik sebab di dalamnya mengandung protein dan omega-3. Kedua zat ini sangat bermanfaat untuk perkembangan otak janin.
Selain itu, ikan juga menyimpan vitamin D dan mineral yang berguna untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Studi yang dilakukan di Jerman menemukan bahwa anak yang dilahirkan oleh ibu yang rutin mengonsumsi ikan 14 ons per minggu memiliki kemampuan motorik dan kognitif yang lebih baik.
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari ikan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi ikan sebanyak 240–360 gram per minggu. Namun, harus diingat untuk memilih ikan yang memiliki kandungan merkuri rendah. Di Indonesia, ikan yang rendah kadar merkurinya, antara lain tenggiri, lele, teri, salmon, tuna, dan kembung. Selain itu, makanan laut lain yang baik untuk dikonsumsi adalah udang, lobster, dan cumi.
Selain itu, pastikan bahwa ikan sudah benar-benar matang sebelum dikonsumsi. Untuk memastikannya, potong bagian tengah atau bagian daging ikan yang paling tebal. Bila semua daging sudah berwarna putih, Anda dapat yakin bahwa ikan tersebut sudah layak dikonsumsi.
Ibu hamil memang tidak dianjurkan untuk makan sashimi. Namun, sebaiknya ibu hamil mengonsumsi ikan yang dimasak dengan matang secara rutin untuk mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Bila punya pertanyaan lain seputar topik lainnya, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter.
[RS/ RVS]