Alkohol kini sudah makin merambah ke kehidupan sosial para wanita muda Jakarta. Minuman yang mengandung alkohol semakin sering disajikan dalam jamuan-jamuan makan ataupun saat berkumpul dengan teman-teman di akhir pekan. Ada yang hanya sekedar minum, tapi tidak sedikit yang menjadikan minum alkohol sebagai kebiasaan.
Wanita yang sering minum alkohol secara berlebihan, bahkan sampai mabuk di awal masa kehamilannya meningkatkan resiko untuk melahirkan bayi dengan oral cleft atau celah pada rongga mulut. Fakta ini diungkap oleh para peneliti dari National Institute of Environmental Health Sciences, Amerika.
Oral cleft yang paling sering terjadi adalah celah bibir (yang biasa dikenal sebagai bibir sumbing) dan celah langit-langit. Bibir sumbing (cleft lip) adalah kondisi yang menyebabkan bibir atas bercelah antara mulut dan hidung, sehingga seolah-olah bibir seperti terpisah. Celah langit-langit (cleft palate) terjadi bila langit-langit mulut tidak bersatu dengan sempurna pada saat tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Keparahan kondisi cleft palate bervariasi, mulai dari pemisahan yang terjadi hanya di bagian belakang langit-langit lunak, hingga nyaris seluruh langit-langit mulut terbuka.
Para ilmuwan dari National Institute of Environmental Health Sciences melakukan penelitian pada populasi di Norwegia, yang merupakan salah satu populasi dengan angka kejadian cleft palate tertinggi di Eropa. Penelitian ini melibatkan seluruh bayi yang lahir dengan cacat celah selama periode 5 tahun. Subyek penelitiannya berjumlah 573 ibu yang melahirkan bayi dengan cleft lup dengan atau tanpa cleft palate, serta para ibu yang dipilih secara acak dari seantero negeri. Para ibu mengisi kuesioner yang menitikberatkan pada gaya hidup dan lingkungan ibu selama 3 bulan kehamilan. Di masa itulah sedang terjadi perkembangan wajah pada janin.
Dari penelitian tersebut terungkap bahwa ibu yang mabuk dengan minum alkohol rata-rata 5 gelas sekali minum selama trimester pertama berada dalam resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan oral cleft dibandingkan dengan ibu yang bukan peminum. Makin banyak dan sering ibu mengkonsumsi alkohol, resiko ini makin besar.
Cleft lip dan cleft palate tidak hanya mengganggu penampilan pada wajah yang dapat menurunkan kepercayaan diri pada saat anak sudah dewasa, tapi juga menyebabkan bayi sulit menghisap ASI karena gerakan menghisap melibatkan gerakan bibir. Cleft palate juga menyebabkan anak sulit bicara karena proses pengucapan huruf-huruf membutuhkan kerja sama antara seluruh bagian rongga mulut seperti bibir, langit-langit, gigi dan lidah.[](MM)