Berat badan naik saat hamil itu normal. Namun, seorang ibu hamil tetap perlu mengontrol berat badannya demi menunjang kesehatan dirinya serta janin. Ya, berat badan ideal saat hamil penting untuk diperhatikan semua wanita.
Ketahuilah bahwa laju kenaikan berat badan yang berlebih maupun penurunan yang drastis, justru dapat mendatangkan komplikasi pada proses kehamilan. Untuk itu, bila kamu sedang menjalani kehamilan, perlu mengetahui berat badan ideal saat hamil yang tepat bagi diri kamu.
Pengaruh Berat Badan terhadap Kehamilan
Berat badan memiliki pengaruh yang besar dalam perjalanan kehamilan seorang wanita. Oleh sebab itu, berat badan ibu hamil tetap harus selalu dalam pemantauan. Jangan sekali-sekali mengidentikkan tampilan gemuk dengan kondisi hamil yang sehat. Sebab, kenaikan maupun penurunan yang berlebihan bisa sangat memengaruhi kehamilan.
Bila ibu mengalami kenaikan berat badan secara berlebihan selama hamil, risiko komplikasi selama hamil dan persalinan dapat meningkat. Komplikasi tersebut antara lain:
- Hipertensi gestasional (darah tinggi selama hamil)
- Diabetes gestasional (gula darah tinggi selama hamil)
- Berat badan lahir yang besar atau makrosomia
- Hambatan dalam persalinan normal (sehingga dianjurkan operasi caesar)
Sedangkan, ibu hamil yang memiliki berat badan kurang selama kehamilan juga memiliki beberapa risiko. Bila pertambahan berat badan ibu hamil yang normal tidak tercapai, muncul risiko kelahiran prematur (sebelum 37 minggu) dan berat badan lahir rendah pada janin.
Artikel lainnya: Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik, Perlukah Khawatir?
Menghitung Berat Badan Ideal di Masa Kehamilan
Penting sekali bagi ibu untuk menjaga berat badan saat hamil. Namun, perlu diketahui bahwa kalkulasi berat badan ideal saat hamil berbeda dengan perhitungan saat tidak hamil.
Saat tidak hamil, penentuan berat badan ideal mengacu pada perhitungan body mass index atau BMI. Dari BMI dapat diketahui apakah kamu tergolong bertubuh ideal, obesitas, atau justru cenderung kurang.
Saat hamil, berat badan ideal dicapai dengan memperhatikan kenaikan berat badan total hingga akhir trimester ketiga.
Bagaimana cara menentukan kenaikan berat badan ideal bagi ibu hamil? Dimulai dengan menentukan terlebih dahulu status BMI seorang wanita sebelum hamil. Dari situ, dokter akan menentukan seberapa kenaikan berat badan yang disarankan. Kamu bisa menghitung BMI kamu secara otomatis lewat Kalkulator BMI KlikDokter.
Tabel berikut dapat kamu gunakan sebagai kalkulator berat badan ideal ibu hamil:
Kategori Berat Badan Sebelum Hamil BMI | Kenaikan Berat Badan Total | Selama Kehamilan yang Dianjurkan |
Underweight (Berat badan rendah) | < 18,5 | 12,5–18 kg |
Normal weight (Berat badan normal) | 18,5–24,9 | 11,5–16 kg |
Overweight (Kelebihan berat badan) | 25–29,9 | 7–11,5 kg |
Obesitas | > 30 | 5–9 kg |
Anjuran peningkatan berat badan per trimester kehamilan adalah sebagai berikut:
- Trimester I: 1–2,5 kg per 3 bulan.
- Trimester II: pertambahan berat badan rata-rata 0,35–0,4 kg per minggu.
- Trimester III: pertambahan berat badan 1 kg per bulan. Namun, pada trimester ini pertambahan berat badan janin rata-rata 200 gram per minggu. Mulai minggu ke-28 hingga akhir kehamilan, berat badan kamu dapat bertambah sebanyak 4–5 kg.
Namun, terdapat beberapa pengecualian dalam penggunaan tabel di atas. Misalnya pada kondisi ibu yang mengalami mual muntah berlebihan hingga tidak dapat makan, atau ibu yang mengandung bayi kembar.
Pada kondisi-kondisi tersebut, kenaikan berat badan tidak dapat mengikuti pedoman tabel di atas, melainkan harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis kandungan kamu.
Artikel lainnya: Kenali 6 Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat
Tips Menjaga Berat Badan Ideal Ibu Hamil
Berat badan ideal saat hamil bukan hal yang tidak mungkin untuk dicapai. Bila ibu mengalami kenaikan berat badan yang kurang, maka kuncinya adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan tinggi kalori. Berikut adalah tips untuk meningkatkan kenaikan berat badan saat hamil:
- Konsumsi susu ibu hamil yang padat kalori.
- Makan lebih sering 4-5 kali sehari dengan porsi kecil dibandingkan makan dengan porsi besar 2–3 kali sehari.
- Pilih menu makanan yang tinggi kalori seperti daging merah, ayam, ikan, telur, susu full-cream, keju, serta kacang-kacangan. Buah-buah berkalori tinggi (alpukat, pisang, mangga), ubi manis, roti dengan selai, yoghurt dapat ibu jadikan camilan.
- Hindari minuman kemasan yang tinggi kalori tapi tidak ada kandungan gizinya. Gantilah dengan membuat smoothiesdari buah serta susu.
- Tetap batasi konsumsi gula tambahan dan lemak.
- Olahraga juga penting karena membantu meningkatkan berat badan dengan membentuk otot, serta menambah nafsu makan.
- Pastikan tidur cukup dan berkualitas.
Sedangkan ketika ibu memiliki berat badan berlebih, sebaiknya kurangi konsumsi makanan yang manis serta tinggi lemak. Cara pengolahan makanan dengan minyak dan dalam suhu tinggi juga perlu dikurangi. Selain itu, ibu hamil dianjurkan tetap berolahraga rutin seperti berenang atau senam.
Demikian pembahasan seputar berat badan ideal saat hamil. Menjaga agar kenaikannya tetap ideal adalah hal yang penting bagi kesehatan ibu maupun janin. Dengan kenaikan berat badan yang ideal, maka kehamilan sehat juga sudah dalam genggaman!
Kamu bisa memantau usia kehamilan ataupun memprediksi hari kelahiran Si Kecil secara otomatis lewat kalkulator kehamilan atau Kalender Kehamilan KlikDokter.
Ingin mengetahui info kesehatan lainnya? Tanyakan langsung kepada dokter-dokter kami dengan menggunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Salam sehat!
[NWS]