Bisakah Hamil Jika Ada Miom di Rahim?

Miom di rahim, atau tumor jinak di rahim, paling sering terjadi pada wanita usia subur. Ada ketakutan bahwa kondisi ini dapat menyulitkan wanita untuk hamil. Bagaimana faktanya?

Tak semua penderita miom akan menjadi sulit hamil. Kemungkinan itu tergantung dari lokasi miom yang diderita. Jika berasal dari bagian tengah otot rahim (miom intramural) dan di dalam rongga rahim (miom submukosa), kesuburan memang dapat terganggu.

Hal ini dikarenakan tonjolan miom ke dalam rongga rahim dapat mengubah rongga rahim, serta dianggap benda asing oleh tubuh sehingga menjadi penghalang untuk proses implantasi (saat sel telur dibuahi oleh sperma).

Menurut penelitian, miom intramural dan miom submukosa dapat menurunkan kesempatan untuk hamil sebanyak 70%. Namun, dengan penanganan yang tepat –mengangkat miom ini melalui jalan operasi – dapat mengembalikan kembali kesempatan untuk hamil sekitar 70% juga.

Sementara itu, jenis miom yang terletak di luar permukaan rahim (miom subserosa) tidak memengaruhi kesuburan penderitanya. Begitu juga dengan miom intramural yang ukurannya tidak mengubah rongga rahim.

Gejala Miom & Penanganannya

Miom intramural dan submukosa memiliki gejala-gejala berupa siklus haid tidak teratur, nyeri haid, serta jumlah darah haid yang berlebih.

Sedangkan pada miom subserosa, tidak terjadi gangguan haid dan tidak disertai gejala. Namun, bila ukurannya semakin membesar akan muncul tanda dan gejala, seperti benjolan di perut bagian bawah dan sering buang air kecil.

Apabila Anda memiliki gejala-gejala yang telah disebutkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Jika memang ditemukan adanya tumor dan lokasinya berada di dalam rongga rahim, berdiskusilah dengan dokter mengenai tindakan yang tepat. Sebab kondisi miom di rahim, terutama di dalam rongga rahim, dapat mengganggu kesuburan Anda.

[RS/ RVS]