Ketika hamil, berjalan-jalan atau bepergian ke luar rumah rasanya cukup menyenangkan untuk menghilangkan rasa bosan. Aktivitas ini juga kerap dilakukan baik pagi, siang, maupun malam hari.
Namun, ibu hamil keluar malam dipercaya dapat mendatangkan risiko kesehatan bagi ibu hamil maupun janin. Hal ini kadang tak lepas dari tradisi di Indonesia yang memiliki berbagai mitos.
Lantas, apa mitos tentang ibu hamil keluar malam dapat berbahaya bisa dibuktikan? Yuk, simak faktanya berikut ini.
Bolehkah Keluar Malam Saat Hamil?
Sampai saat ini tidak ada penelitian ilmiah atau bukti medis yang menyatakan keluar malam berbahaya bagi ibu hamil.
Begitu juga dengan anggapan bahwa dampak sering keluar malam saat hamil akan menyebabkan nyeri sendi pada ibu hamil. Hal ini tidaklah benar.
Penyebab radang sendi itu bervariasi, bisa infeksi, penyakit autoimun, atau cedera. Dari penelitian-penelitian yang ada, tidak ada hubungan antara keluar malam dengan penyebab radang sendi.
Artikel lainnya: Puasa bagi Ibu Hamil Muda, Apakah Aman?
Beberapa Efek Kesehatan Keluar Malam Saat Hamil
Meski tidak ada larangan, keluar malam saat hamil terkadang memang dapat meningkatkan risiko kesehatan berikut ini:
1. Menimbulkan Kecemasan
Saat hamil, perasaan ibu bisa lebih sensitif dibanding biasanya. Hal ini pun akan memengaruhi kondisi psikologisnya.
Ketakutan yang ibu rasakan, terutama soal adanya mitos diikuti makhluk halus atau mengalami petaka di malam hari, dapat memberikan efek gelisah. Kegelisahan bisa berpotensi memengaruhi tumbuh kembang janin.
Ibu hamil yang gelisah cenderung mudah mengalami kecemasan. Ketika cemas, ibu dapat menjadi lalai atau teledor dalam memerhatikan keselamatan dirinya sendiri.
2. Menyebabkan Perut Mudah Kembung
Udara malam yang cenderung dingin dapat membuat perut ibu hamil kembung. Terlebih bila bumil memiliki riwayat mag, ia akan mudah mengalami kembung dan gangguan pencernaan lainnya.
3. Rentan Terinfeksi
Keluar malam saat hamil dapat menyebabkan ibu terkena infeksi. Salah satu infeksi yang dapat mengintai ibu hamil adalah gigitan serangga atau nyamuk di malam hari.
Tak hanya menyebabkan kulit gatal, gigitan nyamuk juga dapat memicu penyakit seperti malaria atau demam berdarah jika digigit nyamuk Aedes aegypti.
Artikel lainnya: Aktivitas yang Pantang Dilakukan Saat Hamil
4. Kurang Tidur
Memang tidak ada larangan keluar malam saat hamil. Namun, sebaiknya ibu hamil menghabiskan waktunya untuk beristirahat.
Menurut sebuah penelitian, wanita hamil yang tidur kurang dari enam jam dalam semalam berisiko memiliki persalinan yang lebih lama.
Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko ibu melahirkan lewat operasi caesar. Selain itu, kurang tidur atau kurang istirahat saat malam hari dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami preeklampsia.
5. Rentan Terkena Penyakit Pernapasan
Paparan udara malam yang cenderung dingin bisa berdampak tidak baik untuk pernapasan ibu hamil, lho.
Di malam hari, kadar karbon dioksida lebih tinggi dibandingkan oksigen. Akibatnya, ibu hamil bisa mudah terkena gangguan pernapasan, terlebih jika memiliki riwayat asma atau alergi.
6. Memicu Penyakit Radang Sendi Bertambah Buruk
Sebagian besar ibu hamil mudah mengalami gangguan sendi dikarenakan pembengkakan di beberapa bagian tubuh, sehingga sulit untuk bergerak. Nah, paparan angin malam bisa memperburuk kondisi tersebut.
Jika memang harus keluar di malam hari, sebaiknya bumil didampingi oleh orang lain, seperti suami atau kerabat dekat. Hindari juga bepergian jarak jauh saat malam hari.
Mulai sekarang, tak perlu khawatir dengan mitos kehamilan yang beredar. Cari tahu fakta medis dan info kesehatan ibu hamil hanya di aplikasi KlikDokter! Anda juga bisa konsultasi kehamilan dengan dokter kandungan tepercaya di Live Chat.
(FR/JKT)