Salah satu pertanyaan yang banyak ditanyakan oleh ibu hamil adalah: amankah melakukan prosedur Brazilian waxing saat sedang berbadan dua? Saat ini, tindakan menghilangkan bulu pada tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari metode konvensional seperti waxing hingga metode modern seperti terapi IPL atau intense pulsed light.
Waxing merupakan cara menghilangkan rambut secara semi permanen. Metode ini sampai sekarang masih diminati oleh banyak wanita. Selain harganya cukup terjangkau, waxing cukup memberikan hasil yang memuaskan. Pertumbuhan rambut menjadi lebih lambat dibandingkan bila Anda mencukurnya. Biasanya seorang wanita menghilangkan rambut di sekitar ketiak, tangan, kaki, hingga organ kewanitaan.
Menghilangkan rambut di sekitar organ kewanitaan sering disebut dengan Brazilian waxing. Metode untuk menghilangkan rambut kemaluan ini cukup diminati oleh banyak wanita. Selain untuk menunjang penampilan (misalnya saat menggunakan pakaian renang), Brazilian waxing juga menjadi salah satu cara menjaga kebersihan di sekitar organ kewanitaan.
Brazilian Waxing pada Ibu Hamil
Sebenarnya, tidak ada larangan ibu hamil tidak boleh melakukan waxing, khususnya Brazilian waxing. Anda boleh-boleh saja melakukan prosedur tersebut. Namun, perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil diyakini dapat menyebabkan kulit cenderung lebih sensitif dan mudah merasakan sakit.
Prosedur Brazilian waxing sama dengan prosedur waxing pada bagian tubuh lainnya. Pada Brazilian waxing, terapis akan menggunakan lilin yang telah dilelehkan lalu mengoleskannya ke sekitar rambut kemaluan. Kemudian rambut kemaluan akan ditutup dengan plester dan ditarik dengan cepat. Memang proses ini akan menimbulkan rasa sakit, dan bisa lebih sakit lagi pada ibu hamil.
Selain kulit yang sensitif dan mudah merasakan nyeri, hal-hal yang ditakutkan apabila ibu hamil melakukan Brazilian waxing adalah risiko infeksi di sekitar organ kewanitaan. Beberapa risiko yang dapat terjadi akibat prosedur waxing, antara lain:
1. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut. Penyebab terjadinya folikulitis bisa dikarenakan adanya infeksi dari bakteri, virus, jamur, hingga parasit. Namun, pada keadaan tertentu folikulitis dapat terjadi akibat trauma, gesekan yang berlebihan, atau adanya sumbatan di sekitar folikel rambut.
Tanda dan gejala yang muncul pada folikulitis ini hampir mirip dengan jerawat. Biasanya muncul bintil-bintil kecil berwarna merah yang nyeri apabila bergesekan dengan pakaian atau tersentuh.
2. Ingrown Hair
Ingrown hair, atau sering disebut dengan rambut yang tumbuh ke dalam, adalah pertumbuhan arah rambut yang salah, yaitu ke dalam kulit. Kondisi ini biasanya terjadi karena folikel rambut melengkung dan menyebabkan rambut masuk ke dalam kulit.
Pada kondisi ini, biasanya akan tampak bintik-bintik kecil yang disertai dengan nanah atau mirip seperti jerawat, tetapi jika diamati lebih dekat tampak rambut tertanam di dalam kulit. Selain itu, terkadang disertai dengan rasa nyeri dan gatal.
3. Infeksi Menular Seksual
Penularan infeksi menular seksual tidak hanya terjadi melalui hubungan seksual, tetapi melalui perantara seperti peralatan waxing yang tidak steril. Mengingat Brazilian waxing dilakukan di sekitar organ kewanitaan, tentunya akan mudah sekali bagi virus atau bakteri menyerang.
Beberapa contoh infeksi menular seksual yang dapat ditularkan, antara lain herpes genital hingga human papillomavirus (HPV). Apabila infeksi ini terjadi kepada Anda, maka kesehatan janin yang dikandung bisa menjadi bermasalah juga.
Terlepas dari risiko terjadinya infeksi, Brazilian waxing boleh dilakukan ibu hamil asalkan dilakukan oleh terapis yang profesional dan di tempat yang terjamin kebersihannya. Namun sebelum melakukan Brazilian waxing, konsultasikan kepada dokter kandungan Anda untuk memastikan kondisi Anda layak untuk melakukan tindakan tersebut.
[RS/ RVS]