Selama masa kehamilan, ibu hamil memang diminta untuk tidak mengonsumsi obat sembarangan. Pasalnya, apa yang masuk dalam perut ibu akan berdampak juga pada kesehatan janin.
Begitu juga dengan konsumsi antibiotik pada kondisi tertentu. Salah satu jenisnya ialah ciprofloxacin. Adakah efek sampingnya bila diminum saat hamil?
Mengenal Manfaat Ciprofloxacin
Dokter Arina Heidyana menjelaskan, obat ciprofloxacin digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam infeksi akibat bakteri. Obat ini merupakan golongan antibiotik yang masuk dalam kelompok quinolone.
Ciprofloxacin bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri dalam tubuh. Mengonsumsi antibiotik ini sesuai dosis akan menghambat pertumbuhan bakteri agar tidak meluas. Efek lainnya adalah bermanfaat memudahkan penyembuhan penyakit.
Ciprofloxacin bisa diminum dua atau enam jam sebelum minum obat lain. Hal ini dilakukan untuk memastikan antibiotik bekerja dengan baik tanpa mengganggu efektivitas obat lainnya.
Meski begitu, antibiotik ini tidak bisa menyembuhkan penyakit. Khasiatnya hanya mampu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab penyakit itu sendiri.
Tidak sembarang orang bisa mengonsumsi ciprofloxacin. Sebab, butuh diagnosis dan dosis yang tepat dari dokter. Bacalah petunjuk pengobatan sebelum mengonsumsi antibiotik yang satu ini.
Artikel lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Obat Sakit Gigi?
Bolehkah Ibu Hamil Minum Ciprofloxacin?
Menanggapi hal ini, dr. Arina mengatakan antibiotik ciprofloxacin merupakan obat golongan C. Artinya, obat tersebut bisa memberi pengaruh buruk pada janin dalam kandungan.
“Antibiotik umumnya diminum selama 1-2 minggu tergantung penyakitnya. Ibu hamil sebaiknya tidak konsumsi obat ini karena berbahaya bagi janin. Janin berisiko keracunan, bayi lahir cacat, dan meninggal dalam kandungan,” kata dr. Arina.
“Meski dalam beberapa studi dikatakan boleh, tapi sebaiknya jangan minum untuk menghindari risiko-risiko yang mungkin terjadi,” tambahnya.
Menurut dr. Arina, jika penyakit yang dialami ibu hamil membutuhkan antibiotik, maka biasanya dokter akan memberikan antibiotik jenis lain. Penggunaannya juga harus dengan pengawasan ketat dokter.
Selain ciprofloxacin, beberapa antibiotik yang sebaiknya tidak diminum saat hamil yaitu:
- Furadantin
- Macrobid
- Macrodantin
- Trimethoprim
“Secara garis besar, obat-obatan dibagi jadi beberapa kategori yaitu kategori A, B, C, D, dan X. Menurutku, obat yang paling aman untuk ibu hamil adalah golongan A dan yang paling berbahaya adalah golongan X karena bisa membahayakan keselamatan janin dan ibu,” jelas dr. Arina.
Apabila ibu hamil sudah terlanjur minum ciprofloxacin, cara yang paling tepat untuk menghindari risikonya adalah dengan berhenti mengonsumsi obat tersebut. Selain itu, rutin lakukan pemeriksaan kehamilan.
Dokter Arina menyarankan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kandungan sebanyak minimal 8 kali demi menghindari komplikasi. Delapan pertemuan ini pun dibagi menjadi:
- Trimester 1: 1 kali (sebelum usia 12 minggu)
- Trimester 2: 2 kali
- Trimester 3: 5 kali (di usia 30, 34, 36, 38, dan 40 minggu)
Artikel lainnya: Ibu Hamil Bolehkah Konsumsi Madu?
Perhatikan Hal Ini Sebelum Minum Antibiotik!
Dokter Arina menegaskan, sebisa mungkin ibu hamil tidak minum antibiotik, terutama pada usia kehamilan trimester pertama. Pasalnya, usia janin yang masih sangat kecil rentan mengalami gangguan kesehatan.
Bila Anda ragu mau mengonsumsi antibiotik atau tidak, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kandungan.
Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya memberitahu riwayat alergi atau penyakit tertentu. Hal ini guna mencegah komplikasi saat minum obat.
Untuk mengetahui informasi lain seputar kesehatan ibu hamil, baca terus artikel kesehatan lengkap dari KlikDokter. Anda pun bisa konsultasi dengan dokter kandungan lebih mudah lewat fitur Chat Premium di aplikasi.
(FR/JKT)