Kehamilan

Bolehkan Ibu Hamil Menerima Vaksin Corona?

Nesia Qurrota Ayuni, 22 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sejumlah uji coba vaksin COVID-19 sudah selesai dan siap pakai. Tapi, apakah aman vaksin ini untuk ibu hamil? Adakah risiko tertentu bagi bumil?

Bolehkan Ibu Hamil Menerima Vaksin Corona?

Berbagai macam vaksin corona telah selesai diuji dan siap diberikan kepada masyarakat luas. Masing-masing vaksin dikembangkan dengan teknologi berbeda. Ada vaksin yang dikembangkan dengan metoden inactivated virus, ada yang mRNA, dan lain sebagainya. Tingkat efektivitas setiap vaksin pun bervariasi.

Dalam berbagai uji yang dilakukan, vaksin diklaim efektif memunculkan respons antibodi terhadap virus corona. Namun, tak jarang pula ditemukan berbagai efek samping dan reaksi alergi yang harus dicermati.

Nah, dari pengembangan beberapa vaksin tersebut, kelompok seperti ibu hamil seakan tak banyak menjadi sorotan. Hal itu kemudian mengundang tanya, apakah vaksin corona untuk ibu hamil aman?

Vaksin Corona untuk Ibu Hamil Boleh atau Tidak? 

Menurut dr. Arina Heidyana, sampai saat ini masih sangat minim data tentang vaksin yang aman untuk ibu hamil. 

“Karena ibu hamil tidak diikutsertakan dalam tahap uji klinis vaksin virus corona. Setelah tahap uji klinis vaksin selesai mungkin baru dipertimbangkan pemberiannya terhadap ibu hamil,” jelas dr. Arina. 

Sementara itu, dilansir dari BBC, uji klinis vaksin Pfizer-BioNTech tidak mengikutsertakan ibu hamil atau menyusui. Perusahaan mengatakan, data yang tersedia sejauh ini tidak cukup untuk menentukan risiko yang ditimbulkan oleh vaksin pada kehamilan.

Artikel lainnya: Catat, Ini Daftar Vaksin yang Aman dan Dilarang untuk Ibu Hamil

Di Inggris, regulator mengeluarkan ibu hamil dan menyusui dari program vaksinasi. Lain Inggris, lain pula Amerika Serikat. Di negara Adidaya tersebut, ibu hamil diberi otoritas untuk menentukan apakah akan menerima vaksin atau tidak.

Lalu, bagaimana dengan di Indonesia?

Di Tanah Air, ibu hamil tidak masuk kelompok prioritas penerima vaksin corona. Indonesia berencana menggunakan vaksin corona dari perusahaan China, Sinovac. Uji klinis vaksin Sinovac di Bandung, juga tidak menyertakan ibu hamil di antara sekitar 1.600 relawan yang terlibat. 

“Memang sangat sedikit yang melakukan uji klinis terhadap ibu hamil langsung, baik vaksin maupun obat, karena risikonya bisa lebih besar,” kata dr. Arina. 

Meskipun uji belum dilakukan, berdasarkan cara kerja vaksin mRNA, para ahli percaya, vaksinasi tidak akan menimbulkan risiko bagi orang yang sedang hamil. 

Vaksin mRNA tidak mengandung virus hidup. Dengan demikian, tidak ada risiko infeksi virus kepada seseorang.

Akan tetapi, sekali lagi, potensi risiko vaksin mRNA pada ibu hamil dan janinnya belum diketahui karena vaksin tersebut belum pernah diteliti pada ibu hamil.

Artikel lainnya: Vaksinasi COVID-19 Saat Hamil Bisa Melindungi Bayi

Kehamilan dan Risiko COVID-19

Mengacu kepada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ibu hamil berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19. 

Data pengamatan menunjukkan, meski kemungkinan efek kesehatan parah tersebut jarang terjadi, ibu hamil dengan COVID-19 memiliki peningkatan risiko penyakit parah. Hal ini termasuk penyakit yang mengakibatkan masuk ICU, membutuhkan ventilasi mekanis, dan kematian. 

Selain itu, ibu hamil dengan COVID-19 mungkin berisiko lebih tinggi mengalami masalah dalam kehamilan, seperti kelahiran prematur.

Sementara vaksin corona untuk ibu hamil belum diujikan, pencegahan virus corona bisa dilakukan dengan berbagai hal. Menurut dr. Arina, ibu hamil bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Sebisa mungkin tidak usah keluar rumah kalau tidak penting, kecuali saat kontrol kehamilan.
  • Selalu gunakan masker saat keluar rumah.
  • Harus rajin cuci tangan dengan sabun atau pakai pembersih lain, seperti hand sanitizer
  • Jaga jarak dengan orang lain.
  • Pastikan makan makanan yang bergizi dan minum air yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.

Dengan melakukan upaya pencegahan tersebut, ibu hamil akan terhindar dari peluang penularan virus corona. Risiko seperti kelahiran prematur pun dapat dihindarkan.

Yuk Bund, pantau usia kandungan Anda dengan fitur Kalender Kehamilan dari aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

virus corona