Plasenta previa merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada masa kehamilan. Di Indonesia, kejadian plasenta previa berkisar antara 2,4-3,65 persen dari seluruh kehamilan.
Plasenta previa adalah kelainan letak plasenta atau ari-ari. Kondisi ini ditandai dengan perlekatan plasenta di bagian bawah rahim, sehingga dapat menutup jalan lahir bayi. Normalnya, plasenta menempel di dinding rahim ibu hamil.
Karena letaknya yang tidak semestinya, kasus plasenta previa bisa menimbulkan tanda dan gejala sebagai berikut:
- Perdarahan tanpa sebab dan tanpa rasa nyeri
- Perdarahan terjadi secara tiba-tiba pada trimester ketiga
- Perdarahan terjadi secara berulang-ulang
- Perdarahan berwarna merah cerah
Jika mengalami tanda dan gejala tersebut, apa yang harus dilakukan? Baca penjelasan di bawah ini mengenai cara mengatasi plasenta previa.
Artikel Lainnya: Waspadai Gejala Plasenta Previa dan Faktor Risikonya
Cara Mengatasi Plasenta Previa yang Bisa Bumil Lakukan
Saat Mama didiagnosis mengalami plasenta previa oleh dokter, berikut beberapa cara mengatasinya yang perlu diperhatikan:
1. Jangan Panik
Pertama-tama, jangan panik dan usahakan selalu berpikir positif untuk keselamatan Mama dan bayi. Alihkan pikiran dari hal-hal negatif dan bikin cemas, misalnya dengan mendengarkan musik relaksasi atau curhat kepada pasangan.
2. Periksa ke Dokter
Pastikan untuk tetap melakukan pemeriksaan antenatal secara rutin. Konsultasikan juga dengan dokter mengenai seberapa sering Mama perlu melakukan pemeriksaan guna memantau kondisi kesehatan.
3. Kenali Tanda dan Gejalanya
Kenali setiap tanda dan gejala plasenta previa. Segera lakukan tindakan pertolongan pertama apabila mengalaminya. Jika terkendala, berobatlah ke dokter kandungan karena dengan cara ini dapat membantu mengembalikan posisi plasenta ke atas.
Artikel Lainnya: Bisakah Hamil Lagi Setelah Mengalami Plasenta Previa?
4. Persiapkan Kondisi Fisik dan Mental
Persiapkan diri bahwa kemungkinan besar Mama akan menjalani persalinan menggunakan metode operasi caesar.
5. Pilih Rumah Sakit yang Jadi Rujukan
Mama dan Papa sebaiknya sudah mempertimbangkan rumah sakit yang hendak dituju ketika mengalami kondisi darurat akibat plasenta previa.
6. Perbanyak Istirahat
Untuk mengatasi plasenta previa secara alami, cara ini perlu diperhatikan. Hindarilah aktivitas yang melelahkan dan perbanyak istirahat di tempat tidur.
7. Hindari Seks
Sebaiknya Mama dan Papa tidak berhubungan seksual untuk sementara, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
Perawatan Medis dari Dokter
Penanganan yang dilakukan oleh dokter tergantung dari berbagai faktor, di antaranya:
- Kondisi ibu dan janin
- Usia kehamilan
- Posisi plasenta
- Tingkat keparahan perdarahan
Apabila perdarahannya ringan, maka perawatan diri untuk plasenta previa bisa dilakukan di rumah, yakni:
- Perbanyak istirahat dan tirah baring
- Menghindari berhubungan seksual
- Mengurangi aktivitas fisik yang berat
Artikel Lainnya: Konsumsi Cokelat Dapat Mengurangi Risiko Terjadinya Preeklampsia
Namun, bila perdarahan banyak dan berulang, dokter akan melihat usia kehamilan Mama. Jika lebih dari 36 minggu, maka disarankan untuk operasi caesar secepatnya.
Lalu jika usia kehamilan kurang dari 36 minggu, dokter akan memberikan suntikan obat pematangan paru-paru janin, seperti obat kortikosteroid, obat untuk mencegah kontraksi berulang, dan transfusi darah.
Perdarahan saat hamil, akibat kondisi apa pun, bisa berbahaya jika dibiarkan terjadi berkelanjutan. Karenanya, akan lebih baik jika Mama segera berobat ke dokter jika mengalami kondisi tersebut.
Jika pada akhirnya dokter berkata bahwa Mama mengalami plasenta previa, jangan buru-buru panik berlebihan. Tetaplah tenang dan patuhi setiap anjuran yang diberikan dokter terkait cara mengatasi plasenta previa.
Gunakan layanan Tanya Dokter untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai plasenta previa. Untuk #JagaSehatmu, baca artikel lainnya soal kehamilan dengan download aplikasi KlikDokter.
[RS]