Pada tahun 2014, ada sekitar 214.000 kasus baru kusta yang dideteksi di seluruh dunia. Namun setelah diestimasikan, lebih dari 3 juta individu penderita kusta belum terdiagnosis. Padahal, deteksi dini kusta sangat penting agar dapat mencegah cacat seumur hidup.
Kusta, atau dikenal juga dengan lepra atau penyakit Hansen, adalah penyakit infeksi bakteri yang ditandai dengan berbagai perubahan pada kulit.
Jarak dari waktu awal terinfeksi hingga munculnya gejala dapat cukup lama. Rata-rata 5 tahun, atau bahkan hingga 20 tahun pada sebagian kasus.
Saat terdiagnosis, kusta dapat ditangani dengan pengobatan rutin selama periode waktu yang ditentukan, bergantung dari tipe kusta yang dialami.
Artikel lainnya: Komplikasi yang Sering Dialami Penderita Penyakit Kusta
Pentingnya Mendeteksi Dini Penyakit Kusta
Penyakit kusta dapat menimbulkan komplikasi berupa kelainan persarafan, kebutaan, dan kecacatan pada tangan dan kaki. Deteksi dini kusta merupakan bagian penting dari pencegahan timbulnya komplikasi tersebut.
Sering kali penderita kusta dikucilkan masyarakat karena banyak yang mengira ini merupakan penyakit yang dapat menular dengan cepat. Selain itu, banyak yang dikucilkan karena penyakit ini dianggap tidak dapat disembuhkan dan pasti menyebabkan cacat. Padahal hal ini tidak benar.
Kecacatan terjadi akibat lambatnya mendeteksi penyakit ini. Begitu kuman Mycobacterium leprae merusak saraf secara permanen, maka akan terjadi kelumpuhan pada otot tangan dan kaki. Jari-jari pun berubah bentuk menjadi tertekuk, susah diluruskan, dan ketidakmampuan mengangkat bagian depan kaki.
Infeksi sekunder juga dapat timbul. Akibatnya, terjadi penyerapan dan pengikisan pada tulang dan jaringan sekitar, lalu sedikit demi sedikit jari tangan dan kaki akan hilang.
Selain itu, salah satu dampak akibat deteksi lambat adalah kemungkinan terjadinya penyebaran infeksi di komunitas. Penularan pada kusta diduga terjadi akibat kontak kulit yang lama dan erat.
Artikel lainnya: Cara Penularan Kusta yang Perlu Anda Tahu
Cara Mudah Mendeteksi Dini Penyakit Kusta
-
Peka Terhadap Rasa dan Suhu
Gejala awal yang biasa muncul saat terinfeksi kuman penyebab kusta adalah timbulnya bercak di kulit yang berwarna putih atau merah. Bercak tersebut tidak mampu merasakan rangsangan atau mati rasa.
Jika Anda memiliki bercak mencurigakan di tubuh yang tidak membaik dengan pengobatan, dokter dapat mengeceknya dengan menyentuh permukaan bercak tersebut menggunakan kapas atau benda tumpul lain. Ini dilakukan untuk memeriksa ada tidaknya rangsangan yang diterima.
Pengecekan juga dapat dilakukan dengan menggunakan suhu panas dan dingin. Jika saat pemeriksaan Anda tidak dapat merasakan permukaan benda pada bercak atau tidak dapat merasakan suhu panas dan dingin, maka dapat dicurigai bercak tersebut adalah gejala awal dari kusta.
Artikel lainnya: Yuk, Kenali Bakteri Penyebab Kusta
-
Meraba Bagian Saraf Tepi
Selain bercak kulit yang mati rasa, gejala lain dari kusta adalah adanya penebalan pada saraf tepi. Pemeriksaan saraf tepi ini biasanya dilakukan pada saraf yang terdapat di siku, pergelangan tangan maupun leher.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh tenaga ahli. Nantinya mereka akan melakukan perabaan pada bagian siku, pergelangan tangan, maupun leher untuk menilai adanya penebalan atau tidak.
-
Pemeriksaan Kerokan Kulit
Ini merupakan pemeriksaan penunjang untuk melihat ada tidaknya bakteri penyebab kusta pada bercak kulit yang dicurigai.
Bercak kulit yang dilakukan pemeriksaan biasanya yang paling aktif, yaitu ada peninggian dari kulit sekitar ataupun berwarna kemerahan. Selanjutnya, kerokan kulit tersebut akan dipersiapkan untuk diperiksa di laboratorium.
Jika pemeriksaan deteksi dini kusta memberikan hasil yang positif, maka akan mulai diberikan pengobatan. Terapi pengobatan yang diberikan untuk kusta adalah multi-drug therapy.
Tujuannya untuk mengurangi risiko menularnya bakteri dari individu yang mengalami kusta setelah menjalani pengobatan selama kira-kira dua minggu.
Deteksi dini memegang peranan penting untuk setiap penyakit. Penanganan dini dari kusta juga berperan penting dalam mencegah penularan. Dengan melakukan deteksi dini pada kusta, diharapkan dapat menekan jumlah penderita kusta setiap tahunnya di Indonesia.
Masih punya pertanyaan seputar penyakit kusta atau penyakit lainnya? Anda dapat bertanya langsung kepada dokter kami. Gunakan layanan Live Chat dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
[NWS/ RS]