Flu singapura, atau dikenal dengan hand, foot, and mouth disease (penyakit tangan, kaki dan mulut) lebih sering terjadi kepada anak-anak.
Penyakit yang disebabkan oleh virus enteroviral ini memicu gejala demam, luka menyakitkan di mulut, serta ruam merah lepuh di kaki dan telapak tangan.
Meski rentan menyerang anak di bawah 10 tahun, bukan berarti orang dewasa, termasuk ibu hamil, bisa terbebas dari ancaman penyakit ini.
Lantas, apa bahaya flu singapura pada ibu hamil? Berikut ulasannya.
Bahaya Flu Singapura bagi Ibu Hamil
Melansir Obstetric Excellence, virus penyebab penyakit tangan, kaki, dan mulut umum terjadi dan orang dewasa, termasuk wanita hamil. Pada kelompok ini, penderita bahkan sering terpapar tanpa gejala atau hanya bergejala ringan pada ibu hamil.
Hal itu turut dikuatkan oleh dr. Dyah Novita Anggraini. Menurutnya, flu singapura cenderung tidak berbahaya jika masih di awal kehamilan.
“Kalau ibu hamil terkenanya (flu singapura) di trimester pertama atau kedua, biasanya tidak berbahaya untuk janin,” ujarnya.
Artikel lainnya: Cara Alami Redakan Flu Saat Hamil
Sejauh ini memang belum ada bukti jelas bahwa infeksi flu singapura menyebabkan efek merugikan pada kehamilan, seperti kematian atau cacat bawaan.
Akan tetapi, lain cerita jika ibu hamil terinfeksi di trimester akhir ataupun sesaat sebelum waktu persalinan.
“Jika terkena di trimester ketiga, ada risiko ibu menularkan (flu singapura) kepada sang bayi,” dr. Dyah Novita menjelaskan.
Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki gejala penyakit enteroviral di sekitar waktu persalinan lebih mungkin terinfeksi. Sebagian besar bayi baru lahir yang terinfeksi enterovirus biasanya bergejala ringan.
Akan tetapi, dalam kasus yang jarang, mereka dapat mengembangkan infeksi yang luar biasa pada banyak organ, termasuk hati dan jantung. Pada kasus yang berat, bayi dapat meninggal dunia karena infeksi tersebut.
Dokter Dyah Novita menambahkan, “Risiko ini lebih tinggi terjadi pada usia bayi 1-2 minggu pertama kelahiran.”
Mengobati dan Mencegah Flu Singapura pada Ibu Hamil
Lantas, bagaimana untuk mengatasi dan mengobati flu singapura pada ibu hamil? Dokter Dyah mengatakan, penyakit ini sebenarnya termasuk self limiting disease alias bisa sembuh sendiri.
Artikel lainnya: Ini Akibatnya jika Ibu Hamil Terserang Flu Unta
“Bisa sembuh sendiri jika memiliki daya tahan tubuh yang baik. Pengobatannya sesuai gejala saja. Kalau demam, minum paracetamol, istirahat yang cukup, dan makan sayur dan buah,” ujarnya.
Selain itu, penting sekali untuk mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Ada beberapa hal yang perlu Ibu hamil lakukan.
Hal yang pertama harus dilakukan adalah penting untuk selalu mencuci tangan sesering mungkin. Kedua, menggunakan masker menjadi keharusan. Yang ketiga, jangan memegang luka terbuka dengan tangan kosong yang belum dicuci.
Selanjutnya, bila ada orang di sekitar bumil yang sedang menderita flu singapura, gunakan peralatan makan yang berbeda. Sebab, virus dapat hidup di dalam air liur.
Last but not least, banyak konsumsi air. Dehidrasi akan berisiko infeksi selama kehamilan. Oleh karena itu, perbanyak konsumsi air kapan pun dan di mana pun.
Ingat, penyakit ini punya masa inkubasi 7-10 hari. Jika wanita hamil punya riwayat berkontak dengan penderita flu singapura atau muncul ruam di kulitnya usai kontak erat dengan penderita, segeralah ke dokter kandungan.
Itulah beberapa informasi tentang bahaya flu singapura pada ibu hamil. Usahakan untuk menjaga kesehatan tubuh dengan baik dengan mengonsumsi makanan bergizi, minum suplemen kehamilan, cukup istirahat, dan mengelola stres.
Jaga juga kebersihan diri dan lingkungan sekitar agar tidak tertular flu singapura. Cek kesehatan kehamilan Anda dengan konsultasi bersama dokter, lewat aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]