Kehamilan

Hal yang Sebaiknya Tak Diucapkan pada Wanita yang Mengalami Keguguran

Tamara Anastasia, 14 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mungkin maksudnya menghibur, tapi yang terjadi bisa sebaliknya. Inilah tujuh hal yang sebaiknya tak diucapkan pada wanita yang mengalami keguguran.

Hal yang Sebaiknya Tak Diucapkan pada Wanita yang Mengalami Keguguran

Keguguran adalah pengalaman pahit bagi kebanyakan ibu hamil, apalagi jika itu adalah kehamilan yang sangat dinanti-nanti. Bila ada orang di sekitar yang baru saja mengalami keguguran, jangan berkata sembarangan. Ada hal-hal yang sebaiknya tak diucapkan pada wanita pasca keguguran.

Keguguran bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Dilansir dari laman American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), 10-25 persen kehamilan yang terkonfirmasi secara klinis bisa mengalami keguguran. Sedangkan menurut Planned Parenthood, dari 10 kehamilan, satu hingga dua kehamilan berakhir dengan keguguran.

1 dari 1

Hal yang Sebaiknya Tak Diucapkan pada Wanita Pasca Keguguran

Para beberapa wanita, keguguran bisa meninggalkan duka yang begitu dalam dan sulit untuk dilalui. Dalam hidup, mungkin satu atau beberapa kali Anda akan dihadapkan pada situasi yang mana seorang teman atau kerabat mengalami keguguran.

Untuk menunjukkan kepedulian, karena tanpa sadar terucap kata-kata yang Anda piker akan membuat orang tersebut merasa lebih baik, tetapi pada kenyataannya malah bisa membuat mereka merasa makin terpuruk. Oleh karena itu, inilah daftar hal-hal yang tidak boleh dikatakan pada wanita yang baru keguguran.

1. "Jangan sedih, kamu harus tetap tersenyum dan bahagia”

Ucapan tersebut bisa tricky—bukannya menghibur, tetapi bisa membuat orang tersebut makin sedih dan stres.

“Setiap wanita yang mengalami keguguran pasti akan merasa sedih dan depresi. Biarkan ia menangis untuk meluapkan emosinya. Jika menyarankan mereka untuk berhenti bersedih, ia mungkin akan merasa perasaannya tidak dihargai,” kata dr. Sara Elise Wijono, MRes, dari KlikDokter.

Sebagai gantinya, Anda bisa mengatakan, “Kamu kuat dan pasti bisa menjalani ini semua.”

2. "Saya yakin suatu hari nanti kamu bisa melupakannya”

Mengucapkan hal tersebut akan membuat orang tersebut merasa tidak dihargai dan diatur. Kebanyakan wanita yang mengalami keguguran akan pulih dari kesedihannya. Namun, waktu yang dibutuhkan untuk bisa keluar dari kesedihannya itu bisa berbeda-beda.

Kata dr. Sara, tugas Anda hanya untuk menghibur dan menyemangati, bukan mengatur perasaan yang ia rasakan.

3. "Jangan khawatir, kamu bisa mencobanya lagi”

Mengatakan kepada orang tersebut untuk tidak khawatir bisa terkesan mengabaikan apa yang ia rasakan.

Beberapa wanita merasa campur aduk untuk mencoba hamil lagi, dan mungkin ada kondisi medis penyebab keguguran yang tidak Anda tahu. Hal tersebut dikatakan oleh psikolog klinis asal Amerika Serikat Stephanie O’Leary, PsyD, dan penulis buku “Parenting in the Real World” seperti dilansir dari The Healthy.

“Bila pembicaraan tentang ingin mencoba hamil lagi muncul, sebaiknya Anda mendengarkan saja tanpa terlalu menasihati, apalagi jika tidak diminta,” lanjutnya.

Bila orang tersebut menanyakan nasihat kepada Anda, Stephanie menyarankan Anda untuk memberikan respons sederhana, misalnya dengan mengatakan, “Saya yakin kamu akan mengambil keputusan yang terbaik bila saatnya tiba.”

4. "Mungkin ada hikmah di balik kejadian ini”

Mengatakan bahwa mungkin dari awal kehamilan sudah bermasalah atau mungkin adalah yang salah dengan janin bukanlah hal yang ingin orang tersebut dengar.

“Penyebab keguguran mungkin karena sulit melakukan identifikasi masalah atau merupakan indikasi dari masalah yang lebih besar terkait kesuburan dan kesehatan,” kata Stephanie.

Kecuali jika Anda adalah seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, mengatakan hal-hal atau data medis hanya akan menciptakan ketegangan pada pertemanan Anda. Sebaiknya beri dukungan lewat empati dan tawarkan bantuan.

5. "Nanti pasti akan ada gantinya”

Banyak yang mengatakannya untuk menghibur. Namun, tiap janin yang dikandung itu berbeda meski dikandung oleh wanita yang sama. Janin yang gagal tumbuh memiliki ceritanya sendiri dan tak akan tergantikan dengan janin lain bila ibu berhasil hamil lagi.

6. "Harusnya kamu jangan seperti itu saat hamil” atau “Harusnya kamu lebih berhati-hati”

Perkataan yang bernada menyalahkan seperti itu tidak boleh sampai diucapkan pada wanita yang baru saja mengalami keguguran. Hal tersebut akan membuat orang tersebut merasa (makin) bersalah. Bukan tak mungkin ia akan mengalami stres berat hingga depresi.

7. "Saya sangat mengerti apa yang kamu rasakan”

“Bila ia menanyakan pengalaman Anda, berceritalah, tetapi ingat bahwa apa yang berhasil untuk proses katarsis (pemulihan duka) Anda belum tentu berhasil pada orang lain,” kata Mayra Mendez, PhD, LMFT, seorang psikoterapis berlisensi dan koordinator program untuk cacat intelektual dan perkembangan dan layanan kesehatan mental di Providence Saint John's Child and Family Development Center di Santa Monica, Amerika Serikat.

Sebagai tambahan, ia juga mengingatkan untuk tidak menekan orang tersebut untuk move on dan melupakan kehilangannya.

“Akan lebih baik jika Anda mendorongnya untuk minta bantuan dan berbicara dengan orang lain atau tenaga medis profesional jika diperlukan,” katanya lagi.

Jika Anda tahu situs web, support group, atau kenalan psikolog yang punya pengalaman dalam mengatasi duka, informasikan kepadanya. Namun, jangan memaksanya. Biarkan ia sendiri yang memutuskan jika ia sudah siap untuk mencari bantuan.

Demikianlah tujuh hal yang sebaiknya tak diucapkan pada wanita yang mengalami keguguran. Perlu Anda ingat bahwa menghibur tak harus selalu dengan kata-kata. Anda bisa membawakannya makanan favoritnya atau mengajaknya relaksasi. Beri ia waktu untuk berduka dengan caranya sendiri, tetapi tetap ingatkan bahwa Anda akan selalu mendampinginya dan siap membantu jika dibutuhkan.

(RN/ RH)

Keguguran