Apakah Anda sedang merencanakan hamil anak kedua? Saat usia anak pertama semakin besar, hamil dan memomong bayi untuk kedua kalinya tentunya membutuhkan persiapan yang matang.
Biasanya, ibu yang telah menjalani kehamilan dan persalinan anak pertama menganggap dirinya telah memiliki pengalamam sehingga percaya diri dan siap menjalani kehamilan kedua. Namun, perlu diingat bahwa tiap kehamilan memiliki keunikan tersendiri. Belum tentu proses kehamilan kedua berjalan persis sama dengan kehamilan sebelumnya. Karenya, Anda tak bisa memprediksi akan seperti apa kehamilan kedua nanti.
Sebelum hamil anak kedua, pertimbangan lima hal ini
Merencanakan kehamilan kedua, ada banyak hal yang perlu Anda dan pasangan pertimbangkan. Kehadiran anak kedua pastinya akan berpengaruh pada dinamika keluarga. Tak hanya dari segi hubungan sosial, tapi juga keuangan, gaya hidup, dan tentu saja hubungan dengan anak pertama.
Oleh karena itu, jadikan empat hal di bawah ini sebagai pertimbangan sebelum Anda merencanakan hamil anak kedua agar segala prosesnya berjalan lancar.
Waktu yang tepat untuk hamil anak kedua
Tubuh wanita membutuhkan waktu untuk pulih setelah perjuangan menjalani kehamilan dan persalinan. Anda perlu waktu untuk mengisi ulang nutrisi yang hilang pada kehamilan sebelumnya.
Tak hanya itu, Anda juga butuh waktu dan konsentrasi penuh untuk memastikan optimalnya tumbuh kembang anak sulung periode emas selama 3 tahun pertama.
Mempertimbangkan hal-hal di atas, wanita dianjurkan untuk menjaga jarak kehamilan selama 3–5 tahun. Jarak kehamilan tersebut juga dianggap ideal untuk membangun ikatan batin antara kakak dan adik kelak.
Jika jarak kehamilan yang terlalu dekat (kurang dari 18 bulan), maka risiko persalinan prematur dan berat badan lahir rendah pada kehamilan kedua akan meningkat.
Pola makan sehat dan olahraga teratur
Perubahan pola makan sehat dan seimbang dianjurkan untuk dilakukan selama jeda kehamilan, atau minimal 6 bulan sebelum persiapan kehamilan berikutnya. Ini penting untuk memulihkan nutrisi dan kondisi tubuh pasca kehamilan dan persalinan berikutnya.
Selain itu, Anda pun dianjurkan untuk mencapai berat badan ideal, tidak overweight ataupun underweight sebelum merencanakan kehamilan kedua.
Pada perencanaan kehamilan, makanan yang dikonsumsi akan memengaruhi nutrisi, fungsi sel, fungsi hormon, dan tentunya kesuburan pasangan. Makanan yang disarankan adalah diet seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein rendah lemak, sayur, dan buah. Pastikan juga asupan vitamin D harian terpenuhi.
Keluhan pegal atau nyeri punggung sering dirasakan pada kehamilan, terutama bila Anda merasakannya pada kehamilan pertama. Bila Anda belum melakukan olahraga sama sekali pascapersalinan, kemungkinan keluhan nyeri punggung pada kehamilan kedua jauh lebih tinggi.
Olahraga untuk menguatkan otot perut dan punggung dapat mencegah atau mengurangi nyeri punggung sejalan dengan usia kehamilan. Olahraga teratur juga dapat meningkatkan stamina yang diperlukan untuk menjaga si Sulung selama kehamilan kedua.
Manajemen waktu
Sebagian besar ibu hamil merasa cepat lelah pada kehamilan berikutnya. Ini bisa dibilang wajar karena Anda sudah memiliki anak kecil di rumah dan adanya aktivitas harian, sehingga waktu Anda tidak hanya terfokus pada kehamilan kedua, tapi juga mengasuh dan merawat anak pertama.
Manajemen waktu harus sebaik mungkin Anda kuasai untuk mengurangi atau menyudahi aktivitas yang tidak terlalu penting, sekaligus menambah waktu istirahat. Jangan ragu untuk libatkan pasangan atau keluarga untuk membantu Anda.
Pemeriksaan kesehatan dengan dokter
Meski banyak wanita yang percaya diri dan menganggap kehamilan kedua akan lebih ringan, tapi jangan memaksakan diri bila kondisi Anda kurang memungkinkan. Untuk memastikannya, lakukan konsultasi dengan dokter kandungan terkait program hamil anak kedua agar Anda dan pasangan akan lebih siap secara fisik dan psikis.
Pemeriksaan kesehatan ini akan lebih penting lagi jika pada kehamilan pertama, Anda mengalami masalah kesehatan tertentu yang dapat berpengaruh pada kehamilan kedua.
Pertimbangakan usia Anda
Bila Anda masih berusia di bawah 30 tahun dan tidak memiliki kondisi kesehatan tertentu, maka perencanaan program hamil bisa lebih fleksibel dilakukan bersama dokter. Namun, jika Anda berusia 38 tahun dan ingin hamil anak kedua, Anda mungkin tidak memiliki keleluasaan mengatur jarak kehamilan anak pertama dengan anak kedua sesuai jarak ideal.
Setiap kehamilan bisa berbeda dan unik. Namun, beberapa keluhan umum kehamilan mungkin berulang. Oleh karena itu, jika Anda sudah pernah merasakannya pada kehamilan sebelumnya, ini bisa memotivasi Anda untuk mengurangi atau mencegah keluhan tersebut kembali terulang.
Sebagai contoh, jika Anda mengalami konstipasi atau hemoroid (wasir) pada kehamilan pertama, lakukan pencegahan dengan memenuhi kebutuhan cairan, konsumsi makanan tinggi serat, dan olahraga secara teratur.
Pemahaman mengenai perubahan selama kehamilan yang telah Anda jalani sebelumnya bisa menjadi bekal Anda untuk berpikir positif, menerima, serta beradaptasi dengan perubahan tersebut pada kehamilan selanjutnya. Sebagai persiapan hamil anak kedua, pertimbangkan hal-hal di atas, pastikan kesiapan fisik dan mental Anda serta pasangan, terapkan gaya hidup sehat, serta menuruti semua anjuran dokter akan membantu kehamilan kedua sehat dan lancar tanpa kendala berarti.
(RN/ RH)