Usia 40-an bisa dibilang sebagai periode yang rentan, terutama bagi wanita. Risiko serangan jantung akan meningkat dibandingkan ketika masih muda. Lalu, bagaimana dengan hamil pada usia 40-an? Apakah dapat menaikkan risiko serangan jantung juga?
Menginjak usia 40, wanita berisiko untuk mengalami tekanan darah tinggi, kegemukan, kolesterol tinggi, dan diabetes melitus. Kondisi-kondisi medis tersebut adalah faktor utama penyempitan pembuluh darah koroner pada jantung, yang dapat berujung pada serangan jantung.
Alhasil, ketika Anda hamil pada usia 40-an, risiko mengalami keguguran dapat meningkat. Antara usia 35 hingga 44 tahun, risiko mengalami keguguran bisa naik hingga 40%. Sedangkan di atas 44 tahun, risiko tersebut dapat meroket hingga 50%.
Ditambah lagi saat hamil, seorang wanita mengalami perubahan fisiologis pada tubuhnya. Menurut penelitian, hal ini dapat meningkatkan risiko hipertensi, diabetes melitus, dan kolesterol tinggi selama kehamilan (maupun setelah kehamilan).
Masih menurut penelitian yang dipresentasikan di American Stroke Association’s International Stroke Conference 2016 tersebut, hal ini menyebabkan wanita memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita serangan jantung dan strok dibanding wanita yang hamil pada usia yang lebih muda.
Apa yang menjadi faktor penyebab meningkatnya risiko tersebut? Jawabannya adalah faktor metabolik, yang sebenarnya dapat dicegah dan diketahui dengan screening kesehatan.
Jika wanita tersebut mengalami menstruasi teratur sebelum hamil, sebenarnya masih kecil kemungkinannya untuk terkena penyakit jantung koroner—dikarenakan perlindungan dari aktivitas estrogen. Namun, bila ada faktor genetik, kebiasaan merokok, dan penyakit metabolik, maka dapat mempercepat seorang wanita mengalami penyempitan pembuluh darah jantung.
Jadi, bagi wanita yang memutuskan untuk punya anak pada usia 40-an, berikut kiat-kiat yang harus diperhatikan:
1. Lakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi pemeriksaan jasmani dan wawancara klinis dengan dokter. Tunjang pula dengan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kadar kolesterol, serta elektrokardiogram atau rekam jantung.
2. Jaga berat badan tetap ideal, karena kegemukan merupakan jalan menuju penyakit metabolik yang berujung pada strok atau serangan jantung.
Caranya, ikuti diet seimbang gizi dengan prinsip mindful eating. Hal-hal yang termasuk ke dalam mindful eating adalah makan secara perlahan, mematikan gadget ketika makan, refleksi diri (apakah Anda makan karena benar-benar lapar atau marah?), dan sebagainya.
Olahraga teratur dengan aktivitas aerobik dan latihan beban juga penting. Lakukan latihan beban dua hingga tiga kali seminggu dengan durasi 30–45 menit. Sementara itu, aerobik dilakukan lima kali seminggu dengan durasi 30 menit atau tiga kali seminggu dengan durasi 60 menit.
3. Pilihlah bahan makanan yang memiliki nutrisi yang lengkap untuk kebutuhan harian Anda. Sayuran hijau, buah-buahan, gandum, dan biji-bijian, yang dilengkapi dengan olive oil atau sesame oil sebagai sumber lemak, dapat menjadi racikan menu yang sehat dan mengenyangkan.
Mereka dapat membantu melancarkan pencernaan dan menurunkan LDL (kolesterol ‘jahat’) dalam tubuh melalui nutrien plant stanol yang terkandung di dalamnya.
Sumber protein dari salmon, tuna, dan dada ayam tanpa kulit yang dipanggang atau direbus juga merupakan pilihan yang sehat.
Hamil pada usia 40-an memang penuh tantangan. Namun, Anda tetap memiliki kesempatan untuk hamil sehat pada usia ini. Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter jika Anda berencana untuk hamil. Apabila Anda tengah hamil, rajinlah memeriksakan diri untuk mengecek dan menilai perkembangan diri serta janin.
[RS/ RH]