Perubahan hormon selama kehamilan memengaruhi kondisi psikologis ibu hamil. Jadi, wajar saja jika bumil gampang cemas atau mudah stres dari biasanya.
Tidak hanya fisik, kesehatan mental ibu hamil juga perlu dijaga. Pasalnya, emosi apa pun yang dirasakan ibu hamil akan berpengaruh pada kondisi bayi.
Mengapa demikian? Lalu, bagaimana tips menjaga kesehatan mental ibu hamil? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Mengapa Ibu Hamil Gampang Stres?
Kehamilan dan menjadi orang tua sesungguhnya merupakan perubahan besar. Baik calon ibu maupun calon ayah, keduanya sama-sama perlu mempersiapkan diri secara mental untuk menjalani peran baru.
Namun, posisi ibu jadi lebih spesial karena janin itu bertumbuh dan berkembang dalam rahim ibu.
Harus diakui, kehamilan kerap mendatangkan perasaan campur aduk dan kadang tidak semua perasaan itu positif. Terselip rasa khawatir, cemas, dan ketakutan akan kesehatan bayi dan diri sendiri.
Hal itu wajar dirasakan setiap ibu hamil, terutama pada kehamilan pertama atau kehamilan yang tidak direncanakan.
Artikel Lainnya: Ini Dia Pantangan untuk Ibu Hamil
Ibu hamil kerap kali akan merasa lebih sulit menghadapi semua perubahan dan ketidakpastian terkait kehamilan. Bumil pun rentan cemas akan beberapa hal berikut:
- Perubahan peran menjadi ibu.
- Perubahan relasi dengan pasangan.
- Pemikiran apakah bisa menjadi orang tua yang baik.
- Kesehatan bayi dalam kandungan.
- Masalah kesehatan terkait kehamilan.
- Dukungan dari keluarga dan lingkungan.
Sayangnya, meskipun hal wajar, kombinasi perubahan fisik, emosional, dan sosial tersebut dapat berujung pada masalah kesehatan mental bagi sebagian ibu hamil.
Apalagi, jika kekhawatiran tersebut tidak dapat dikelola dengan baik dan berlangsung untuk waktu yang lama. Bukan tak mungkin kekhawatiran menumpuk itu berubah menjadi gangguan kecemasan atau malah depresi.
Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Ibu Hamil
Merujuk pada data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 10 persen ibu hamil dan 13 persen ibu baru melahirkan memiliki gangguan kesehatan mental, khususnya depresi.
Riwayat masalah kesehatan mental sebelum hamil pun patut dicermati, karena meningkatkan risiko bumil mengalami hal serupa selama kehamilan ataupun setelah melahirkan.
Maka, penting bagi ibu hamil untuk tahu bagaimana cara menjaga kesehatan mental selama kehamilan. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Jangan Ragu untuk Bercerita
Setiap ibu hamil pernah merasakan sulitnya berjuang ‘sendirian’ menghadapi semua perubahan kehamilan. Nah, berbagi perasaan tersebut kepada orang lain bisa sangat membantu kesehatan mental.
Jangan ragu untuk bercerita mengenai masalah apa pun kepada suami, sahabat, keluarga, atau calon ibu lain yang dijumpai di komunitas parenting.
Sebagai contoh, bumil merasa mual tak berkesudahan, sering buang air kecil, sulit tidur nyenyak, hingga hasrat bercinta yang mendadak tinggi.
Mengungkapkan semua kekhawatiran, mendengarkan respons, dan menerima saran dari mereka yang sudah melewatinya dapat membantu ibu lebih tenang.
Pada akhirnya, ibu jadi tahu bahwa hal-hal tersebut juga dialami ibu hamil lain, dan tahu bahwa ibu tidak sendiri menjalani masa kehamilan yang penuh suka duka.
Artikel Lainnya: Benarkah Pre-Baby Blues saat Hamil Bikin Ibu Telat Melahirkan?
2. Tuliskan dalam Jurnal
Untuk menjaga kesehatan mental, ibu hamil dapat membuat semacam emotional tracker dalam jurnal kehamilan. Jurnal ini akan merekam bagaimana perasaan bumil dari hari ke hari.
Tuliskan juga semua kekhawatiran ibu satu per satu beserta bentuk dukungan yang dibutuhkan dari pasangan dan keluarga.
Cara ini cukup efektif untuk mengurai benang kusut dalam pikiran, sehingga ibu bisa lebih fokus pada kesehatan diri dan juga bayi dalam kandungan.
3. Rutin Berolahraga
Selama kehamilan sehat, ibu tetap bisa meluangkan waktu untuk rutin berolahraga. Bumil bisa mencoba berbagai olahraga, mulai dari yoga, menari, berlari, jogging, hingga berenang.
Olahraga bisa membantu menjaga kebugaran fisik bumil. Selain itu, berolahraga dapat mengalihkan fokus pada hal-hal lain dan tidak membuat bumil terpaku pada kekhawatiran yang terus bergumul di pikiran.
Olahraga ibarat ajang melepaskan semua tekanan yang bisa membuat ibu merasa lebih baik. Oleh karena itu, aktivitas fisik ini juga dapat meningkatkan kualitas tidur.
4. Beri Hadiah kepada Diri Sendiri
Menjadi seorang ibu tidak lantas membuat bumil mengorbankan semua hal, termasuk kebahagiaan diri sendiri. Justru, membuat diri sendiri bahagia haruslah jadi prioritas.
Ya, kebahagiaan diri sendiri juga perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan mental ibu selama kehamilan. Ini sama pentingnya dengan kesehatan bayi dalam kandungan.
Beri reward kepada diri sendiri dengan melakukan sesuatu yang membuat ibu bahagia. Lakukan apa pun yang bisa membuat ibu tersenyum lebar, sekaligus untuk mengisi ulang energi.
Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan, seperti masak makanan favorit, me-time sambil pijat, berbaring sambil nonton film di rumah, baca buku, dan mendengarkan lagu favorit.
Artikel Lainnya: Penyebab dan Cara Mengatasi Berat Badan Ibu Hamil yang Turun
5. Minta Bantuan Orang Lain
Ketika ibu sedang berjuang secara fisik maupun emosional dengan kehamilan, jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Ingat, hindari memaksakan diri sendiri untuk melakukan semuanya sendiri, karena ini bisa membuat kewalahan serta memengaruhi kesehatan mental.
Sebagai contoh, saat ibu butuh istirahat ekstra setelah sekian episode mual-muntah, minta pasangan untuk bergantian menjaga si Sulung. Manfaatkan waktu ini untuk tidur sejenak memulihkan tenaga.
Tidak sanggup masak? Beli makanan lewat layanan pesan antar saja! Kesehatan mental ibu hamil adalah prioritas.
6. Bangun Kedekatan dengan Bayi dalam Kandungan
Coba luangkan waktu untuk berduaan saja dengan si Kecil setiap hari. Lakukan hal-hal sederhana yang membuat bumil benar-benar merasakan kehadiran si Kecil dalam tubuh.
Putar lagu favorit dan bernyanyi, atau ceritakan aktivitas ibu hari ini pada bayi sambil mengusap perut. Nikmatilah respons bayi lewat tendangan atau gerakan lain yang membuat perut bergoyang.
Ritual sederhana ini membuat ibu merasa lebih dekat dan memikirkan si Kecil, sekaligus bisa menguatkan diri bahwa ada sosok kecil dalam tubuh yang bergantung sepenuhnya pada ibu.
7. Istirahat yang Cukup
Waktu istirahat yang kurang dapat membuat ibu menjadi terlalu lelah. Kondisi ini membuat pola tidur yang tidak teratur.
Pada gilirannya, hal tersebut dapat membuat ibu merasakan emosi negatif yang semakin tinggi. Emosi negatif yang terus menumpuk tentu dapat membuat stres.
Jadi, pastikanlah ibu hamil mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan berkualitas.
Buatlah ruang tidur senyaman mungkin dengan penerangan yang nyaman. Selain itu, sesuaikan suhu ruangan dengan kondisi ibu hamil. Ibu juga dapat menggunakan lagu atau aromaterapi untuk menemani waktu beristirahat.
Itulah beberapa cara menjaga kesehatan mental pada ibu hamil. Jika rasa stres dan lelah terjadi terus-menerus dalam jangka waktu panjang, sampaikan keluhan ini kepada dokter atau bidan.
Pertimbangkan juga untuk melakukan konseling dengan psikolog jika kondisi sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Gunakan fitur Tanya Dokter atau melalui aplikasi KlikDokter untuk kemudahan konsultasi. Mari, ibu, #JagaSehatmu selalu!
[WA]
- PubMed. Anxiety, Depression and Stress in Pregnancy: Implications for Mothers, Children, Research, and Practice. Diakses pada 2022.
- American Pregnancy Association. Stress During Pregnancy. Diakses pada 2022.
- NIH. Coping During Pregnancy: a Systematic Review and Recommendations. Diakses pada 2022.
- World Health Organization.6