Ketika sedang hamil, wanita mesti lebih berhati-hati terhadap apa yang dikonsumsi. Ada sejumlah makanan yang benar-benar harus dihindari oleh ibu hamil, karena dapat membahayakan si ibu maupun janin. Salah satu produk makanan yang dinilai tidak aman bagi ibu hamil adalah madu. Apa benar demikian?
Madu untuk ibu hamil
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, madu apa pun aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan bukan makanan yang wajib untuk dihindari selama mengandung, demikian dilansir Verywell Health. Ada dua alasan utama mengapa madu tidak dijadikan pantangan:
Pertama, sistem pencernaan wanita dewasa yang tengah hamil dapat menangani bakteri. Orang dewasa telah memiliki sejumlah bakteri baik yang dapat menangkal bakteri jahat penyebab sakit, misalnya spora clostridium. Lagipula, spora bakteri tersebut tidak dapat tumbuh di saluran pencernaan yang sehat.
Walaupun sistem kekebalan tubuh pada ibu hamil umumnya menurun, hal itu tidak berlaku untuk pencernaannya. Dan, kalaupun ada bakteri botulinum dalam madu yang tercerna ibu hamil, bakteri tersebut tidak mampu menyerang janin karena tidak mampu menembus plasenta.
Kendati demikian, ibu hamil yang sebelumnya sudah memiliki gangguan pencernaan sebaiknya berkonsultasi dulu kepada dokter sebelum mengonsumsi madu. Pasalnya, ibu yang sebelumnya memiliki gangguan pencernaan berarti saluran cernanya tidak sehat. Jika saluran cernanya tidak sehat, si ibu lebih berisiko tinggi terkena botulisme (keracunan serius) saat mengonsumsi madu mentah.
Nah, untuk meminimalkan risiko terkena bakteri, sebaiknya pilih madu yang sudah dipasteurisasi dan disertifikasi oleh lembaga makanan terkait. Untuk ibu hamil yang sebelumnya memiliki riwayat diabetes juga wajib berhati-hati. Sebab, mengonsumsi madu secara berlebihan tanpa pengawasan dokter hanya akan menaikkan gula darah sehingga berdampak pada pertumbuhan janinnya.
Kebaikan di dalam madu
Pada dasarnya, madu adalah sumber makanan aman dan antibiotik alami yang dapat memberikan segudang manfaat pada ibu hamil. Menurut dr. Fiona Amelia MPH dari KlikDokter, madu dapat membantu:
- meredakan batuk secara alami (dicampur air jeruk nipis dan teh jahe)
- meredakan hidung tersumbat (dicampur dengan teh jahe dan jeruk nipis)
- mengurangi mual (dicampur dengan cuka apel atau air jeruk nipis)
- mengobati iritasi lambung (dicampur dengan susu hangat)
Jika Anda mengalami luka, Anda juga bisa mengoleskan madu pada luka tersebut supaya cepat sembuh. Namun, tetap konsultasikan kepada dokter tentang takaran yang sesuai dengan kebutuhan Anda karena tiap ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda-beda.
Bahaya madu untuk bayi di bawah 1 tahun
Jika madu tergolong aman untuk ibu hamil yang sehat, lain halnya dengan bayi di bawah 1 tahun. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa bayi lebih rentan terkena penyakit setelah mengonsumsi spora botulisme dalam madu. Akibatnya, bayi bisa sembelit, lemas, dan tidak nafsu makan.
Bayi di bawah 1 tahun pun belum memiliki sistem pencernaan sempurna. Sehingga, pencernaannya belum cukup kuat untuk menangani semua bakteri dalam madu. Bisa-bisa, si bayi terkena kelumpuhan otot hingga berujung pada kematian.
Jadi, madu sama sekali tidak berisiko bagi ibu hamil dan janin. Namun jika Anda memiliki gangguan pencernaan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter kandungan Anda jika hendak mengonsumsi madu. Selain itu, pastikan madu yang Anda konsumsi sudah dipasteurisasi dan memiliki sertifikasi.
[RS/ RVS]