Meski pahit dan beraroma menyengat, mengkudu kerap menjadi pilihan untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Saking populernya, buah ini dikonsumsi dalam bentuk jus bahkan ekstrak. Manfaatnya pun beragam, mulai dari mengontrol tekanan darah sampai mengatasi mual.
Terlepas dari bagaimana cara konsumsinya, amankah ibu hamil konsumsi mengkudu? Atau jangan-jangan justru menyebabkan keguguran?
Pro dan Kontra Mengkudu Jadi Penyebab Keguguran
Dilansir dari Webmd, mengkudu mungkin tidak aman dikonsumsi saat hamil. Bahkan, secara historis, makan mengkudu saat hamil bisa sampai menyebabkan keguguran!
Di zaman dulu, dukun beranak kerap “memberikan resep” kepada pasiennya untuk makan mengkudu demi melancarkan proses aborsi. Namun sayang, tidak dijelaskan lebih lanjut alasan mengapa buah yang satu ini sampai bisa jadi penyebab keguguran janin, khususnya di trimester pertama.
Tak cuma itu, buah mengkudu juga kerap dijadikan pantangan untuk ibu menyusui. Bukan karena bikin ASI jadi pahit, tapi karena belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan aman atau tidaknya tanaman yang satu itu, sehingga dianjurkan untuk dijauhi saja.
Menanggapi ketidakpastian bahaya mengkudu untuk ibu hamil, begini penjelasan dr. Dyah Novita Anggraini.
“Pada dasarnya, buah mengkudu itu memiliki sejumlah manfaat, misalnya sebagai analgetik (antidemam dan antinyeri), mengatasi asam urat, mengatasi hipertensi, sampai menurunkan risiko kanker,” jelasnya.
Artikel lainnya: Ibu Hamil Hobi Makanan Berlemak, Ini Akibatnya pada Janin
Dokter Dyah Novita menambahkan, “Namun, hampir semua literatur ilmiah menyarankan ibu hamil dan menyusui untuk menjauhi mengkudu. Meski ada satu penelitian juga yang mengatakan bahwa hal itu tidak benar.”
Satu penelitian yang dimaksud itu adalah studi yang dipublikasikan dalam The Journal Toxicological Sciences.
Studi yang berjudul “Prenatal Toxicity Test of Morinda Citrifolia (Noni) Fruit” itu melaporkan, tidak ada gejala keracunan ketika ibu hamil mengonsumsi herbal tersebut.
“Tidak ada janin mati, malformasi eksternal kasar, atau cacat organ dalam kelompok mana pun. Temuan ini menunjukkan bahwa tidak ada toksisitas dari sari buah mengkudu terhadap embrio dan janin yang sedang berkembang,” peneliti menyatakan.
Karena dari segi penelitian ilmiah pun masih menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda, dr. Dyah Novita menyatakan bahwa aman atau tidaknya makan mengkudu saat hamil masih pro dan kontra.
“Masih diteliti sampai sekarang karena efek di tiap orang berbeda-beda. Belum diketahui juga batasan atau dosis yang terbilang aman untuk mengonsumsi buah yang satu itu. Secara umum herbal kan takaran dosis pastinya masih belum sahih, berbeda dengan obat yang sudah ada takaran pasti,” tutur dr. Dyah Novita.
Di sisi lain, ada juga yang mempercayai mengkudu sebagai obat mual alami. Dari sini terlihat bahwa manfaat serta keamanannya untuk ibu hamil dan menyusui masih belum jelas. Sesuatu yang belum jelas akan lebih baik dihindari dulu.
Artikel lainnya: Perlukah Ibu Hamil Konsumsi Minyak Ikan?
Bumil Kebanyakan Makan Mengkudu Bisa Hiperkalemia!
Sebenarnya bahaya mengkudu tak berhenti di masalah keguguran, tapi juga di peningkatan kadar kalium.
Apabila sedari awal kadar kalium bumil sudah tinggi, tidak direkomendasikan untuk menyantap makanan yang kandungan kaliumnya tinggi juga, termasuk mengkudu ini. Akibatnya, bisa terjadi hiperkalemia!
Jika bumil mengalami hiperkalemia, risiko terjadinya gangguan aktivitas listrik dalam jantung lebih tinggi. Pada dampak yang lebih parah lagi, hiperkalemia bisa menyebabkan detak jantung terhenti dan meninggal dunia.
Untuk ibu hamil yang punya riwayat penyakit hati sebaiknya juga menghindari mengkudu. Pasalnya, dr. Dyah Novita mengatakan kebanyakan makan mengkudu dapat menyebabkan ganggual liver.
Benar tidaknya mengkudu jadi penyebab keguguran memang masih menuai pro dan kontra. Akan tetapi, risikonya untuk menyebabkan kelebihan kalium serta gangguan liver sudah dipastikan.
Karena itulah ada baiknya bumil, khususnya yang punya riwayat kalium tinggi dan penyakit hati, menghindari mengkudu agar proses kehamilan berjalan lancar.
Masih ada pertanyaan seputar kandungan? Yuk, konsultasikan hal itu pada dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[HNS/JKT]