Ibu hamil yang sudah memasuki trimester akhir atau trimester ketiga perlu mendapat perhatian khusus. Salah satunya adalah masalah boleh atau tidaknya melakukan sauna. Karena sejauh ini, hawa panas saat sauna dikhawatirkan dapat membahayakan janin.
Relaksasi dengan sauna
Trimester ketiga kehamilan dimulai sejak usia 27 minggu kehamilan. Biasanya, pada minggu-minggu tersebut, ibu hamil sudah terbebas dari mual-mual dan sudah bisa makan apa saja, Dalam kondisi seperti ini, biasanya ibu hamil berkeinginan untuk memanjakan tubuh agar relaks.
Salah satu cara untuk memanjakan tubuh yang biasa dilakukan oleh wanita di kota-kota besar adalah dengan sauna, yang bisa dilakukan di pusat kebugaran, spa, atau salon kecantikan.
Ruangan kecil untuk mandi uap dengan suhu sekitar 70 derajat Celcius ini dianggap dapat memberikan rasa nyaman. Duduk berdiam di dalam ruang sauna juga bisa membuat tubuh berkeringat dan dipercaya membawa manfaat bagi kesehatan. Menyoal hal ini, dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid dari KlikDokter memberikan pendapatnya.
"Di kalangan masyarakat modern, sauna adalah bagian dari gaya hidup yang sering dimanfaatkan untuk relaksasi, menghalau berbagai penyakit, serta diyakini dapat menunjang kecantikan, Sehingga, banyak wanita yang menyukainya," ujar wanita yang akrab dipanggil dr. Resthie ini.
Menurutnya, sauna memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Meski demikian, ibu hamil harus mempertimbangkan aktivitas ini, terutama bila kehamilannya sudah menginjak trimester akhir.
Sauna dan kehamilan trimester akhir
Sauna memang sangat bagus dan sering dilakukan oleh wanita. Akan tetapi, pertanyaannya bolehkah ibu hamil trimester ketiga melakukannya?
Dijelaskan oleh dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, tak masalah bila ibu hamil ingin melakukan sauna. Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, misalnya soal dehidrasi.
“Sebelum melakukan sauna, Anda harus memastikan kecukupan cairan dalam tubuh. Jadi, perbanyak minum sebelum masuk ke ruang sauna untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Lalu, konsultasi dulu dengan dokter untuk memastikan kondisi kehamilan Anda sehat atau tidak, dan apakah aman jika melakukan sauna," ujarnya.
Hal yang sama juga harus diterapkan terhadap ibu hamil yang telah menginjak usia kehamilan trimester ketiga. Jika ibu hamil sudah merasakan nyeri di dada, lebih baik segera keluar dari ruang sauna.
Yang perlu dipertimbangkan, suhu panas bisa berbahaya bagi ibu hamil yang sudah memasuki trimester akhir. Sebab, suhu panas yang ditimbulkan karena sauna bisa menimbulkan kontraksi palsu. "Kadang-kadang suhu panas atau dingin bisa membuat kontraksi. Takutnya hawanya terlalu panas dan bisa menimbulkan kontraksi palsu," tegas dr. Andika.
Di sisi lain, berapa lama durasi ibu hamil boleh sauna memang tidak ada aturan waktu bakunya. Tapi, bila tanda-tanda yang disebutkan di atas muncul, segera hentikan aktivitas sauna Anda.
Manfaat sauna bagi tubuh
Meski sauna cukup berisiko bagi ibu hamil, nyatanya masih banyak wanita hamil yang melakukannya. Tak heran, karena aktivitas ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Berikut ini adalah manfaat sehat yang bisa Anda peroleh dari melakukan sauna, sepetri yang dipaparkan oleh dr. Resthie:
1. Menjaga kesehatan jantung
Sebuah studi di Finlandia yang melakukan survei terhadap 2.315 pria berusia 42-60 tahun menunjukkan bahwa orang yang rutin sauna memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih rendah. Dilaporkan juga bahwa melakukan sauna 2-3 kali seminggu dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 22 persen. Hal ini mungkin bisa terjadi karena kemampuan sauna dalam menurunkan tingkat stres seseorang, sehingga risiko sakit jantung pun ikut berkurang.
2. Melegakan pernapasan saat batuk atau mengalami asma
Uap hangat dalam ruang sauna dapat membantu melebarkan jalan napas sekaligus mengencerkan dahak. Hal ini sangat bermanfaat untuk melegakan napas pada orang yang sedang mengalami infeksi saluran napas atau pada penderita asma.
3. Mengatasi nyeri sendi
Sauna terbukti efektif untuk mengurangi keluhan rematik dan radang sendi. Sebab, sauna mampu melancarkan sirkulasi tubuh, sehingga hormon yang bekerja sebagai antiradang juga dikeluarkan tubuh saat sauna.
Sauna memang dapat membuat tubuh lebih relaks dan menenangkan pikiran. Manfaatnya pun sangat baik bagi tubuh. Meski demikian, bagi Anda para ibu hamil, pastikan lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan aktivitas sauna. Terutama, pada kehamilan trimester akhir. Dengan demikian, kesehatan kehamilan dan janin pun senantiasa terjaga. Selain itu, jika kondisi kurang fit, jangan paksakan diri untuk melakukan sauna, sehingga Anda terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
[NP/ RVS]