Ini Risiko Melompat Saat Hamil

Ibu hamil harus tetap berolahraga agar tetap bugar dan sehat. Olahraga yang dipilih pun sebaiknya hasil dari konsultasi dengan dokter. Namun, ada kalanya olahraga memang melibatkan gerakan melompat.

Di tengah melakukan aktivitas sehari-hari, sadar atau tidak, gerakan melompat mungkin saja dilakukan pula oleh ibu hamil.

Lantas, apakah melompat saat hamil berbahaya bagi kesehatan Ibu dan perkembangan janin? Apa saja risiko yang menyertainya? Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut ini.

Dokter Theresia Rina Yunita mengungkapkan bahwa melompat saat hamil tidak berbahaya. Akan tetapi, tidak boleh dilakukan secara berlebihan, serta memperhatikan kondisi fisik ibu hamil.

“Selama kehamilan tidak berisiko, tidak ada masalah jika melakukan olahraga, termasuk melompat. Asal, dilakukan dalam porsi yang tidak berlebihan.” katanya.

Meski begitu, tetap disarankan agar ibu hamil tidak melakukan olahraga yang melibatkan gerakan melompat.

Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Tetap Rutin Olahraga Lari?

Hal ini untuk menghindari munculnya beberapa risiko berikut ini:

1. Cedera Ligamen

Saat hamil, tubuh akan memproduksi dan melepaskan hormon relaksin. Hormon ini akan membuat ligamen pada area panggul menjadi kendur. Saat ligamen melunak, maka akan lebih berisiko cedera.

2. Kelahiran Prematur

Rahim yang terus membesar selama kehamilan akan memberikan tekanan yang besar pada serviks.

Saat ibu hamil melompat, bisa menyebabkan gesekan antara rahim dan leher rahim, sehingga memicu kelahiran prematur.

Namun, ini akan terjadi ketika lompatan yang dilakukan adalah sejenis jumping jack. Lompatan ringan tidak menimbulkan risiko ini.

3. Keguguran

Ibu hamil akan lebih berisiko kehilangan keseimbangan. Hal ini terjadi seiring dengan perkembangan janin. Saat keseimbangan tidak stabil, dan memaksakan untuk melompat, maka akan berisiko untuk jatuh, hingga meningkatkan risiko keguguran.

4. Menyebabkan Pendarahan Vagina

Lompatan yang Anda lakukan saat lompat tali akan memicu goncangan. Sehingga bisa menyebabkan pendarahan vagina dan kontraksi prematur bagi ibu hamil.

Artikel Lainnya: Jangan Lakukan! Olahraga Ini Berbahaya untuk Ibu Hamil

Olahraga saat hamil sebaiknya dilakukan dengan porsi yang ringan. Di samping itu, dapat pula mengikuti beberapa tips olahraga aman berikut, seperti dilansir dari National Health Service:

• Lakukan pemanasan sebelum olahraga, dan pendinginan setelahnya.
• Tetaplah aktif berolahraga setiap hari. Anda dapat berjalan kaki setiap hari selama 30 menit ata sesuai kemampuan.
• Hindari olahraga berat saat cuaca panas.
• Minum banyak air dan cairan lainnya.
• Jika Anda mengikuti kelas olahraga, pastikan instruktur memiliki kualifikasi yang sesuai dan tahu bahwa Anda sedang hamil.
• Berenang dianjurkan jika ibu hamil ingin meningkatkan berat badan. Lakukan bersama instruktur terkualifikasi.
• Lebih berhati-hati saat berolahraga yang berisiko membuat Anda jatuh, misalnya bersepeda.

Disebutkan di Parenting First Cry, ibu hamil juga harus menghindari contact sport atau olahraga yang mengharuskan kontak fisik dengan orang lain.

Demikian ulasan mengenai risiko melompat pada ibu hamil. Meskipun cenderung aman, tetap ada risiko yang ditimbulkan. Pastikan Ibu memilih olahraga yang minim lompat dan sesuai saran dokter.

Chat langsung dengan dokter menyangkut masalah kesehatan yang Anda alami lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter. 

(PUT/AYU)