“Saya ingin hamil.” Tiga kata ini memang dapat menjadi penyemangat seorang wanita dalam menjalani program kehamilan. Apalagi selain oleh pasangan, kehamilan ini juga biasanya dinantikan oleh seluruh keluarga besar. Namun hati-hati, tidak sedikit yang menjadi stres karena terbebani oleh harapan diri sendiri maupun orang lain.
Artikel Lainnya : 6 Pilihan Minuman Pagi bagi Ibu Hamil
Stres dan Peluang Hamil
Sebuah studi dilakukan oleh U.S. National Institutes of Health untuk menelaah hubungan antara stres dengan peluang kehamilan seorang wanita. Studi ini melibatkan 274 wanita yang sedang mengikuti berbagai program kehamilan. Dari studi tersebut diketahui bahwa kadar enzim stres yang tinggi berbanding terbalik dengan peluang kehamilan wanita tersebut.
Kadar enzim stres tersebut adalah alpha-amylase, yang dilepaskan saat seseorang sedang dalam kondisi stres. Pada penelitian tersebut dibuktikan bahwa tingginya kadar enzim alpha-amylase dapat menurunkan peluang kehamilan.
Dalam keadaan stres, selain enzim alpha-amylase, tubuh juga mengeluarkan suatu zat bernama katekolamin. Katekolamin dapat menurunkan tekanan darah seorang wanita, sehingga memperlambat pergerakan sel telur yang sudah terbuahi. Dengan melambatnya pergerakan sel telur yang sudah dibuahi ini, maka peluangnya untuk sampai dan menempel ke dinding rahim akan semakin kecil.
Memang tidak mudah menghindari stres saat kehamilan belum juga terwujud. Kalau sudah demikian, adakah cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan stres?
Anda bisa bergabung pada komunitas para wanita yang juga sedang merencanakan kehamilan. Dengan demikian, Anda tidak merasa sendirian dalam menghadapi persoalan serupa. Selain itu, cobalah metode relaksasi seperti meditasi dan yoga supaya pikiran tetap positif dan tubuh tetap terjaga sehat.
[RS/RH]