Bila Anda dan pasangan sedang berencana punya anak, mulailah untuk memikirkan tentang persiapan kehamilan. Selain kondisi fisik, persiapan kehamilan juga berfokus pada kesiapan psikologis calon ibu. Hal ini penting agar janin yang dikandung dapat tumbuh dengan baik sampai waktu kelahirannya tiba.
Persiapan kehamilan sebaiknya dilakukan segera setelah Anda dan pasangan memutuskan untuk hamil, idealnya 6 bulan sebelum terjadi pembuahan. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan pada persiapan kehamilan:
1. Buat perencanaan dan laksanakan
Diskusikan dengan pasangan Anda dalam membuat perencanaan kehamilan agar sama-sama sejalan.
2. Konsultasi dengan dokter kandungan
Sebelum hamil, lakukan konsultasi dengan dokter kandungan untuk memeriksa kondisi kesehatan Anda. Biasanya dokter akan menanyakan mengenai beberapa hal.
Seperti riwayat kehamilan, riwayat penyakit Anda yang mungkin dapat memengaruhi kehamilan, obat yang sedang dikonsumsi, vaksinasi yang telah dilakukan, dan langkah yang dapat dilakukan sebelum kehamilan untuk mencegah kelainan janin.
3. Konsumsi asam folat 400 mikrogram per hari
Asam folat telah lama dikenal dapat mencegah kelainan organ saraf pada kehamilan. Asam folat juga bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan wanita dan pria.
Studi memperlihatkan, asam folat dapat menurunkan kejadian kegagalan ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur).
Studi lain juga menyebutkan, pria yang mengonsumsi asam folat menunjukkan risiko yang lebih rendah mengalami abnormalitas sperma sebesar 30%. Abnormalitas sperma ini selanjutnya dapat menyebabkan kelainan kromosom pada janin.
Makanan yang mengandung asam folat adalah asparagus, brokoli dan sayuran hijau lainnya, serta susu asam folat. Rekomendasi jumlah konsumsi asam folat harian adalah 400 mikrogram sehari.
4. Hentikan konsumsi alkohol, rokok, dan obat-obatan
Merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan dapat menyebabkan banyak masalah selama kehamilan, seperti persalinan prematur, kelainan pada janin, dan kematian janin.
5. Hindari bahan toksik dan kontaminan lingkungan
Bahan toksik dan kontaminan lingkungan yang harus dihindari adalah bahan kimia sintetik, pestisida, pupuk, dan kotoran anjing ataupun kucing. Bahan-bahan tersebut dapat mengganggu sistem reproduksi wanita dan pria.
Artikel Lainnya : Tes Kehamilan Menggunakan Garam, Akuratkah?
6. Capai dan pertahankan berat badan ideal
Seseorang dengan berat badan berlebih atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan, seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan kondisi lainnya.
Sebaliknya, seseorang dengan berat badan underweight juga memiliki risiko masalah kesehatan selama kehamilan. Oleh karena itu, sebelum hamil, penting bagi calon ibu untuk mencapai berat badan ideal serta berkonsultasi dengan dokter.
7. Pelajari riwayat keluarga
Riwayat penyakit dalam keluarga sebaiknya diketahui sebelumnya, seperti riwayat kelainan jantung atau riwayat kelainan darah. Berdasarkan riwayat tersebut, dokter akan melakukan rujukan untuk melakukan konseling genetik untuk Anda dan pasangan.
8. Persiapkan kondisi emosional
Kesehatan mental meliputi bagaimana cara berpikir, cara merasakan, dan bagaimana seseorang menghadapi masalah dalam kehidupan. Sebelum mempersiapkan kehamilan, pastikan mental Anda dan pasangan sudah siap menghadapi tantangan hidup ke depan.
9. Nikmati dan jalankan kehamilan yang sehat
Selama kehamilan, jagalah selalu pola hidup sehat dan seimbang, seperti memperhatikan asupan makanan, beristirahat cukup, berolahraga teratur, serta tentunya menghindari stres. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter kandungan.
Sebelum masa kehamilan tiba, dibutuhkan persiapan kehamilan yang matang untuk melihat kesiapan fisik dan mental calon ibu. Dengan begitu, kehamilan dapat berjalan sehat dan lancar hingga persalinan nanti. Konsultasikan dengan dokter kandungan jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar persiapan kehamilan ini.
[RS/ RH]