Ada tiga trimester dalam sembilan bulan rentang kehamilan. Trimester kedua dimulai ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-14 dan berakhir sekitar minggu ke-27.
Nah, hamil trimester 2 berapa bulan? Total, kehamilan trimester kedua memakan waktu sekitar 14 minggu alias tiga bulan.
Jika, Mama sudah melewati masa kehamilan trimester satu dan mencapai trimester kedua, selamat! Artinya, waktu kelahiran si kecil semakin dekat. Tersisa 6 bulan lagi hingga nanti masuk ke trimester ketiga, masa di mana hari persalinan tiba.
Nah, di usia kehamilan trimester 2, Mama masih mengalami sejumlah gejala fisik dan mental. Hal ini tidak lepas dari perkembangan janin dalam kandungan selama hamil 4, 5, dan 6 bulan. Pada fase ini, si kecil bahkan sudah bisa bergerak, menendang, dan membalikkan badan, lho Ma!
Seperti apa perkembangan kehamilan trimester kedua? Baca tuntas penjelasan lengkap di bawah ini, ya!
Apa yang Terjadi pada Ibu?
Beberapa wanita menganggap bahwa trimester kedua adalah fase ternyaman dari tiga trimester kehamilan. Saat hamil trimester 2, sebagian besar gejala awal kehamilan cenderung berkurang.
Meski begitu, sejumlah gejala yang baru dirasakan bumil pada trimester kedua juga muncul. Ini dia sejumlah keluhan yang dialami ibu hamil trimester 2 dan cara mengatasinya:
1. Hidung Tersumbat
Perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan produksi lendir. Hal ini bisa membuat pembuluh darah kecil di dalam hidung bumil bengkak. Akibatnya, ibu hamil mengalami rinitis kehamilan.
Gejalanya bisa bertamabah berat akibat pengaruh cuaca buruk dan ada riwayat alergi sebelum kehamilan.
Untungnya, kondisi hidung tersumbat selama hamil ini tidak berdampak pada bayi. Meski rinitis kehamilan bisa berlangsung sepanjang sisa kehamilan, kondisi ini biasanya mereda setelah ibu melahirkan.
Pada beberapa kasus, rinitis kehamilan dapat pula disertai gejala lain, seperti demam. Jika hidung tersumbat disertai demam saat hamil trimester 2, tandanya bumil mengalami pilek ataupun flu.
Untuk mengatasinya, konsultasikan dengan dokter kandungan agar Mama memperoleh penanganan yang tepat.
Artikel Lainnya: Penyebab Flu pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya
2. Nyeri Perut di Bagian Bawah
Nyeri perut bagian bawah bisa dirasakan ibu hamil pada trimester kedua. Hal ini disebabkan ligamen bundar meregang akibat rahim yang kian membesar.
Ligamen bundar adalah sepasang ligamen di panggul yang berperan menopang dan menahan rahim agar tetap berada di tempatnya.
Ligamen bundar yang meregang bisa memicu nyeri di salah satu sisi perut dan ini menjadi pembeda dengan kontraksi palsu. Rasa sakit kian terasa setelah bumil berolahraga atau mengubah posisi tubuh secara mendadak.
Bahkan, rasa sakit pada perut bagian bawah bisa menyebar dan menyebabkan nyeri selangkangan hingga sakit pinggang saat hamil trimester 2.
Untuk meredakan rasa sakit, Mama bisa mandi menggunakan air hangat atau meletakkan botol air hangat yang dibungkus handuk di perut bagian bawah. Rasa nyeri juga bisa diredakan dengan latihan relaksasi tubuh.
3. Kontraksi Palsu
Memasuki usia kehamilan trimester 2, ibu hamil bisa merasakan otot-otot rahimnya menegang selama satu atau dua menit. Kontraksi ringan dan tidak teratur yang menyebabkan perut kencang saat hamil trimester 2 ini bukan tanda-tanda ibu akan melahirkan.
Gejala normal yang dialami bumil ini disebut sebagai Braxton Hicks alias kontraksi palsu. Kemunculan kontraksi palsu tidak dapat diprediksi. Namun, sering kali Braxton Hicks dirasakan bumil pada sore atau malam hari setelah melakukan aktivitas fisik maupun berhubungan seks.
Pada beberapa kasus, kontraksi palsu bisa memicu mual, keram, dan kesulitan bernapas.
Nah, agar tubuh lebih relaks dan efek kontraksi palsu bisa diredakan, ibu hamil bisa mandi air hangat dan minum lebih banyak air putih. Bumil juga bisa lakukan teknik pernapasan untuk mencegah sesak napas saat hamil trimester 2.
Jika mengalami ini, ibu hamil sebaiknya beristirahat yang cukup setelah beraktivitas seharian untuk mengurangi atau meredakan kontraksi palsu.
Apabila kontraksi terjadi semakin intens, segera konsultasi dengan dokter kandungan. Bisa jadi, kontraksi palsu berkepanjangan dan kian menguat adalah tanda bahaya kehamilan trimester 2, seperti bayi lahir prematur.
Artikel Lainnya: Aktivitas Seru dan Sehat yang Bisa Ibu Hamil Lakukan
4. Pusing dan Sakit Kepala
Kehamilan menyebabkan pembuluh darah ibu melebar dan relaks. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke bayi, guna mencukupi kebutuhan nutrisi bayi.
Bak pedang bermata dua, keadaan ini ternyata juga memperlambat tekanan darah bumil. Akibatnya, ibu hamil bisa merasa pusing dan sakit kepala saat hamil trimester 2.
Penyebab pusing dan sakit kepala pada ibu hamil trimester 2 lainnya, yaitu gula darah rendah maupun perubahan hormon selama kehamilan.
Untuk mengatasi pusing dan sakit kepala saat hamil, usahakan untuk tidak berdiri terlalu lama, ya Ma! Konsumsi pula makanan dan camilan secara teratur. Tak lupa, penuhi kebutuhan cairan tubuh, dengan rajin minum air putih, ya!
Selain menyebabkan pusing dan sakit kepala, peningkatan volume darah selama kehamilan dapat menyebabkan jantung bumil bekerja ekstra keras. Akibatnya, jantung berdebar saat hamil trimester 2 juga bisa terjadi.
Pada beberapa kasus, jumlah pembuluh darah bisa meningkat di sekitar serviks sehingga menimbulkan polip serviks. Tumor jinak di sekitar serviks alias leher rahim ini bisa menyebabkan perdarahan ringan, berupa flek coklat disertai sakit perut saat hamil trimester 2.
Segera hubungi dokter kandungan jika Mama mengalami kondisi ini, ya!
5. Masalah Pencernaan
Meningkatnya kadar hormon progesteron menyebabkan naiknya asam lambung. Hormon ini dapat membuat beberapa otot menjadi lemas saat hamil trimester 2, termasuk katup sfingter atau cincin otot yang berperan menahan naiknya cairan asam lambung.
Ketika asam lambung naik, ibu hamil bisa merasakan sensasi rasa terbakar dan sakit sakit perut bagian atas atau sekitar ulu hati, dan nyeri dada pada sebagian ibu hamil. Hal ini juga menimbulkan nyeri dada saat hamil trimester 2.
Selain itu, otot yang bertugas memindahkan makanan yang dicerna melalui usus juga melemah. Akibatnya, proses pencernaan melambat. Sembelit dan diare pada ibu hamil trimester 2 pun tak terhindarkan.
Untuk meminimalkan risiko naiknya asam lambung, bumil harus membiasakan makan dengan porsi kecil, tetapi sering. Untuk meredakan sembelit, ibu hamil perlu mengonsumsi makanan tinggi serat dan minum lebih banyak air putih. Memenuhi kebutuhan cairan juga efektif untuk mengatasi diare, lho!
Artikel Lainnya: Sering Sakit Perut Saat Hamil, Berbahayakah?
6. Cemas Berlebih
Ibu hamil bisa memiliki perasaan cemas berlebih karena khawatir dengan proses melahirkan dan menjadi orang tua.
Tak jarang, perubahan emosi pada beberapa ibu hamil trimester 2 menimbulkan gangguan kecemasan. Apabila ibu hamil mengalaminya, segera konsultasikan dengan dokter kandungan atau profesional, seperti psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
7. Mual dan Muntah Berkurang
Alih-alih merasa lemas saat hamil trimester 2, ibu hamil justru lebih berenergi pada fase ini. Pasalnya, mual dan muntah mulai berkurang pada trimester kedua kehamilan.
Ketika mual muntah mereda, nafsu makan bumil juga ikut meningkat. Bukan tidak mungkin, ibu hamil ngidam makanan tertentu.
Kendati demikian, beberapa ibu hamil mungkin masih mengalami mual dan muntah. Hal ini normal terjadi, karena penyebab mual muntah pada ibu hamil trimester 2 dipicu oleh meningkatnya kadar hormon kehamilan maupun penurunan tekanan darah.
Artikel Lainnya: Tips Ampuh Cegah Diare untuk Ibu Hamil
Perkembangan Bayi pada Trimester Kedua
Selama trimester kedua kehamilan, perkembangan janin sudah berkembang pesat. Berikut perkembangan janin trimester 2 yang perlu Mama tahu:
1. Perkembangan Janin pada Bulan Keempat
Pada minggu ke-13, ukuran janin sekitar 7,5 sentimeter (cm) dengan berat berkisar 30 gram. Pada kondisi ini, janin telah berubah bentuk menjadi bayi.
Perkembangan janin pada awal trimester 2 ditandai dengan tumbuhnya folikel rambut (tempat tumbuhnya rambut).
Menurut National Health Service, bayi juga sudah mulai bergerak. Awalnya, gerakan janin trimester 2 akan tersendat-sendat, tetapi lama-kelamaan gerakannya mulai terasa lancar.
Bayi mulai memukul dan menendang. Lalu, si kecil juga bisa menyipitkan mata dan mengerutkan kening. Namun, tidak semua ibu hamil bisa merasakannya.
2. Perkembangan Janin pada Bulan Kelima
Pada bulan kelima kehamilan, panjang bayi sekitar 14,2 cm dengan berat berkisar 190 gram. Ukuran bayi sebesar jeruk keprok.
Pada fase ini, mulai tumbuh rambut halus dan lembut yang disebut lanugo. Bulu mata dan alis bayi pun juga telah tumbuh.
Bayi sudah semakin aktif setiap harinya. Selain menendang, meninju, dan membalikkan badan, bayi juga sudah bisa mengisap ibu jarinya. Pada usia kehamilan 20 minggu inilah Mama lihat jenis kelamin melalui USG. Peluang terlihatnya jenis kelamin, tergantung posisi janin saat USG dilakukan.
Kemudian, sekitar minggu ke-22, indra bayi sudah berkembang dan bisa membuatnya mulai mencium, melihat, dan mendengar. Bahkan, kuku bayi sudah mulai tumbuh.
Artikel lainnya: Waspada, Ini Bahaya Kekurangan Kalsium pada Ibu Hamil
3. Perkembangan Janin pada Bulan Keenam
Pada bulan keenam, tubuh bayi menjadi lebih proporsional. Panjangnya kini mencapai 28,9 cm dengan berat sekitar 500 gram. Ukuran bayi setara buah labu.
Gerakan janin tiap hari juga terus berkembang. Ibu hamil bisa merasakan gerakan intens bayi selama beberapa minggu ke depan.
Jangan heran jika nantinya perut ibu terlihat bergerak. Hal ini disebabkan gerakan si kecil yang semakin aktif.
Ketika akhir trimester 2 atau sekitar minggu ke-26 kehamilan, mata bayi mulai terbuka. Si kecil juga mulai bisa mengedipkan matanya.
Pada usia kehamilan ini seharusnya sudah terasa gerakan janin walaupun belum terlalu intens dibandingkan trimester 3 kehamilan. Jadi, penting bagi ibu untuk selalu memastikan adanya gerakan janin pada akhir trimester 2 kehamilan. Adanya gerakan janin tiap harinya menandakan kelangsungan hidup si kecil.
Karena jika tidak, keguguran terlambat atau late miscarriage mungkin terjadi. Meski keguguran umumnya terjadi pada trimester pertama kehamilan, keguguran terlambat bisa terjadi pada trimester kedua.
Menurut Miscarriage Association, keguguran terlambat disebabkan oleh masalah kromosom dan genetik. Kelainan struktur organ bayi, seperti spina bifida dan kelainan jantung bawaan juga bisa berperan.
Untuk mencegahnya, pastikan ibu hamil memiliki gaya hidup sehat dan memenuhi asupan nutrisi selama kehamilan.
Artikel Lainnya: Kiat Mudah agar Janin Tetap Sehat
Pemeriksaan Trimester 2
Karena perkembangan kehamilan pada trimester kedua semakin pesat, perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan trimester 2, seperti:
1. Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT)
Setelah 10 minggu kehamilan, ibu hamil bisa melakukan non-invasive prenatal testing (NIPT). Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel darah bumil untuk mendeteksi adanya kelainan kromosom, seperti sindrom Down.
2. Tes MSAFP
Tes Maternal Serum Alpha-Fetoprotein (MSAFP) adalah tes untuk mengukur kadar protein yang diproduksi oleh janin, yaitu alfa-fetoprotein.
Prosedur pemeriksaan kehamilan trimester 2 ini berguna untuk mendeteksi adanya kemungkinan risiko sindrom Down atau cacat tabung saraf yang tidak bisa terdeteksi menggunakan pemeriksaan NIPT.
3. Ultrasonografi (USG)
Umumnya, pemeriksaan ultrasonografi (USG) trimester 2 dilakukan antara 18-22 minggu kehamilan. Ketika melakukan USG, sebaiknya ibu hamil bertanya mengenai perkembangan apa yang sedang dialami oleh bayi dalam kandungan.
Soalnya, manfaat USG trimester 2 bisa mendeteksi adanya kelainan pada bayi, menentukan jumlah cairan ketuban, hingga mengetahui jenis kelamin bayi.
Pada ibu hamil dengan resiko tinggi, seperti ibu hamil dengan diabetes atau riwayat melahirkan bayi cacat sebelumnya, penting untuk dilakukan USG Fetal Scanning pada usia kehamilan munggu ke-24 hingga minggu ke-28 minggu. Tujuan USG ini dilakukan untuk melihat organ organ bayi secara mendetail.
Alat kelamin bayi sendiri umumnya terlihat jelas pada usia kehamilan 16 minggu. Karenanya, ibu hamil disarankan melakukan USG pada bulan ke-4.
Apabila bumil melakukan USG pada minggu ke-15, maka yang bisa terlihat hanya kerangka bayi dengan balutan kulit tipis.
4. Tes Glukosa
American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan untuk melakukan uji glukosa pada usia kehamilan 24-28 minggu.
Hal ini bertujuan untuk mengukur gula darah dan mendeteksi adanya risiko diabetes gestasional yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ibu dan bayi.
5. Tes Amniosentesis
Ibu hamil juga bisa melakukan tes amniosentesis. Prosedur pemeriksaan ini terutama perlu dilakukan bumil berusia 35 tahun ke atas.
Tes amniosentesis dapat dilakukan antara 15-18 minggu kehamilan. Tujuannya, untuk menemukan risiko gangguan kehamilan seperti mendeteksi cacat tabung saraf dan kelainan genetik.
Akan tetapi, pemeriksaan ini sudah mulai ditinggalkan sejak adanya NIPT yang memiliki efek samping lebih minimal serta lebih nyaman untuk ibu hamil.
Artikel Lainnya: Daftar Olahraga yang Baik untuk Persiapan Kehamilan
Pola Makan Trimester 2
Ibu hamil harus disiplin menjaga kesehatan diri dan kandungan, tak terkecuali ketika melewati trimester 2 kehamilan. Pastikan kebutuhan gizi ibu hamil trimester 2 tercukupi dengan baik.
Sejumlah nutrisi yang harus dipenuhi bumil, antara lain:
- Zat besi
- Asam lemak omega-3
- Protein
- Vitamin D
- Kalsium
- Asam folat
Untuk mencegah cacat tabung saraf ataupun kelainan jantung bawaan pada bayi, ibu hamil perlu mengonsumsi asam folat. Berdasarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dosis asam folat untuk ibu hamil trimester 2 sebanyak 600 mikrogram (mcg) per hari. Nutrisi ini bisa diperoleh dari sayuran hijau atau kacang-kacangan.
Sementara, vitamin ibu hamil trimester kedua yang bisa dikonsumsi adalah vitamin D. Salah satu manfaat konsumsi vitamin D saat hamil adalah mendukung pertumbuhan tulang dan gigi bayi.
Untuk kesehatan tulang bayi, penuhi juga kebutuhan kalsium ibu hamil trimester 2. Asupan kalsium bisa dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi kalsium, seperti susu, keju maupun yoghurt.
Untuk produk susu sendiri, tidaklah mutlak harus mengkonsumsi susu dengan label susu hamil, tetapi segala jenis susu yang ada, aman dikonsumsi. Pastikan tetap cermat dalam pemilihan kandungan pemanis di dalamnya dan pilihlah susu yang telah dipasteurisasi.
Bumil juga bisa konsumsi buah untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan membantu tumbuh kembang bayi. Ada sejumlah buah yang bagus untuk ibu hamil trimester ke-2, seperti jeruk, mangga, pisang, alpukat, hingga delima.
Ibu hamil juga boleh makan nanas, lho! Mungkin, bumil sering mendengar mitos bahwa nanas adalah buah yang berbahaya bagi kehamilan. Faktanya, makan nanas saat hamil trimester 2 masih diperbolehkan. Asalkan, nanas dikonsumsi dalam porsi yang cukup dan tidak berlebihan.
Meski nafsu makan kembali meningkat di kehamilan trimester 2, tetapi tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang. Ibu hamil harus menghindari makanan laut, telur, serta daging yang tidak dimasak, ya!
Makanan yang baik dikonsumsi untuk ibu hamil trimester 2, antara lain oatmeal, sayuran hijau, ikan salmon, telur, dan daging yang telah dimasak matang.
Artikel Lainnya: Manfaat Susu Hamil, Kenapa Penting bagi Kehamilan?
Tips Menjaga Kehamilan Trimester 2
Selain memenuhi kebutuhan nutrisi saat hamil, kesehatan bumil bisa dijaga dengan melakukan sejumlah aktivitas. Aktivitas di bawah ini juga bisa membantu bumil beradaptasi dengan perubahan fisik dan mental yang dialami sepanjang trimester kedua.
1. Olahraga Ringan
Olahraga ringan untuk ibu hamil trimester 2 bermanfaat menjaga kesehatan tubuh. Olahraga yang bisa dilakukan bumil, antara lain renang, jalan kaki, hingga bersepeda.
Selain itu, yoga maupun senam untuk ibu hamil trimester 2 juga bisa jadi pilihan. Senam hamil bisa membantu mengurangi nyeri yang dirasakan selama masa kehamilan serta dapat membantu ibu untuk menjaga pola pernafasan dalam persiapan proses persalinan nantinya.
Akan tetapi, setelah memasuki usia kehamilan 20 - 24 minggu, sebaiknya bumil berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui olahraga yang aman dilakukan.
2. Memperbaiki Posisi Tidur
Seiring dengan semakin membesarnya rahim, posisi tidur harus dilakukan secara tepat. Posisi tidur miring ke kiri merupakan posisi tidur yang dianjurkan, karena ketika ibu hamil tidur dengan posisi terlentang, maka rahim akan menekan pembuluh darah besar yang berfungsi untuk memasok nutrisi ke rahim dan janin.
Pembuluh darah ini berjalan di samping kanan dari tulang belakang dan dinamakan Vena Cava Inferior.
Artikel lainnya: Manfaat Tidur Siang untuk Ibu Hamil
3. Skincare
Peningkatan hormon kehamilan bisa menimbulkan jerawat saat hamil trimester 2. Meski jerawat dapat mengganggu penampilan, ibu hamil sebaiknya tidak menggunakan obat jerawat yang justru bisa membahayakan kesehatan bayi.
Hindari pemakaian retinoid yang dioleskan ke wajah karena dapat menyebabkan cacat lahir. Selain itu, kurangi penggunaan asam salisilat dosis tinggi yang juga bisa memicu cacat lahir maupun berbagai komplikasi kehamilan lainnya.
Untuk mengatasi jerawat selama kehamilan, konsultasikan langsung dengan dokter kandungan agar memperoleh penanganan yang tepat.
4. Mengontrol Cemas dan Stres
Emosi ibu hamil selama trimester 2 bisa berubah-ubah. Pada beberapa orang, fase ini menimbulkan rasa cemas dan stres.
Stres saat hamil trimester 2 bisa menyebabkan ibu hamil mengalami sakit kepala, masalah tidur, hingga jantung berdebar kencang. Cobalah mengatasi pemicu stres sehingga rasa cemas selama kehamilan dapat diminimalkan.
Ibu hamil juga disarankan beristirahat yang cukup agar tetap relaks. Stres juga dapat dikurangi dengan membagikan keresahan yang dirasakan bersama pasangan, teman, ataupun psikolog.
5. Berhubungan Seks yang Aman
Selama kondisi ibu dan bayi dalam kandungan sehat, berhubungan seks saat trimester 2 aman dilakukan.
Manfaat berhubungan seks saat hamil trimester 2 bisa mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama mengandung. Ketika bumil orgasme, hormon oksitosin yang dihasilkan bisa meringankan rasa sakit, seperti nyeri punggung selama kehamilan.
Meski begitu, karena perut ibu semakin membesar, pastikan untuk memilih posisi seks yang nyaman dan aman. Salah satu posisi seks yang bisa dilakukan adalah berbaring menyamping.
Ketika berhubungan intim, bumil juga tidak boleh telentang dalam waktu yang lama. Pasangan juga tidak boleh terlalu membebani perut ibu hamil ketika melakukan hubungan seksual.
Seks saat hamil bisa menimbulkan sedikit rasa kram akibat meningkatnya aliran darah ke area panggul. Agar kram berkurang dan tubuh lebih relaks, cobalah bernapas dengan teratur.
Artikel Lainnya: 6 Manfaat Sehat dari Olahraga saat Hamil
Menarik ya perkembangan bayi dan perubahan fisik yang dialami ibu saat hamil trimester 2. Agar bisa melalui trimester kedua dengan aman hingga hari persalinan tiba, #JagaSehatmu dengan menerapkan tips-tips di atas, ya Ma!
Apabila Mama punya pertanyaan lain seputar kehamilan trimester kedua, konsultasikan langsung dengan dokter spesialis kandungan kami lewat layanan Tanya Dokter.
Informasi lengkap seputar kehamilan bisa Mama ikuti dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(ADT/NM)