Kehamilan

Kesalahan-kesalahan saat Hamil Tua yang Sering Dilakukan!

Ayu Maharani, 18 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kehamilan di trimester tiga memang terbilang lebih kuat. Namun, Anda tetap disarankan untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan saat hamil berikut!

Kesalahan-kesalahan saat Hamil Tua yang Sering Dilakukan!

Kesalahan saat hamil, sadar atau tidak, sering kali dilakukan ibu. Hal itu sebenarnya wajar karena minimnya pengalaman, apalagi jika ini adalah kehamilan yang pertama.

Meski kehamilan di trimester ketiga terbilang stabil, Anda tetap tidak boleh menyepelekan beragam hal demi keselamatan diri dan bayi.

1 dari 2

Kesalahan saat Hamil Tua, Sepele tapi Sering Dilakukan

Di bawah ini akan dipaparkan beberapa kesalahan yang kerap dilakukan dan sebaiknya tidak diulangi terus. 

Sembari dibaca, coba bumil ingat-ingat lagi, apakah ada salah satu atau bahkan beberapa hal yang sering dilakukan? 

Stres dan Khawatir Ini-Itu

Membayangkan diri sebagai orang tua memang bikin deg-degan. Kadang muncul keraguan, apakah Anda mampu menjadi orang tua yang baik? 

Apakah nanti semua kebutuhannya bisa terpenuhi? Apa penampilan bisa kembali seperti semula?

Belum lagi kalau Anda masih bingung mau lahiran secara normal atau sesar. Mau lahiran normal tapi takut tak kuat di tengah jalan. Mau lahiran sesar tapi harganya mahal dan luka bekas operasinya juga sakit. 

Segala pertanyaan dan pertimbangan itu akhirnya membuat bumil stres, tertekan, dan justru berdampak buruk buat janin. 

Artikel Lainnya: Mitos Hamil Muda yang Tak Boleh Anda Percaya

Jarang Beraktivitas Fisik

Ibu hamil memang disarankan untuk tidak terlalu capek, tetapi itu tidak berarti menjadi alasan bahwa Anda hanya tidur-tiduran setiap hari. 

Jika metode persalinan yang Anda pilih adalah normal, tentu olahraga ringan, minimal jalan pagi atau jalan sore, harus rutin dilakukan. Pegal-pegal kerap dirasakan oleh bumil. 

Pegal dan lemas akhirnya akan semakin parah jika Anda tak meluangkan waktu untuk berolahraga ringan. 

Tidak Memakai Seat Belt dalam Mobil

Dokter Devia Irine Putri mengatakan, bumil sering kali takut memakai seat belt saat bepergian menggunakan mobil. 

“Bumil berpikir bahwa dengan memakai seat belt, perutnya akan tertekan dan berdampak buruk buat kehamilannya. Padahal, penggunaan seat belt itu tidak membahayakan janin!” jelas dr. Devia. 

Hal yang terpenting di sini adalah cara penggunaannya yang tepat demi keamanan, apalagi kalau sampai terjadi kecelakaan. 

Saat tidak hamil, posisi seat belt mungkin berada di antara payudara dan melintasi perut. 

Sementara saat hamil, posisi seat belt bisa diletakkan di bawah perut. Tinggal diatur kekencangannya agar tidak sesak, tapi tidak terlalu longgar juga. 

Artikel Lainnya: Tips Berpakaian untuk Ibu Hamil agar Bisa Bergerak Lebih Nyaman

Bepergian Jarak Jauh

Kesalahan saat hamil yang satu ini masih berhubungan seat belt. Selain wajib memakai sabuk pengaman saat di mobil, dr. Devia juga mengingatkan Anda untuk tidak bepergian dalam waktu yang lama dan jarak yang jauh pula. 

Dia menerangkan, “Ketika bepergian jarak jauh, otomatis bumil akan duduk dalam waktu yang lama. Duduk yang terlalu lama ini menjadi pantangan ibu hamil trimester ketiga karena aliran darah menjadi kurang lancar.” 

“Ujung-ujungnya, bisa muncul keluhan kram hingga bengkak pada kaki,” kata dr. Devia.

Makan Terlalu Banyak

Kalori tambahan memang dibutuhkan oleh bumil, tetapi bukan berarti itu jadi alasan Anda untuk makan secara berlebih. 

Pada dasarnya, yang dibutuhkan oleh bayi adalah nutrisi yang tepat, bukan kalori yang berlebihan. 

Bumil hanya perlu tambahan 300 kalori dari kalori normal (sebelum hamil). Porsi dan frekuensi makan yang tidak terkontrol justru membuat Anda obesitas. 

Obesitas saat hamil justru meningkatkan risiko preeklampsia dan diabetes gestasional.

Artikel Lainnya: Ibu Hamil Jangan Sepelekan Kehujanan, Ini Efeknya

Merendam Tubuh dalam Air Hangat

Dulu sebelum hamil, saat badan pegal-pegal dan stres meningkat, Anda langsung ingin berendam di dalam air hangat. 

Saat hamil, merendam tubuh di air hangat dalam waktu yang lama jadi pantangan ibu hamil trimester ketiga. 

Alasannya, aktivitas itu dapat menimbulkan hipertermia, lalu tekanan darah menjadi rendah, dan berujung pada penurunan suplai oksigen. Alhasil, kondisi tersebut dapat berpengaruh buruk pada janin Anda (cacat janin).

Membawa Beban Berat

Merasa baik-baik saja dan disarankan untuk tetap beraktivitas fisik bukan berarti ibu hamil bisa mengangkat beban yang berat, lho! 

Bukannya menganggap diri lemah, tapi membawa beban berat justru akan melemahkan panggul dan sendi; sekaligus meningkatkan risiko kelahiran prematur. Tentu Anda tak mau hal itu sampai terjadi, bukan?

Tidak Mengetahui Posisi yang Aman saat Bercinta

Hubungan seks bisa dilakukan saat Anda hamil tua. Tapi, agar tidak membahayakan janin, ada beberapa hal yang perlu diketahui. 

Misalnya saja, posisi aman untuk bercinta saat hamil adalah woman on top, spooning, dan sambil duduk.

Dilarang juga untuk meniupkan udara ke kelamin wanita saat oral seks karena dapat menimbulkan emboli udara (sumbatan). Hal tersebut membahayakan bumil dan janin. 

Artikel Lainnya: Usia untuk Hamil yang Paling Ideal Menurut Medis

2 dari 2

Kapan Harus ke Dokter?

Mungkin ada beberapa ibu hamil yang tidak langsung merasakan dampaknya ketika melakukan satu atau beberapa kesalahan di atas. 

Sementara sebagian lagi, ada juga yang langsung merasakan dampaknya, misalkan bengkak, nyeri, kontraksi, dan cairan yang keluar. Tiap orang memang memiliki kondisi kehamilan yang berbeda-beda. 

Jika terjadi kontraksi yang sangat menyakitkan dan timbul perdarahan, segeralah ke rumah sakit. 

Begitu pula bila air ketuban sudah pecah, sebaiknya Anda segera ke rumah sakit untuk diperiksa oleh dokter. Kemungkinan besar, itu adalah waktu untuk melahirkan. 

Itu dia sederet kesalahan saat hamil tua yang sering dilakukan. Masih ada pertanyaan seputar pantangan ibu hamil trimester ketiga atau topik kesehatan wanita lainnya? Konsultasi pada dokter kami lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

Hamil