Bagi wanita yang lebih senang mencukur bulu vagina – bukan wax atau terapi laser – Anda perlu tahu cara mencukur dengan cara yang tepat. Tentu saja hal ini bertujuan untuk mencegah iritasi pada area tersebut setelah mencukur bulu vagina.
Mencukur bulu vagina itu penting, lo!
Dikatakan oleh dr. Atika dari KlikDokter, mencukur rambut kemaluan adalah salah satu cara menjaga kebersihan di area genital.
“Dengan mencukur bulu vagina, proses pembersihan produk kelenjar minyak atau keringat bisa dilakukan dengan sempurna. Apabila produk kelenjar ini tersisa di area bulu, maka area tersebut jadi lembap, sehingga bakteri mudah berkembang biak menyebabkan gatal, bengkak, kemerahan, dan lain-lain,” jelasnya. Mencukur bulu kemaluan dapat mencegah bersarangnya tungau atau kutu kelamin jenis Phthirus pubis.
Rutin mencukur bulu vagina juga dapat mencegah timbulnya bau tak sedap, karena partikel kotoran dan sel-sel kulit mati mudah dibersihkan.
“Rambut kemaluan yang terlalu tebal akan mengganggu pembersihan area kelamin, karena menghalangi sampainya air pembasuh, misalnya saat mandi dan membasuh setelah buang air kecil.”
Dari sisi seksual, mencukur rambut akan memberikan penampilan yang lebih rapi dan bersih, sehingga bisa meningkatkan gairan untuk berhubungan seks dengan pasangan.
Penyebab iritasi setelah mencukur bulu vagina
Mencukur (shaving) banyak diminati karena merupakan opsi praktis dan terjangkau untuk menghilangkan bulu di kemaluan. Sayangnya, banyak yang melakukannya sembarangan, sehingga berujung pada iritasi setelah mencukur alias razor burn. Akibatnya, bisa timbul benjolan kemerahan, sensasi terbakar, dan gatal-gatal.
Wanita harus tahu bahwa kondisi kulit di area vagina cenderung lebih sensitif. Karenanya, mencukur bulu vagina harus sangat hati-hati. Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko iritasi setelah mencukur bulu vagina antara lain:
- Tidak membersihkan dulu area vagina yang hendak dicukur. Akan lebih baik bila sebelum mencukur, area tersebut dibersihkan dengan air hangat untuk menyapu kuman yang mungkin ada.
- Kondisi pisau cukur yang tumpul, kotor, atau berkarat. Misalnya jika alat cukur tumpul, Anda pasti akan lebih menekannya ke kulit saat mencukur bulu. Penekanan tersebut bisa timbulkan iritasi. Begitu juga dengan pisau cukur yang kotor atau berkarat, yang tak hanya bisa sebabkan iritasi, tetapi juga luka dan infeksi.
- Anda mencukur bulu ke arah yang berlawanan. Teknik mencukur yang seperti itu malah mendorong kembali akar rambut, sehingga lapisan kulit terluka dan menyebabkan ruam.
Mencegah iritasi setelah mencukur bulu vagina
Punya iritasi di kulit yang terbuka, seperti tangan atau kaki saja rasanya tidak enak, apalagi di area yang tertutup seperti vagina! Karena itu, pastikan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan ini agar terhindar dari razor burn.
- Lakukan eksfoliasi dengan menggosok area vagina dengan sikat atau lap khusus untuk menghilangkan sel-sel kulit mati sebelum mulai mencukur.
- Bercukurlah setelah mandi dengan air hangat. Air hangat akan membuka pori-pori, membuat mencukur rambut kemaluan jadi lebih mudah.
- Sebelum mencukur bulu vagina, gunting dulu bulu vagina yang sudah panjang sampai tinggal seperempat inci. Tujuannya untuk mencegah bulu tersangkut di pisau cukur dan mencegah Anda menekan pisau cukur ke kulit terlalu dalam. Ingat, kulit area vagina itu sensitif!
- Sediakan dan gunakan pisau cukur yang bersih dan masih tajam. Jangan memaksakan diri untuk menggunakan pisau yang sudah tumpul, apalagi sudah berkarat. Agar lebih aman, gunakan pisau cukur sekali pakai.
- Jangan mencukur bulu terburu-buru, karena gerakan tangan yang terlalu cepat-cepat atau terlalu menghentak malah bisa melukai kulit.
- Cukur bulu sesuai dengan arah bulu tumbuh. Lagi pula, mencukur ke arah yang berlawan dengan arah bulu tumbuh itu jauh lebih menyakitkan.
- Jangan mencukurnya dalam keadaan kering. Sebelum, selama, dan sesudah mencukur, gunakan pelembap khusus atau krim cukur agar kulit tetap halus serta mudah dicukur.
Jika kulit di area vagina tergolong sensitif atau bulu vagina sudah terlalu lebat, razor burn lebih sulit untuk dihindari. Jika sudah melakukan tips di atas tetapi iritasi tetap terjadi, sebaiknya pilih metode penghilangan bulu lainnya, seperti waxing atau menggunakan krim penghilang bulu. Opsi lainnya adalah dengan cukup memotongnya pendek, tak perlu memangkasnya habis.
Jika iritasi sudah telanjur terjadi, bagaimana cara mengatasinya?
Cara mencegah dan mengatasi tentu berbeda. Jika kulit area vagina telanjur iritasi akibat tak hati-hati dalam mencukur bulu, inilah yang bisa Anda lakukan untuk meredakan gejalanya:
-
Kompres dingin
Kompres dingin dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi dan mengurangi kemerahan. Tempelkan kompres dingin selama 5-10 menit dan lakukan beberapa kali sehari.
-
Kompres hangat jika iritasi sudah membaik
Apabila kemerahan sudah reda dan rasa perih lebih ringan, aplikasikan kompres hangat. Gunanya adalah untuk mencegah perkembangan bakteri. Durasinya sama, 5-10 menit.
-
Oleskan krim antibiotik jika ada luka
Jika terdapat luka pasca mencukur, oleskan krim antibiotik atau antiseptik supaya luka tersebut cepat sembuh. Oleskan hanya di bagian luar, ya, jangan sampai ke dalam. Dan demi mencegah infeksi atau alergi, jangan sembarangan mengoleskan bahan herbal.
Kulit area vagina itu sensitif, sehingga cara mencukur bulu vagina harus hati-hati untuk mencegah iritasi setelah melakukannya. Jika Anda abai, tidak telaten, jorok, atau takut, lebih baik manfaatkan jasa waxing profesional atau lebih baik lagi jasa terapi laser yang terpercaya.
(RN/ RVS)