Perut mulas atau nyeri saat hamil sering dianggap sebagai salah satu tanda bahwa persalinan akan segera dimulai. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Tidak semua keluhan perut mulas atau nyeri saat hamil merupakan tanda bersalin. Bisa jadi keluhan tersebut hanya kontraksi palsu, bukan kontraksi asli.
Kontraksi palsu merupakan salah satu keluhan yang sering diungkapkan ibu hamil pada dokter. Pasalnya, banyak bumil menyangka bahwa kontraksi tersebut adalah tanda ibu akan segera bersalin. Padahal, kontraksi palsu sama sekali bukan tanda persalinan dan tidak memerlukan penanganan medis sama sekali.
Artikel Lainnya : Sering Sakit Perut Saat Hamil, Berbahayakah?
Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli
Tanda-tanda kontraksi palsu
Jangan terkecoh, berikut beberapa tanda kontraksi palsu:
- Durasi dan frekuensi kontraksi tidak teratur.
- Seiring berjalannya waktu, kontraksi tidak menjadi semakin lama dan tidak sering terjadi.
- Sensasinya terasa seperti perut terasa kencang atau tegang. Sebagian ibu merasakan sensasi nyeri akibat kontraksi palsu yang mirip dengan nyeri perut saat haid.
- Jika ibu hamil beristirahat atau mengubah posisi tubuh, kontraksi berkurang atau berhenti.
- Tidak ada bercak lendir bercampur darah di vagina.
- Tidak ada tanda ketuban pecah.
Dilansir dari What to Expect, kontraksi palsu—secara medis disebut kontraksi Braxton Hicks—bisa terjadi sejak kehamilan trimester kedua. Semakin tua usia kehamilan, maka kontraksi palsu tersebut bisa semakin sering terjadi.
Kontraksi palsu merupakan hal yang normal terjadi. Penyebabnya belum dapat dijelaskan sepenuhnya. Tetapi, kontraksi palsu sering dianggap sebagai latihan otot rahim sebagai persiapan kontraksi asli saat persalinan. Kontraksi otot rahim akibat kontraksi palsu tidak menyebabkan pembukaan mulut rahim.
Tanda-tanda kontraksi asli
Berbeda dengan kontraksi palsu, kontraksi asli jelang melahirkan akan menyebabkan mulut rahim perlahan terbuka sebagai persiapan keluarnya bayi. Kontraksi asli umumnya memiliki tanda seperti:
- Kontraksi teratur dan umumnya terjadi setiap 5 menit.
- Kontraksi semakin sering terjadi. Sekali kontraksi berdurasi setidaknya 30 detik.
- Kontraksi semakin kuat dan semakin nyeri hingga membuat sulit berjalan.
- Kontraksi tidak dipengaruhi oleh istirahat atau perubahan posisi.
- Umumnya rasa nyeri akibat kontraksi dimulai dari punggung ke arah perut.
- Disertai dengan bercak lendir bercampur darah di vagina atau ketuban pecah.
Mengatasi kontraksi palsu
Kontraksi palsu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, kontraksi palsu kadang menyebabkan rasa tidak nyaman. Ini beberapa cara untuk meredakannya:
Ambil waktu untuk beristirahat
Rasa lelah atau aktivitas fisik yang berlebihan bisa membuat rasa nyeri makin hebat akibat kontraksi palsu. Jika ini terjadi, sebaiknya ibu hamil beristirahat. Cobalah berbaring dengan posisi menyamping ke arah kiri.
Berjalan-jalan sejenak
Kontraksi palsu juga bisa muncul saat ibu hamil berdiri terlalu lama. Berjalan-jalan sejenak dapat membantu meredakan kontraksi tersebut.
Lakukan relaksasi
Lakukan hal yang membuat ibu hamil merasa relaks, misalnya berendam air hangat atau mendengarkan musik.
Demikian perbedaan kontraksi palsu dan kontraksi asli. Jika memang kontraksi palsu, maka ibu hamil tidak perlu ke dokter. Bila rasa nyeri tak berkurang dengan cara-cara tersebut, jangan ragu untuk diperiksa oleh dokter untuk mengetahui adanya kemungkinan momen persalinan sudah dekat.
Jika Anda ingin tanya dokter seputar kehamilan, Anda bisa menggunakan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(FR/RPA)