Mual dan muntah yang terjadi di pagi hari pada wanita hamil sering dikenal dengan istilah morning sickness. Banyak yang percaya bahwa morning sickness, sampai mual dan muntah hebat, merupakan pertanda bayi perempuan.
Morning sickness, atau gejala berupa mual, muntah, dan tidak nafsu makan, pada wanita hamil normal terjadi pada awal kehamilan. Hal ini terjadi akibat peningkatan hormon beta HCG pada kehamilan trimester pertama.
Setelah menginjak usia kehamilan antara 12-16 minggu, kadar hormon beta HCG akan menurun. Mual dan muntah pun akan sirna perlahan.
Sebuah penelitian di Swedia menemukan bahwa, dibanding wanita yang mengandung bayi laki-laki, wanita yang mengandung bayi perempuan cenderung memiliki kadar hormon beta HCG yang lebih tinggi. Itu sebabnya mereka cenderung lebih sering mengalami mual dan muntah hebat.
Namun demikian, saat diteliti lebih lanjut, hal tersebut tidak selalu benar. Banyak wanita yang sedang hamil bayi perempuan tidak mengalami morning sickness. Sebaliknya, tidak sedikit pula wanita yang mengandung bayi laki-laki mengalami mual dan muntah yang cukup mengganggu di awal kehamilan.
Selain kadar beta HCG, ternyata kondisi psikis sang calon ibu, aktivitasnya sehari-hari, serta dukungan dari suami juga memengaruhi seberapa berat morning sickness yang dirasakan.
Lantas, dengan cara apa kita dapat memperkirakan jenis kelamin bayi? Cara paling sederhana yang terbukti memiliki akurasi yang baik adalah dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Lakukan pada usia kehamilan 20 minggu ke atas.
Pada usia tersebut, alat kelamin bayi sudah dapat terlihat dengan jelas. Asalkan si buah hati sedang membuka kakinya saat dilakukan USG, umumnya jenis kelaminnya dapat diketahui.
Jadi, morning sickness yang dialami wanita hamil tak bisa menjadi petunjuk apakah wanita sedang hamil bayi perempuan atau bayi laki-laki ya. Supaya lebih jelas, Anda bisa melakukan USG.
(BA/ RH)