Untuk dapat menjaga kesehatan tubuh sendiri dan janin yang dikandung, setiap ibu hamil tentu harus menjalankan pola hidup yang sehat. Salah satu caranya adalah dengan melakukan olahraga secara rutin, misalnya dengan berenang. Selain itu, olahraga juga bermanfaat bagi kelancaran proses kehamilan.
Jenis olahraga yang bisa dilakukan saat hamil perlu disesuaikan dengan kondisi kehamilan setiap individu. Bila dokter menyatakan kondisi kehamilannya sehat, maka ibu hamil boleh saja melakukannya.
Manfaat berenang
Faktanya, berenang dapat memberikan serangkaian manfaat bagi kesehatan ibu hamil. Penasaran apa saja manfaatnya? Ini dia!
1. Meningkatkan sirkulasi darah
Berenang termasuk dalam olahraga aerobik yang bermanfaat dalam menguatkan otot jantung, sehingga lebih baik dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Dengan demikian, sirkulasi darah di dalam tubuh menjadi lebih lancar, termasuk ke janin. Sirkulasi darah yang lancar dibutuhkan untuk menyuplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan perkembangan janin dalam kandungan.
2. Mengurangi ketegangan punggung
Seiring bertambahnya usia kehamilan, ukuran rahim dan perut akan semakin bertambah besar pula. Keadaan ini akan membuat tulang belakang dan bahu ibu hamil bergerak condong ke arah depan karena posisi panggul juga bergeser. Pada akhirnya, otot punggung menjadi tegang. Berenang dapat membantu menguatkan otot punggung dan meringankan ketegangan pada punggung.
3. Mengontrol berat badan
Berenang adalah salah satu olahraga pilihan untuk menurunkan berat badan. Ketika berenang, tubuh dapat membakar kalori dalam jumlah cukup banyak. Dalam durasi 60 menit, Anda dapat membakar sekitar 500-700 kalori. Dengan demikian, berenang dapat membantu ibu hamil mengontrol kenaikan berat badan yang berlebih selama kehamilannya.
4. Mengurangi bengkak pada kaki
Salah satu keluhan yang umum dialami ibu hamil adalah bengkak di kaki yang sering muncul pada akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga. Selain karena terjadi penumpukan volume cairan tubuh yang bertambah, kaki bengkak saat hamil terjadi karena sirkulasi darah kurang lancar. Dengan berenang, sirkulasi darah menjadi lebih lancar dan membantu mengurangi bengkak pada kaki ibu hamil.
5. Menguatkan otot-otot tubuh
Gerakan saat berenang, banyak melibatkan kontraksi otot-otot hampir di seluruh bagian tubuh. Dengan begitu, berenang dapat melatih otot-otot tubuh menjadi lebih kuat, termasuk otot yang berperan saat persalinan.
Tips aman berenang bagi ibu hamil
Berenang memang dapat memberikan manfaat bagi tubuh Anda saat hamil. Namun, supaya berenang yang Anda lakukan benar-benar aman untuk kehamilan, ketahuilah beberapa tips berikut.
- Sebelum mulai berenang, pastikan kondisi kehamilan Anda sehat dengan memeriksakan diri ke dokter.
- Mulai gerakan berenang secara bertahap, apalagi jika Anda tidak biasa berenang sebelumnya.
- Anda bisa berenang selama kurang lebih 30 menit per hari. Jika belum pernah berenang sebelumnya, sebaiknya Anda didampingi instruktur renang.
- Jangan lupa melakukan pemanasan sebelum memulai berenang dan pendinginan setelah selesai berenang untuk mencegah terjadinya kram otot dan cedera.
- Berenang di pagi hari lebih baik karena dapat mengurangi gejala mual saat hamil, terutama pada trimester pertama.
- Pastikan Anda tidak dehidrasi. Konsumsi air putih 1 gelas setiap Anda berenang selama 20 menit dan setelah selesai berenang.
- Anda bisa memilih gaya renang sesuai usia kehamilan. Pada trimester pertama, Anda masih fleksibel untuk memilih beberapa gaya renang. Memasuki trimester kedua, gaya punggung cukup aman untuk dilakukan mengingat ukuran tubuh semakin besar. Pada trimester ketiga, gaya dada dianjurkan saat berenang karena dapat memanjangkan otot dada, sehingga mengurangi penekanan pada otot punggung.
- Hindari gerakan melompat saat akan berenang.
- Anda bisa menggunakan baju renang khusus ibu hamil, apalagi jika usia kehamilan sudah besar.
Bagi Anda para ibu hamil, tidak perlu khawatir jika Anda ingin berenang atau melakukan olahraga lainnya. Pastikan kehamilan Anda memenuhi syarat untuk melakukannya, dan tentu saja atas persetujuan dokter kandungan dan kebidanan.
[NP/ RVS]