Bagi sebagian orang, jongkok dianggap sebagai sikap tubuh yang bikin kaki pegal. Kendati demikian, jongkok saat hamil disebut-sebut memiliki manfaat sehat. Jongkok yang dimaksud tentu saja bukan sikap jongkok yang hanya diam, melainkan gerakan squat.
Manfaat gerakan jongkok buat ibu hamil
Posisi jongkok memang cukup sulit dilakukan ibu hamil karena terhalang oleh perut yang kian besar. Namun demikian, sikap tersebut pada dasarnya masih bisa dilakukan oleh ibu hamil.
Ada pun manfaat yang dipercaya bisa dirasakan oleh ibu hamil jika sering melakukan sikap jongkok, yaitu:
- Membantu menguatkan otot kaki
- Membuat otot panggul lebih rileks
- Membantu membuka saluran dan jalan lahir pada panggul, sehingga memudahkan proses persalinan
- Mengurangi risiko tindakan episiotomi (sayatan yang dibuat di jaringan jalan lahir bayi dan anus) serta risiko penggunaan alat bantu, seperti vakum.
- Dan memperlancar buang air besar.
Menurut dr. Sara Elise Wijono, M.Res dari KlikDokter, ibu hamil memang tetap dianjurkan untuk berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuhnya, termasuk squat. Tapi sebaiknya olahraga yang dilakukan tak cuma itu.
“Iya gerakan jongkok memang ada manfaatnya. Tapi, ibu hamil tetap harus melakukan gerakan olahraga lain yang telah disesuaikan dengan kondisi tubuh. Lagi pula, kelancaran proses persalinan tak cuma ditentukan oleh gerakan jongkok itu, melainkan ukuran bayi, jalan lahir, serta bantuan tenaga dorong dari si ibu,” jelas dr. Sara.
Tidak semua ibu hamil boleh melakukan sikap jongkok
Sebenarnya, tidak semua ibu hamil diperkenankan untuk melakukan gerakan jongkok. Kondisi yang membuat ibu hamil tidak disarankan untuk banyak jongkok adalah bayi sungsang dan usia kehamilan memasuki 30 minggu.
“Persalinan melalui vagina di saat posisi bayi sungsang terbilang berisiko. Hal ini karena adanya kemungkinan bokong bayi bisa dilahirkan, tetapi kepalanya sulit untuk keluar melalui vagina,” ungkap dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter.
Terkait hal itu, sering melakukan posisi jongkok dapat membuat posisi bayi yang sungsang semakin sulit untuk kembali ke posisi normal.
Ibu hamil yang merasakan nyeri ketika jongkok, sebaiknya tidak meneruskannya. Jika Anda terganggu dengan rasa nyeri yang muncul saat jongkok, segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter.
Gerakan jongkok yang aman untuk ibu hamil
Bagi ibu hamil yang tidak memiliki masalah dengan kondisi tubuh dan kandungannya, ada beberapa gerakan jongkok yang bisa dilakukan di rumah. Jika Anda ingin lebih aman, mintalah pasangan untuk menemani selagi Anda melakukan gerakan tersebut.
Beberapa gerakan yang disarankan antara lain adalah:
-
Jongkok menempel tembok
Gerakan ini cocok dilakukan oleh ibu hamil trimester ketiga. Caranya: senderkan kepala dan tubuh ke tembok. Kemudian, perlahan turunkan tubuh ke posisi jongkok dan tahan posisi itu selama 30 detik.
-
Sumo squat
Untuk melakukan gerakan ini, berdirilah dengan posisi kaki terbuka lebar (lebih lebar dari pada bahu). Selanjutnya turunkan tubuh hingga berada di posisi jongkok secara perlahan. Lalu, kembali ke posisi awal dan ulangi gerakan sebelumnya 3-15 kali.
-
Jongkok disertai gerakan tangan
Kali ini berdirilah dengan posisi menghadap dinding. Buka kaki lebar dan lakukan posisi jongkok seperti sumo.
Luruskan kedua tangan ke depan dan letakkan di tembok untuk menjaga keseimbangan tubuh Anda. Tahan posisi ini hingga 10 detik dan ulangi sebanyak 5 kali.
Sering jongkok saat hamil ternyata memberikan manfaat buat ibu, meski juga sangat berisiko jika dilakukan pada kondisi kehamilan tertentu. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda berkonsultasi dulu pada dokter kandungan sebelum rutin melakukan gerakan squat di atas. Bila tidak memungkinkan untuk dilakukan, pilih olahraga lain yang lebih nyaman untuk Anda.
[HNS/ RH]