Asam folat sebagai vitamin B9 yang larut dalam air merupakan salah satu sumber nutrisi terpenting bagi ibu hamil. Sebab, berdasarkan British Dietetic Association (BDA), asam folat disebutkan sebagai salah satu bahan terpenting dalam pembentukan sel darah merah, serta turut membantu sintesis dan memperbaiki DNA/RNA. (Baik DNA maupun RNA merupakan asam nukleat, yang bersama lemak, protein, dan karbohidrat memiliki peran penting dalam kehidupan makhluk hidup.)
Tak hanya itu, rupanya asam folat sangat membantu mencegah terjadinya malformasi kongenital dari sistem saraf pusat seperti otak dan tulang belakang. Dengan demikian, tidak akan terjadi kelainan selama masa perkembangan janin di dalam kandungan.
Oleh sebab itulah ibu hamil harus memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilannya, termasuk juga kebutuhan asam folatnya.
Dampak Kekurangan Asupan Asam Folat pada Ibu Hamil
Kurangnya asupan asam folat pada ibu hamil rentan menyebabkan gangguan pada perkembangan janin, terutama pada sistem saraf pusatnya, yaitu spina bifida dan anensefali.
Pada spina bifida, pertumbuhan tulang belakang dan saraf tulang belakang tidak sempurna. Sedangkan, anensefali ditandai dengan tidak terbentuknya sebagian besar tulang tengkorak.
Waspadailah kedua kondisi akibat kekurangan asam folat ini. Sebab, anensefali dapat menyebabkan kematian pada bayi sesaat setelah dilahirkan, begitu juga dengan spina bifida, tergantung pada derajat keparahannya.
Perlu diketahui, angka kematian bayi akibat malformasi kongenital ini terus meningkat, sehingga setiap wanita disarankan untuk mengonsumsi asam folat sebelum masa kehamilan dan selama masa kehamilan.
Pada keadaan tertentu, misalnya seperti pada kehamilan yang tidak direncanakan sekalipun, konsumsi asam folat sudah sepatutnya dipenuhi segera setelah kehamilan terbukti untuk menghindari berbagai dampak di atas. Tapi jangan lupa, konsumsilah sesuai dosis yang disarankan, ya.
Dosis Konsumsi Suplemen Asam Folat untuk Ibu Hamil
Pada wanita yang sedang merencanakan kehamilan atau sedang hamil pada trimester pertama, disarankan untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 400 mikrogram (mcg) setiap harinya. Konsumsi ini bisa didapatkan dalam bentuk suplemen.
Memasuki trimester 2-3, seorang wanita hamil membutuhkan asam folat sekitar 600 mcg, dan pada saat menyusui membutuhkan 500 mcg asam folat.
Sedangkan pada wanita yang pernah memiliki riwayat melahirkan bayi dengan malformasi kongenital seperti spina bifida atau anensefali, wajib mengonsumsi asam folat dengan dosis tinggi, yaitu sekitar 1000-4000mcg, tentunya konsumsi asam folat tersebut harus di bawah pengawasan dokter.
Jika Anda ragu atau takut mengenai keamanan mengonsumsi asam folat dalam persiapan kehamilan dan selama masa kehamilan, Anda dapat berdiskusi dengan dokter.
Sejauh ini, konsumsi asam folat sesuai dengan dosis yang disarankan bersifat aman dan baik bagi pertumbuhan janin, terutama untuk 12 minggu di awal kehamilan, dimana sistem saraf pusat mulai terbentuk.
Dengan mengonsumsi rutin asam folat selama kehamilan, selain baik untuk pertumbuhan sistem saraf, juga dapat meminimalkan risiko keguguran, kelahiran prematur dan cacat bawaan pada janin. Selain lewat konsumsi suplemen, ibu hamil juga bisa mendapatkan asam folat dari berbagai jenis makanan.
Beberapa Makanan Sumber Asam Folat
Mengonsumsi beberapa jenis makanan yang kaya akan asam folat juga bisa Anda jadikan alternatif cara untuk memenuhi asupan asam folat harian selama hamil. Beberapa sumber makanan yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil antara lain :
- Brokoli
- Asparagus
- Kuning telur
- Kubis
- Kentang
- Kembang kol
- Bayam
- Buah-buahan seperti pepaya, kiwi dan alpukat
Demi mendapatkan kehamilan yang sehat, jangan lupa untuk memasukkan deretan bahan makanan di atas ke dalam menu makanan setiap hari.
Untuk Anda dan pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, ada baiknya untuk mengonsumsi asam folat sejak awal merencanakan kehamilan untuk menghindari terjadinya malfomasi kongenital pada janin dan risiko keguguran atau kelahiran prematur.
Agar lebih aman, lakukan konsultasi kepada dokter kandungan dan kebidanan untuk mengetahui dosis asupan asam folat yang dibutuhkan tubuh. Terlebih bagi Anda ibu hamil yang memiliki riwayat melahirkan janin dengan malformasi kongenital, sebaiknya lakukan segala upaya berdasarkan saran dokter. Cara ini sekaligus berguna untuk memantau kesehatan organ reproduksi Anda.
[NP/ RVS]