Salah satu hal yang identik dengan kehamilan adalah morning sickness, terutama saat hamil muda. Anggapan umum di masyarakat adalah setiap ibu hamil pasti akan mengalami kumpulan gejala berupa mual, muntah, dan kurang nafsu makan tersebut.
Namun, tahukah Anda bahwa tak semua ibu hamil akan mengalami morning sickness?
Penyebab utama morning sickness adalah tingginya kadar hormon beta hCG (human chorionic gonadotropin) dan estrogen. Hormon beta hCG dalam tubuh dapat meningkat dua kali lipat setiap minggu, terutama di masa awal kehamilan.
Hormon tersebut juga akan mencapai puncak ketika pagi hari. Itulah sebabnya kondisi morning sickness sering muncul di pagi hari.
Lalu, apa saja penyebab ibu hamil tidak mengalami morning sickness? Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Tubuh Siap Menghadapi Peningkatan Hormon Beta hCG
Secara persentase, 70-80 persen ibu hamil mengalami gejala-gejala morning sickness. Akan tetapi, angka tersebut menunjukkan bahwa ada 20-30 persen ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness sepanjang kehamilannya.
Hal ini bisa terjadi karena tubuh sudah lebih siap menghadapi peningkatan hormon beta hCG yang terjadi pada kehamilan, sehingga ibu tak mengalami gejala mual dan muntah meskipun kadar beta hCG-nya meningkat bahkan hingga dua kali lipat.
Artikel lainnya: Mitos Vs Fakta tentang Morning Sickness
2. Rendahnya Kadar Hormon b-hCG
Kemungkinan lain dari tidak munculnya gejala morning sickness adalah rendahnya kadar beta hCG dalam tubuh. Banyak yang mengasosiasikan rendahnya kadar beta hCG dengan risiko keguguran. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya tepat.
Anda tidak perlu khawatir mengenai rendahnya kadar hCG di dalam tubuh, melainkan tetap waspada. Periksakan kehamilan dan kondisi janin secara rutin ke dokter kandungan.
3. Pola Makan Vegetarian
Munculnya mual dan muntah saat hamil diduga berkaitan dengan pola makan ibu sebelum hamil.
Ibu yang melakukan diet vegetarian atau semi vegetarian sebelum hamil memiliki kecenderungan untuk tidak mengalami morning sickness pada masa awal kehamilan.
Kendati begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hubungan antara diet vegetarian dan morning sickness.
Artikel lainnya: Mengapa Morning Sickness Bisa Terjadi Saat Malam Hari?
4. Janin Berjenis Kelamin Laki-Laki
Jika ibu hamil tapi tidak mengalami morning sickness, katanya itu tanda bahwa janin yang dikandung berjenis kelamin laki-laki. Bagaimana faktanya?
Menurut sebuah penelitian epidemiologi di Jepang, ibu yang mengandung janin berjenis kelamin perempuan berisiko lebih tinggi untuk mengalami morning sickness.
Hal ini berlaku ketika dibandingkan dengan ibu yang hamil janin berjenis kelamin laki-laki.
Namun, penjelasan terkait hal tersebut masih kontroversial. Sebab beberapa penelitian lain menemukan bahwa tidak ada hubungan antara keparahan dan durasi morning sickness dengan jenis kelamin janin.
5. Pengendalian Stres yang Baik
Salah satu faktor risiko terjadinya morning sickness adalah stres. Stres di masa kehamilan dapat memperparah mual dan muntah pada ibu hamil.
Oleh karena itu, morning sickness biasanya tidak terjadi pada ibu hamil dengan manajemen stres yang baik.
Itulah beberapa kemungkinan penyebab seorang ibu hamil tidak mengalami morning sickness. Di antara beberapa hal di atas, masih banyak yang perlu penelitian dan penelusuran lebih lanjut.
Namun, yang terpenting adalah pemantauan kehamilan rutin ke dokter kandungan serta mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan suplementasi kehamilan yang dianjurkan oleh dokter.
Untuk pertanyaan lebih lanjut seputar kehamilan, Anda dapat berkonsultasi melalui melalui layanan Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter. Jangan lupa, pantau juga kehamilan Anda di Kalender Kehamilan.
[RS]