Posisi janin di dalam perut bisa berpindah-pindah. Ada beberapa posisi yang aman, tapi ada juga yang bisa menghambat persalinan. Mari kita mengenal ragam posisi janin dalam kandungan.
Selama sekitar 36 minggu berkembang di tubuh ibu, janin bergerak dan berpindah posisi cukup banyak. Ada kalanya bumil merasakan sensasi ditendang, atau bayi berputar-putar di dalam rahim.
Nah, memasuki trimester terakhir kehamilan, bayi menjadi lebih besar dan tidak memiliki banyak ruang gerak. Bayi pun mulai “mencari” posisi untuk jalan lahirnya.
Posisi janin jelang persalinan terkadang sudah mendukung kelancaran persalinan. Namun, ada kalanya posisi janin belum mendukung hingga menghambat proses melahirkan.
Posisi Bayi di dalam Kandungan
Ada beberapa ragam posisi bayi di dalam rahim ibu. Secara garis besar, menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, posisinya adalah memanjang, melintang, dan oblique. Berikut macam-macam posisi janin dalam kandungan:
1. Memanjang
"Posisi memanjang itu berarti bayinya mengikuti garis tubuh ibunya. Jadi, bisa posisi kepala di bawah maupun kepala di atas," kata dr. Sepriani Timurtini.
Ada tiga posisi dalam posisi memanjang, terutama menjelang kelahiran, yakni:
- Anterior
Anterior adalah posisi terbaik bayi sebelum persalinan. Kebanyakan bayi berada di posisi ini sebelum proses persalinan dimulai.
Pada posisi ini, kepala janin berada di bawah panggul, dan menghadap ke punggung ibu. Sementara punggung bayi menghadap perut ibu.
Dalam posisi tersebut, kepala janin memungkinkan menekan serviks, untuk mendorongnya terbuka saat persalinan dimulai.
Artikel lainnya: Ibu Hamil, Ini Ciri-ciri Kepala Bayi sudah Masuk Panggul
- Posterior
Pada posterior, atau posisi back-to-back, kepala janin sudah mengarah ke bawah. Sementara itu, punggung mereka bersandar ke punggung ibu.
Dalam posisi ini, janin akan kesulitan untuk memasukkan kepala ke serviks. Proses bayi melewati bagian panggul ibu pun menjadi lebih sulit.
Hal ini bisa menyebabkan melahirkan lebih sulit dan lambat daripada posisi anterior. Posisi posterior juga bisa memicu sakit punggung bagi ibu.
- Sungsang
Mungkin Anda tak asing lagi dengan istilah ini. Posisi sungsang adalah saat kepala janin tetap berada di atas, bukan di panggul ibu. Ada tiga posisi sungsang, yaitu:
- Sungsang frank: Pada posisi sungsang frank, kaki janin tegak di depan tubuhnya. Kaki bayi pun ada di dekat wajahnya.
- Sungsang komplit: Posisi janin “duduk” sambil menyilangkan kaki di depan tubuhnya. Kaki bayi berada di dekat bokong.
- Sungsang footling: Pada posisi ini, salah satu ataupun kedua kaki bayi menggantung di bawah pantatnya. Jika ibu melahirkan normal, salah satu atau kedua kaki bayi bakal keluar lebih dulu.
Jika ibu hamil bayi kembar, satu janin bisa dalam posisi anterior/posterior, sedangkan janin lain pada posisi sungsang.
Artikel lainnya: Kondisi Kehamilan yang Memerlukan Operasi Caesar
2. Melintang
"Posisi janin melintang itu posisi bayinya tegak lurus dengan sumbu tubuh ibu. Jadi, kepala bayi berada di kanan atau kiri," ujar dr. Sepriani.
Kebanyakan bayi tidak menetap dalam posisi ini pada beberapa hari atau minggu menjelang persalinan.
Namun, apabila janin masih di posisi melintang sesaat sebelum lahir, diperlukan operasi caesar. Tanpa operasi caesar, bayi berisiko alami prolaps tali pusat yang bisa berakibat fatal.
3. Oblique
Menurut dr. Sepriani Timurtini, dalam oblique, posisi janin dalam keadaan miring ataupun melintang diagonal di perut ibu.
Artikel lainnya: Ibu Hamil, Perhatikan Hal Ini Saat USG Trimester 3
Posisi Janin seperti Apa yang Perlu Penanganan Khusus?
Menurut dr. Sepriani Timurtini, dalam dunia medis tidak dikenal posisi janin tidak normal. Posisi lain yang tidak biasa disebut dengan malposisi.
"Posisi yang normal itu yang memanjang, dengan kepala di bawah. Hal ini khususnya terjadi di atas 32 minggu kehamilan," ungkapnya.
Untuk posisi lainnya, menurut dr. Sepriani, disebut malposisi. Kalau malposisi perlu tindakan khusus sewaktu melahirkan.
"Yang wajar itu memanjang dan kepala di bawah. Kalau memanjang dan kepala di atas bisa saja lahir bokong," tegas dr. Sepriani.
"Kalau yang lain, bisa saja dilakukan tindakan versi luar dulu sama dokternya, supaya kepala di bawah. Kalau tidak bisa juga, terakhir baru caesar," sambungnya.
Namun, dr. Sepriani menjelaskan, tindakan yang akan diambil dokter tergantung pada kondisi janin dan ibu. Kondisi setiap pasien bisa berbeda-beda.
Pantau usia kandungan dengan memanfaatkan Kalender Kehamilan dari Klikdokter. Jika Anda masih punya kekhawatiran soal posisi janin dalam kandungan, tanyakan langsung pada dokter.
[HNS/JKT]