Kehamilan

Merokok Saat Hamil Berisiko Lahirkan Anak ADHD!

Krisna Octavianus Dwiputra, 30 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Merokok sudah jelas menjadi aktivitas yang dilarang saat hamil. Menurut penelitian, bisa sebabkan anak yang dilahirkan mengalami ADHD.

Merokok Saat Hamil Berisiko Lahirkan Anak ADHD!

Pada dasarnya, merokok memang tidak baik bagi kesehatan seseorang. Pada ibu hamil, konsekuensi akibat merokok bisa sangat fatal. Terdapat risiko melahirkan anak yang mengalami Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) bila ibu merokok semasa hamil.

ADHD sendiri merupakan gangguan yang bisa terjadi pada anak-anak. Nah, ada penelitian yang mengatakan merokok sebagai salah satu pemicu masalah kesehatan tersebut.

1 dari 3

Sekilas Tentang ADHD

Orang awam biasa menyebutnya hiperaktif. ADHD sendiri umumnya diikuti dengan gejala khas berupa perilaku impulsif, kurang perhatian, dan sikap hiperaktif. Mudahnya, anak akan sangat aktif bergerak.

Dalam ADHD, biasanya yang lebih dominan ialah masalah hiperaktif dan impulsifnya. Hiperaktif berarti seseorang tampak bergerak terus-menerus, termasuk dalam situasi yang tidak pantas atau sesuai.

Hiperaktif juga bisa ditandai dari rasa terlalu gelisah. Pada orang dewasa, mungkin terjadi kegelisahan ekstrem atau membuat orang lain kelelahan dengan aktivitas yang terus menerus.

Sementara impulsif berarti seseorang melakukan tindakan tergesa-gesa yang terjadi pada saat itu tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Terkadang, hal yang dilakukan mungkin memiliki potensi bahaya yang tinggi. 

Impulsif juga bisa ditandai dengan keinginan untuk mendapatkan penghargaan atau ketidakmampuan untuk menunda kepuasan. 

Orang yang impulsif mungkin terganggu secara sosial dan dapat secara berlebihan mengganggu orang lain atau membuat keputusan penting tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.

Artikel Lainnya: Bahaya Merokok atau Menghirup Asap Rokok Saat Hamil

2 dari 3

Penelitian tentang ADHD dan Ibu Merokok saat Hamil

ADHD bisa terjadi ketika ibu hamil adalah perokok aktif. Hal ini pernah diteliti oleh beberapa ahli dari Amerika Serikat.

Ibu yang merokok selama kehamilan secara keseluruhan memiliki risiko 60 persen lebih tinggi melahirkan anak dengan ADHD dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. 

Untuk ibu yang merokok kurang dari 10 batang per hari, risiko memiliki anak yang mengalami ADHD adalah 54 persen lebih tinggi dibandingkan ibu yang tidak merokok. 

Sedangkan, untuk ibu yang merupakan perokok berat, risikonya 75 persen lebih tinggi dibandingkan ibu yang bukan perokok.

Peningkatan risiko ADHD pada anak-anak dari wanita yang merokok saat hamil telah dilaporkan sebelumnya. 

Temuan terbaru kemudian menunjukkan, setelah data dikumpulkan dari penelitian di berbagai negara, risiko ADHD meningkat pada anak yang ibunya merokok.

"Penemuan ini memberikan kredibilitas yang lebih besar dan kekuatan data statistik untuk penelitian sebelumnya yang juga menunjukkan bahwa wanita hamil yang merokok memiliki kemungkinan lebih besar memiliki anak dengan ADHD," kata dr. Andrew Adesman, kepala pediatri Steven and Alexandra Cohen Children’s Medical Center of New York, Amerika Serikat.

Sementara itu, menurut pendapat dr. Devia Irine Putri, ibu hamil yang merokok memang bisa meningkatkan risiko anak mengalami ADHD. 

Menurutnya, nikotin dalam rokok bisa memengaruhi perkembangan otak janin. Hal inilah yang kemudian memicu masalah ADHD di kemudian hari pada anak-anak.

Artikel Lainnya: Bahaya Rokok untuk Wanita yang Wajib Diketahui

3 dari 3

Faktor Lain Penyebab ADHD

Namun, sampai saat ini peneliti masih belum yakin tentang penyebab utama ADHD. Dokter Devia juga mengatakan rokok bukan penyebab utama.

"Tapi, bukan karena hanya rokok, mengingat sampai saat ini penyebab pasti ADHD belum diketahui. Tapi, diduga multifaktorial," jelas dr. Devia Irine. 

Menurut dr. Devia, ADHD bisa juga karena genetik dan paparan lingkungan sekitar, misalnya bahan kimia dan kebiasaan buruk ibu. 

"Kebiasaan yang dimaksud adalah mengonsumsi obat terlarang, alkohol, atau merokok saat hamil," ungkapnya.

National Center for Complementary and Integrative Health, Amerika Serikat mengatakan, ADHD lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. 

Beberapa kondisi lainnya, seperti gangguan kecemasan, ketidakmampuan dalam belajar gangguan perilaku, penyalahgunaan zat, dan depresi sering ditemukan pada orang dengan penyakit ADHD.

Bila ingin melahirkan anak yang sehat, hentikanlah kebiasaan merokok dan jauhi paparan asapnya. Rutin konsultasi dengan dokter kandungan bisa lebih mudah lewat fitur Chat Premium di aplikasi Klikdokter.

(FR/AYU)

Rokok